Malam di Bukit Bintang, Lembang.
ㅡ
Perjalanan team Babandungan menyusuri kota Bandung baru saja dimulai. Lagu Rindu Tak Bersuara milik Alffy Rev mengalun indah didalam mobil, Wooseok nih DJnya. Daritadi lagunya sentimental semua.
Seungyoun bener bener ajak Seungwoo jajan seblak langganan dia deket alun-alun. Waktu SMA suka kesini sama Sejin sih , tapi anaknya gak bilang. Soalnya Seungwoo sensitif banget nyangkut mantan. Jadi diem-diem aja deh ya guys.
Makan seblak disana mereka sepakat bikin challenge , beli level tiga , yang kepedesan dan gak kuat makan, harus bayar semua.
Seungwoo ketar-ketir , maunya level satu dulu, makanya beli dua. Level satu setengah porsi, level tiga setengah porsi. Soalnya dia mau nyicip yang biasa aja.
Ternyata seblak Bandung enak banget , persis kayak kata kakaknya. Seungwoo emang kepedesan di awal. Tapi lama kelamaan dia mulai menikmati semuanya. Enak banget. Wooseok juga suka. Dia pecinta ceker , cekernya dibanyakin , dimakan daritadi ga berhenti-berhenti.
Semuanya udah kepedesan . Udah pada ngelap keringet, ujungnya Hangyul nyerah dan harus rela bayar semuanya. Mana kurang ajarnya , Kookheon beli satu porsi lagi.
Seungyoun juga mesen empat teh botol lagi. Empat teh botol buat sendirian. Emang pada kurang ajar ya diliat-liat.
Hangyul gapapa guys , dia sabar kok.
Seungyoun nenggak teh botol, botol ketiganya buru-buru , panas bener bibir dia. Dia biasanya makan yang level satu doang. Ini level tiga. Apa gak mencret besoknya?
Ditatapnya pacarnya yang lagi anteng makan seblak yang level satu tadi dia pesen, typicall Seungwoo kalau makan diatas kursi gini, kakinya suka goyang-goyang. Gak tahu kenapa deh. Tapi lucu sih. Tangan dia megangin ceker ayam sambil digigitin gitu. Anaknya kepedesan tapi santai aja gitu makannya.
Seungyoun inisiatif ambil tisu terus ngelapin keringet Seungwoo. Anaknya senyum sambil lanjut makan. Tanggung tinggal dikit lagi, soalnya.
“Enak hm?”
Seungwoo ngangguk dan menyeruput kuah seblak dihadapannya. Habis sudah.
Seungwoo membalikkan badannya menghadap Seungyoun , menyodorkan bibirnya mendekat pada Seungyoun.
“Hayo hayo zinah” Jinhyuk disebrang sana heboh liat Seungwoo udah manyun-manyun ke arah Seungyoun.
Seungyoun ketawa aja , terus karena dia ngerti, Seungyoun ambil tisu baru buat bersihin bibir Seungwoo.
Gila. Muka Seungwoo pongah banget , ngejek Jinhyuk yang udah salah sangka.
“Makasih,hehe”
...
Abis makan seblak , mereka milih ke alun-alun buat liat-liat suasana disana. Udah lama juga Seungyoun gak kesini. Apa aja sih yang berubah?
Tangan kanannya menggenggam Seungwoo sepanjang perjalanan , sedangkan tangan kirinya terselip rokok hasil minta ke Kookheon. Dia gak nyetok rokok , dimarahin Mama kemarin soalnya Hangyul bocorin rahasia dia ngabisin tiga bungkus sehari. Alhasil mamanya ngomel deh.
Mereka semua duduk melingkar diatas rumput alun-alun yang hijau banget. Banyak anak-anak kecil main bola , main layangan , main gelembung sabun , sekedar jajan-jajan doang juga ada.
Seungwoo sibuk foto-foto suasana sana pake kamera Seungyoun, anaknya seneng banget.
Menuju siang karena bosen , mereka akhirnya milih ikutan main bola sama anak-anak kecil yang ada disana. Seungwoo sama Seungyoun beda team . Seungyounnya udah ga sportif lagi mainnya. Kadang bolanya dipegang lah , dibawa lari , kadang dimasukin ke baju lah , kadang ditendang asal juga. Anak-anak disana semuanya ketawa aja. Seru aja gitu bercanda bareng.
Seungwoo lari cepet banget udah niat mau cetak goal sekarang. Gawang Seungyoun, Jinhyuk yang jaga, dia udah makin deket sama gawang , tapi badan dia tiba-tiba melayang gitu aja. Ya siapa lagi? Cho Seungyoun dengan seenak jidat gendong dia , jauhin dia dari bolanya ,
“Seok bawa bolanya Seok!!!!!!”
