Perjalanan panjang.

Perjalanan ke Bandung ini rasanya Seungwoo bener bener ga semangat. Gak enak sama Mama. Mama sakit dirumah malah dia tinggal. Seungwoo pengen balik lagi aja rasanya.

Dia bolak-balik cek notif hpnya. Mamanya udah gak bales chat dia lagi. Katanya mau mandi sama istirahat.

Seungwoo gigitin kuku jarinya. Gini nih kalau Seungwoo lagi galau.

“Jangan digigitin Snoopy..”

Jinhyuk dari kursi belakang tarik tangan Seungwoo biar gak digigitin terus. Soalnya nanti bisa luka.

“Masih sedih ya mikirin mamanya?” Tanya Wooseok lembut. Bahunya Seungwoo diusap-usap pelan sama Wooseok , Seungwoonya senyum-senyum doang.

“Ga boleh digigitin gitu jarinya ntar luka tau rasa!”

“Jinhyuk ih ga boleh kasar” ujarnya sambil dicubit kecil pinggang pacarnya.

“Tenang aja Woo. Mama kan ada Bunda , ada Tante juga. Ada yang jagain kok”

“Ga enak.. mama sakit tapi malah aku tinggal”

“Kan semalam udah dibawa ke klinik ya? Udah dong jangan sedih terus. Ga enak sama Wooseok sama Seungyoun” rambut Seungwoo diusap-usap pelan sama Jinhyuk. Orangnya ngangguk doang sambil nyamanin dirinya di sandaran kursi.

Seungyoun senyum kecil liat Seungwoo yang liatin dia pake tatapan puppy eyesnya. Merasa ga enak karena udah bikin Seungyoun merasa canggung gara-gara dia galau-galauan.

Tangan Seungyoun merambat menggenggam tangan Seungwoo erat. Diciumnya jemari panjang nan lentik miliknya. Diusap pelan-pelan lalu saling bertukar senyum.

Dan Seungwoo ga usah mikir-mikir lagi buat nyender dibahu Seungyoun. Lalu menelusupkan wajahnya pada perpotongan bahu dan leher Seungyounnya. Mengendus aroma citrus yang segar darisana. Seungwoo menggumam kecil , kayaknya sih bilang makasih.

Seungyoun mengecup puncak kepala Seungwoo sebentar lalu kembali fokus pada jalanan.

“Untung sebelah gue pacar gue. Jadi gue gak usah iri” cibir Wooseok sambil ikutan nyender di bahu Jinhyuk