If life is a movie Oh you're the best part
Ryeonseung / Cho Seungyoun x Han Seungwoo
ㅡ
Hari ini malam pesta perayaan pernikahan mereka. Iya , Cho Seungyoun dan Han Seungwoo.
Tak terasa sudah empat tahun. Rasanya baru kemarin Seungyoun mengikat Seungwoo dalam ikatan janji suci didepan Tuhan. Rasanya baru kemarin Seungyoun mencintai Seungwoo sepenuh hati. Rasanya baru kemarin Seungyoun mencium kening Seungwoo didepan khalayak banyak. Sekarang sudah empat tahun . Sudah empat tahun tinggal dalam satu atap bersamanya. Empat tahun yang bahkan tidak mudah.
Tiga tahun setelah pernikahan, Seungwoo pernah ingin menyerah.
Tapi Seungyoun menguatkannya. Bukannya itu gunanya suami bagi istri, pun sebaliknya?
Han Seungwoo bukanlah primadona kantor. Bukan juga ayam kampus. Ia hanya dirinya. Pria dewasa yang menggemaskan dimata suaminya. Sekali lagi Seungyoun tekankan. Han Seungwoo bukan sakit. Dia bukan hama.
Han Seungwoo hanyalah dirinya. Peti harta karun kesukaan Seungyoun empat tahun belakangan.
Malam ini Seungyoun mengundang kedua keluarganya. Menghabiskan malam dengan pesta barbeque dan tak lupa minuman anggur merah berkualitas tinggi untuk menjamu ayah dan mertuanya.
Seungwoo terlihat senang sekali karena banyak orang yang datang ke rumahnya. Terlebih lagi kak Sunhwa membawa Dongpyo , keponakan kesayangan Seungwoo.
Seungwoo dan Dongpyo bermain bersama. Berlarian kesana-kemari dan tertawa. Tangannya sibuk menggenggam balon gas dan memeluk Hancho. Dongpyo juga sama. Bagi Dongpyo, Seungwoo adalah paman sekaligus teman bermain paling menyenangkan. Mereka seperti teman sebaya, hanya saja Seungwoo sangat tinggi.
“Han Seungwoo..jangan lari-larian sayang” ujar Seungyoun mengingatkan. Tangannya masih sibuk memanggang daging bersama kakak iparnya. Han Sunhwa tersenyum melihat Seungwoo dan Dongpyo yang sekarang sibuk bermain ayunan.
“Terimakasih ya Seungyoun.. awalnya kukira kau sama saja”
“Dan memang aku sama saja kan, Noona?”
Sunhwa mengangguk kecil lalu tertawa,“senang rasanya memiliki ipar sepertimu”
“Begitupun aku, Noona. Senang rasanya memperistri Han Seungwoo”
Dan seringaian jahil itu berbuah satu cubitan gemas dipinggang Seungyoun yang jika disingkap, akan tercetak jelas tattoo pistol besar disana.
ㅡ
Ayah Seungyoun dan ayah Seungwoo sibuk bermain catur sambil berbincang. Ibu Seungyoun asyik bergosip bersama kedua kakak Seungwoo. Sedangkan Dongpyo dan Seungwoo duduk anteng sambil mengemut lollipop besar.
Seungwoo menyandarkan kepalanya sayang dibahu Seungyoun yang sedang memetik gitar. Matanya menatap lekat papan catur dengan serius. Seungyoun merasa gemas lalu menjawil hidung mancungnya.
“Seungwoo appo!” Pekiknya. Lalu Seungyoun kembali tertawa.
“Seungwoo-ya. Apakah kau tahu, Seungyounie ini pandai bernyanyi”. Mata hitam polosnya menatap ibu mertuanya lekat lalu menoleh secara tiba-tiba pada Seungyoun. Seungyoun mendesis kaget, takut leher Seungwoo sakit atau patah.
“Seungyounie ayo nyanyi! Sambil main ini” jemarinya mengetuk sedikit kencang pada gitar Seungyoun. Lalu kembali mengemut lollipop besar ditangannya.
“Mau minta lagu apa?”
Seungwoo berfikir . Sangat lama. Membuat Seungyoun terkekeh sambil meminta maaf. Tak seharusnya Seungyoun menyuruhnya berfikir.
Dan sesaat setelah Seungyoun mengecup pipi Seungwoo singkat, ia mulai memetik gitar.
'You don't know, babe When you hold me And kiss me slowly It's the sweetest thing And it don't change If I had it my way You would know that you are You're the coffee that I need in the morning You're my sunshine in the rain when it's pouring Won't you give yourself to me Give it all, oh'
Han Seungwoo itu harta karun. Kau tahu , segala sesuatu didalamnya berharga dan tak terduga. Dan Cho Seungyoun siap berkelana untuk menggali tiap tanah yang ada dipetanya.
I just wanna see I just wanna see how beautiful you are You know that I see it I know you're a star Where you go I follow No matter how far If life is a movie Oh you're the best part, oh oh oh You're the best part, oh oh oh Best part .
Jika menikahi Seungwoo seperti ini hanyalah mimpi, Seungyoun tentu tetap akan bangun. Karena setelah bangun, ia akan berusaha meraihnya. Tak akan membiarkannya hanya sebatas angan.
Sorak sorai dan tepuk tangan riuh terdengar dari keluarganya. Kedua kakak iparnya bahkan memuji suara dan permainan gitar Seungyoun.
Tapi tidak dengan Seungwoo. Anaknya masih asyik memandanginya dengan binar polos andalannya. Tangannya memeluk Hancho erat dan bibirnya masih setia mengulum lollipop.
Dia tidak mengerti. Lagu romantis ini bukan hal yang Seungwoo bisa terima dengan mudah. Seungyoun lupa, Seungwoo tak ayalnya anak lima tahun . Seungyoun lupa istrinya berbeda. Istrinya istimewa. Istrinya harta karun yang berharga.
“Kenapa Seungwoonie tidak bertepuk tangan?” Tanya kakak sulungnya.
Mata sehitam jelaga itu mengedip lucu. Menatap manik rubah kecoklatan milik Seungyoun didepannya. Kepalanya meneleng gemas lalu pandangannya perlahan berubah kosong.
Dia tidak mengerti.
Seungyoun tertawa lalu memeluk tubuh Seungwoo gemas. Diciuminya sayang puncak kepalanya lalu diusapnya pipi gembul itu.
“Maafkan aku. Pasti Seungwoonie tidak mengerti.. baiklah. Kita nyanyikan lagu lain.”
Seungwoo mengangguk lucu lalu tersenyum manis.
Seungyoun memposisikan dirinya memetik gitar, mencari nada yang tepat lalu mulai bernyanyi.
'balonku ada lima.. rupa-rupa warnanya. Merah kuning kelabu , merah muda dan biru. Meletus balon hijau . DOOR!!! hatiku sangat kacau. Seungwoonie sangat lucu, kupeluk erat-erat'
Lalu Seungyoun benar-benar memeluknya dengan erat. Seungwoo tertawa renyah gemas sekali. Tangannya kini sibuk bertepuk tangan, lalu balas memeluk suaminya.
Orang-orang yang menyaksikan keduanya tersenyum bangga. Hati mereka menghangat.
Mungkin benar. Pertemuan keduanya adalah bagian terhebat dalam sejarah hidup mereka .
Fin.