Terus Wooseok ambil bolanya lari ke gawang Seungwoo yang dijaga bocil.
“Seungyoun turunin!!!!”
Bukannya diturunin , badan dia malah diajak muter-muter. Pusing , mana takut jatuh.
Bucin susah sih ya.
...
Menuju siang , mereka semua pergi ke Rabittown , terus makan lagi , ya gitu aja terus. Makan main makan main.
Habis dari cafe di sekitaran Rabittown , mereka langsung meluncur menuju salah satu tempat wisata kesukaan Midam. The Lodge Maribaya. Seungwoo seneng banget liat pemandangannya. Asyik banget , bisa camping , bisa outbond , bisa piknik juga. kapan-kapan Seungwoo mau deh piknik kesini sama Mama sama Kakaknya juga.
Seungwoo tiduran diatas Hammock , liatin Seungyoun yang lagi foto-foto temen-temen yang lain.
Seungyoun ganteng banget ya diliat dari sini. Auranya itu lho. Seungwoo seneng deh bisa pacaran sama Seungyoun. Udah pinter , ganteng, tinggi, sayang keluarga , kocak lagi. Seungwoo baru sadar dia sebucin ini sama Seungyoun. Karena tiap pergerakan yang dia ambil , sekecil apapun , Seungwoo kunci didalam memorinya.
Seungyoun senyum saat mata mereka saling bertemu. Seungwoonya nyengir doang sambil ngasih love sign . Seungyoun ketawa ganteng banget, terus Seungwoonya difoto gitu.
Agak lama Seungwoo rebahan , Seungyoun jalan ke arah dia. Diusapnya pelan-pelan rambut Seungwoo yang lembut itu. Ini anak ga panas apa ya rebahan siang-siang gini.
“Haus ga?”
“Enggak. Seungyoun haus?”
“Dikit..”
Dan dengan cekatan Seungwoo duduk , membuka ransel Wooseok yang dititipkan padanya , menusukkan sedotan keatas susu ultra berperisa taro yang disodorkan kearah Seungyoun.
“Makasih ganteng, baik banget deh” dan ini nih yang Seungwoo suka. Ciuman didahi dan pujian yang keluar dari Seungyoun. Kalau udah dipuji sambil dikecup keningnya gini tuh , Seungwoo rasa bahagia banget gitu lho kak.
Seungwoo punya praise kink apa ya?
....
Agak sorean , mereka buru-buru pindah destinasi karena ngejar sunset di Bukit Moko atau Bukit Bintang di daerah Lembang. Seungwoo anteng aja digendong Seungyoun , tangannya melingkar didepan tubuh Seungyoun, kepalanya di biarin nyender.
Seungwoo gak cape sih. Tapi manja. Dia males banget daritadi naik turun terus. Kebetulan pacarnya Bucin akut, jadi ya gitu deh.
...
Seungwoo menatap jalanan Bandung menuju sore. Langitnya indah banget. Gak mendung dan gak terlalu terang juga.
Seungyoun bilang, vibe dan view di Bukit Bintang bagus banget, kayak bisa liat satu Bandung dari atas sana. Seungwoonya girang banget. Soalnya pasti romantis banget datang ke tempat kayak gitu sama pacar.
Seungwoo asyik goleran dengan paha Seungyoun sebagai bantalnya sambil main HP. Tangannya cekatan ngupload foto-foto tadi di Instagram dan Twitternya. Seungyoun senyum-senyum doang soalnya keliatan Seungwoo juga buka-buka akun punya dia.
Bisa gak sih pasangan ini sehari aja gak bikin Jinhyuk mual karena level kebucinan mereka yang berbeda?
Ya jelas lah. Jinhyuk udah ga sebucin mereka yang jadi pasangan baru , soalnya Jinhyuk sama Wooseok udah lama banget jalin hubungan. Jadi Bucin alay-alaynya udah lewat. Beda sama mereka.
“Gue baru inget belum bayar kostan ke Seungwoo” . Perkataan jinhyuk bikin semua orang bingung. Seungwoo kan buka kostan , lagian Jinhyuk juga ga ngekost.
“Ngapain?”
“Lah kan dunia milik Seungwoo Seungyoun doang anjir yang lain cuma ngekost”
Dan seketika semuanya Ketawa. Gak sih gak semua. Seungwoo sewot soalnya , jadi dia lempar hpnya kencang-kencang ke arah perut Jinhyuk.
....
