happy birthday, tecan.
Taesan tahu dia sangat kekanakan, tapi selama ini Taesan dilimpahi banyak cinta oleh mami dan keluarganya. Taesan terbiasa merayakan ulangtahunnya dengan keluarga dan orang-orang tersayangnya. Taesan terbiasa diberi ucapan di jam dua belas malam, terbiasa diberi hadiah dan kue manis yang terkadang membuatnya pusing.
Jaehyun, je the golden retriever, akhir-akhir ini menjadi teman favoritnya. Taesan suka sekali menghabiskan waktu bersamanya. Dia ceria dan suka sekali bermain, dia juga memberikan Taesan banyak cinta.
Kemarin malam Je tidak mengucapkan happy birthday untuknya di jam dua belas malam padahal sepuluh menit lalu keduanya masih terbangun dan sempat bertukar kabar.
Je lebih memilih bermain game daripada menemaninya di jam dua belas, lantaran kesal, Taesan bilang saja pada mami kalau je dan ibunya tidak jadi main ke rumah. Lalu karena biasanya mereka pergi jalan-jalan, akhirnya mami membawa Iyan dan Tecan jalan-jalan ke taman, makan di resto favorit mereka dan pulang membeli es krim.
Siang itu Taesan menggigit bibirnya gelisah. Ia tidak tahu kalau Je bermain roblox untuk dirinya. Taesan menyesal sudah marah pada Je yang sekarang tidak menjawab telfon dan chatnya. Taesan sedih seharian, mami sampai bingung harus bagaimana. Masalahnya, ibu Je sedang sibuk mengurus kerjaan, ia tidak membalas chat mami untuk sekedar bertanya tentang keberadaan mereka.
Maka hari itu, Taesan sedih. Ia murung hingga jam makan malam.
Taesan sedang tertidur saat sayup-sayup ia dengar suara pintu dibuka. Ia mencium bau yang familiar dari jarak ini, kuping kucingnya berdiri tegak, ia langsung mengubah bentuk menjadi manusia dan memasang sweaternya. Taesan berlari kecil menuju pintu depan untuk mendapati Jaehyun yang enggan masuk ke rumahnya, membuat Ibu Sharlyn sedikit kewalahan menahan bobot tubuh si anjing yang meronta dalam gendongannya.
Jaehyun yang melihat Taesan segera menggonggong, membuat Ibu menegurnya karena itu tidak sopan. Taesan diam saja sambil menatap mata Jaehyun yang menatapnya sebal. Mami dan Ibu saling bertukar pandang sambil berbisik, “kenapa bertengkar terus sih, Tecan?”
Je membuang muka. Masih enggan mengubah form tubuhnya menjadi manusia meski Taesan sudah datang mendekat.
Taesan menatap ibu, sedikit memelas minta tolong supaya membujuk Je agar menoleh ke arahnya.
“Je, itu Taesan mau bicara. Kan sudah janji tadi kita kesini untuk antar kado? Kenapa malah marah-marah begini?”
Jaehyun menggonggong lagi tanda ia masih sebal, lalu Ibu menurunkannya dari gendongan, membiarkan Taesan berjongkok menyamakan tingginya dengan form anjing Jaehyun.
“Taesan is sory, Jee…”
Jaehyun sedikit melirik Taesan dengan ujung matanya, si anjing mendengus masih membuang muka.
“Taesan tidak tahu Je main roblox untuk Taesan… Taesan kira Je tidak ingat kalau malam itu Taesan ulangtahun. Semua orang sudah mengucapkan happy birthday di jam dua belas, tapi Je menghilang… Taesan kesal”
“Astaga, tecan? Jadi gara-gara itu juga kamu bilang je tidak jadi ke rumah padahal kamu yang ngambek?” Mommy Caca berkacak pinggang menatap anak hybridnya sedikit kesal. Taesan mengangguk lemas, kupingnya layu bersamaan dengan ekornya yang turun.
“Itu jahat, tecan?! Selain kamu menuduh yang tidak-tidak, kamu juga merepotkan orang. Look, ibu dan Je ke rumah tapi tadi kita semua sedang di luar? Astaga…”
Taesan murung, kepalanya turun dengan sedih, “sorry mommy, sorry je, sorry ibu….”
Taesan tahu ia kekanakan, selama ini ia terbiasa dengan segala cinta dan kasih sayang sehingga ia lupa caranya menghargai orang. Ia sedih saat tahu Je tidak mau lagi berteman dengannya. Ia juga sedih melihat Je tidak menjawab telfon dan chatnya. Taesan suka pada Je, sayang pada Je, Taesan ingin berteman terus selamanya.
“Diulangi tidak nakalnya?”
Taesan mendongak, netranya bertemu dengan netra Jaehyun yang sekarang dalam wujud manusianya.
Taesan buru-buru menggelengkan kepalanya cepat, ia janji tidak akan rewel dan nakal lagi.
“Kamu ini menyebalkan dan jahat! Huh! Je kan promise ke ibu habis main satu jam langsung tidur!! Kalau tidak nurut nanti handphone Je diambil memang Taesan mau ganti handphone Je?!!”
Bibirnya maju beberapa sentimeter, omelannya masuk semua dan bergaung dalam kepala Taesan. Taesan menunduk lalu menggenggam tangan Jaehyun, “sorry, janji tidak nakal lagi”
“Awas lho ya kalau bad boy lagi! Je tidak mau berteman dengan bad boy, you know?!”
Taesan mengangguk lalu setelahnya ia biarkan Je memeluk tubuhnya erat-erat. Jaehyun mencium kepala Taesan sambil bernyanyi selamat ulangtahun dengan riang, di iringi oleh tepukan halus dari kedua orang dewasa yang menyaksikan pertengkaran mereka.
Ada-ada saja cerita si kucing dan anjing gemas ini, kadang membuat tertawa, kadang membuat kita geleng-geleng kepala juga.
Selamat ulangtahun ya kucing tampan, Han Taesan. Serta mulia dan sehat sejahtera selalu.
Fin.