Bener kata Seungyoun. Vibe dan view bukit bintang atau Bukit Moko ini indah banget. Rasa-rasanya kayak lagi shooting film Twillight. Emang gak beda jauh dari The Lodge Maribaya yang sama-sama tempat wisata alam yang bisa picnic, outbond dan segala macam. Disini juga orang-orang berbondong-bondong foto-foto dibawah langit senja Bandung yang indah banget.
Seungwoo gak sadar remes tangan Seungyoun yang lagi-lagi genggam tangan dia sepanjang perjalanan. Seungyoun lantas menoleh lalu tersenyum, mengusakkan ujung hidungnya dihelaian rambut Seungwoo , “seneng?”
Seungwoo mengangguk antusias. Anaknya gemes banget kalau lagi anteng gini. Kini keduanya lagi duduk duduk aja. Foto-fotonya udah tadi. Pasangan Jinhyuk Wooseok gatau dimana dan lagi ngapain. Kookheon Midam Hangyul masih sibuk foto-foto. Cuma mereka doang yang santai santai.
Seungyoun rangkul bahu Seungwoo yang nyenderin kepala dibahunya.
Suasana kayak gini , ga pernah mereka alami sebelumnya. Cuma ada mereka dan senja.
“Seungyoun, makasih ya.”
“Terimakasih kembali. Gimana seneng?”
Seungwoo ngangguk cepet banget. Terus mulutnya gak berhenti ngoceh gimana perasaannya dia hari ini jalan-jalan di Bandung. Dia juga cerita gimana Mama Kookheon sama Mama Seungyoun baik banget sama dia. Ngasih dia banyak makanan , diajak keliling komplek, dikenalin ke tetangga-tetangga gitu. Seungwoo belum pernah ngerasain gimana rasanya dibangga-banggakan ke satu komplek. Mama Seungwoo itu sibuk. Sejak jadi single parents , yang Mamanya lakuin cuma kerja karena Mama harus biayain sekolah Seungwoo, jadi waktu buat kumpul sama tetangga agak kurang. Mama suka pulang malam soalnya.
Dan ketika langit mulai gelap, bintang-bintang mulai bersinar. Seungwoo menatap langit malam Bandung . Indah banget. Dia bisa lihat night view Bandung yang luar biasa berkelip kayak berlian mahal dibawah sana. Seungwoo beruntung punya Seungyoun yang selalu punya kejutan buat dia.
“Seungyoun makasih” Seungwoo menolehkan wajahnya pada sosok Cho Seungyoun disampingnya. Tapi ia harus menarik mundur lagi dirinya karena ternyata jarak wajah Seungyoun deket banget sama dia.
Hidungnya hampir bertabrakan tadi kalau Seungwoo gak mundur.
“Kamu indah woo. Dibawah cahaya bulan gini, kamu makin indah. Aku beruntung punya kamu...” Jemarinya terulur mengusap rahang dan pipi Seungwoo. Seungwoonya malu , nunduk kecil gitu.
“Let me be yours untill the end ya?”
Seungwoo ngangguk kecil. Dia juga seneng kok punya Seungyoun. Seungwoo udah lama gak merasa aman , dilindungi, disayangi dan dicintai oleh lelaki lain sebesar ini setelah kepergian papanya. Papa yang tega ninggalin keluarga demi orang baru.
Jemari Seungyoun menarik dagu Seungwoo mendekat, dikecupnya ringan bibir merah merekah itu. Seungwoo menatap Seungyoun yang memejamkan matanya. Bulu matanya panjang,bahkan dari jarak sedekat ini, Seungyounnya tetap sempurna. Dan Seungwoo ikut memejamkan matanya. Mengalungkan tangannya dileher prianya. Menyalurkan rasa sayang dengan kecupan lembut.
Seungwoo tak keberatan hidup selamanya asalkan sama Seungyoun.
Pun Seungyoun berani mengarungi lautan asalkan bisa dipertemukan dengan Seungwoonya.
...
Pletak!!
Seungyoun melepaskan ciumannya sambil mengaduh.
“Zinah lu ya siluman kadal!! Balik buru, Mamanya Midam udah nelfonin”
Seungyoun berdiri menahan amarahnya , Seungwoonya malu dong. Kayak anak ABG ketahuan pacaran sama warga.
“Anying , Kookheon bener bener ya lu. Kelahi lah kita,nyet”
Dan Kookheon berlari menjauh dengan kecepatan penuh kala Seungyoun gak main-main sama ucapannya.
Jinhyuk ketawa ketawa aja liatin Seungwoo yang malu gitu.
“Ngapain masih disini? Ayo balik”
“Jangan bilang Mama ya Hyuk?”
“Haha.. gak bakalan. Yuk pulang”