Ryeonseung oneshoot

silent

Warn : Seungwoo bisu , fluffy gemes kayak meiri. Local vibe Rate : T+

Seungwoo seorang fanboy K-POP yang datang ke FX untuk menghadiri Festival budaya, saat orang-orang ramai menarikan lagu Shine dari Pentagon , ada seorang fanboy dengan baju warna neon yang mencolok yang menyita perhatiannya. Lelaki itu tersenyum lalu mengajaknya menari bersama , tapi yang ada mereka hanya menari random sambil tertawa,

“Namaku Cho Seungyoun” katanya.

ㅡMeiri🍑

Jangan menaruh ekspektasi tinggi

Maret, 2019.

Han Seungwoo pemuda tampan , bertubuh tinggi langsing dengan surai hitam legam , mengawali harinya dengan wajah sumringah. Hari ini hari Minggu, Wooseok berjanji untuk mengajaknya ke FX untuk menghadiri festival budaya. Tahun lalu Seungwoo tidak bisa hadir karena harus persiapan ujian , tahun ini dia harus datang. Wooseok adalah sahabat dekatnya sejak kecil. Mungkin karena hanya Wooseok yang mau menerimanya sedangkan teman-teman yang lain hanya “sebutuhnya” saja. Tidak , Seungwoo tidak di benci , dibully atau disakiti begitu oleh teman-temannya, hanya saja menurut mereka berkomunikasi dengan Seungwoo itu ribet.

Di usianya yang ke empat tahun , Seungwoo jatuh dari ayunan saat bermain, tak lama setelah itu ia demam tinggi. Seungwoo kecil menangis sepanjang hari , hingga saat keluarganya membawanya ke rumah sakit karena suara tangisnya tak terdengar lagi.

Dokter bilang ada yang rusak dari pita suara atau semacamnya dalam dirinya itu. Dan bertahun-tahun lamanya , sejak saat itu , Seungwoo sudah tidak bisa bicara.

Notes , pulpen dan handphone adalah barang wajib sejak saat itu. Karena hal itu juga, teman-teman menganggap berkomunikasi dengannya tidak praktis karena harus menunggu Seungwoo selesai menulis.

Wooseok adalah yang pertama dan mungkin satu-satunya. Pria mungil dengan nyali yang kuat itu tidak pernah meninggalkannya. Wooseok adalah yang paling sabar. Wooseok adalah teman yang paling setia.

Hari ini Wooseok akan mengisi acara festival itu , Wooseok memang seorang cosplayer, jadi saat acara-acara seperti ini, dia akan paling depan untuk hadir. Seungwoo sendiri tidak mengerti kenapa Wooseok suka sekali berdandan aneh, tahun lalu dia jadi Kazuto Kirigaya dari anime Sword Art online , tahun ini katanya sih kalah dare dari temannya, makanya akan menjadi Queen Elsa dari film Frozen .

“Kak woo , kata ibu sarapan dulu” itu Eunsang. Adik bungsunya. Mengetuk pintu lalu menyembulkan kepalanya sambil tersenyum menyapa seungwoo yang sedang memasukkan beberapa keperluan kedalam tas selempang kebanggaannya.

Eunsang memilih masuk lalu merangkul kakaknya yang sedang duduk di ujung kasur sambil memasukkan notes dan pulpen , “jadi pergi?”

Seungwoo mengangguk sambil tersenyum manis sekali, sudah janji katanya tanpa suara. Eunsang mengangguk , “bawakan oleh-oleh ya kak? Pasti ada souvernir lucu-lucu disana”

Seungwoo mengusak rambut Eunsang lalu berjalan sambil bergandengan tangan menuju dapur.

“Hati-hati kak , tempatnya pasti ramai. Jangan sampai hilang atau terbawa arus”

Seungwoo tertawa geli , dia menarik telapak tangan adiknya lalu menulis dengan telunjuk diatasnya , iya dasar Eunsang cerewet .

Eunsang memasang ekspresi kaget lalu memukul dada Seungwoo pelan sambil tertawa, “ibu! Kak Seungwoo bilang aku cerewet padahal aku hanya memberi nasihat!!” Adunya.

Seungwoo tertawa sambil menempelkan dahinya pada leher Eunsang, memeluk pinggang adiknya agar tak mengadu lagi pada ibu.

“Jangan menggoda adikmu terus Seungwoo, Eunsang juga jangan menggoda kakak terus! Ayo makan”.

“Males ah Hyuk. Sendiri aja sana” Seungyoun menendang lutut Jinhyuk yang duduk diatas kasurnya. Sejak satu jam lalu Jinhyuk tidak membiarkannya tidur dengan tenang di hari Minggu.

“Bangun! Temenin gue yok! Kapan lagi coba?” Seungyoun mendengkur pelan sambil menutup telinganya dari ocehan tak penting milik Jinhyuk.

“Males ah. Mau tiduran aja”

“Pasti rame Youn! Acaranya seru deh suer , gue tahu bocoran acaranya dari Yuvin kan dia hostnya”

“Ya udah sama Yuvin aja sana!”

“Yuvin kan MC Youn! Buruan bangun anjir! Lumayan cuci mata.”

“Tapi bayarin gua makan ya?”

“Iye buru!! Kita harus berburu freebies neng Jisoo”

“Lu aja! Gua mau berburu freebies Dongpyo X1! Bentar gue mandi dulu”

Seungyoun dengan berat hati akhirnya beranjak dari singgasananya , mulai membasuh diri untuk menemani jinhyuk hari ini.

Benar sih kata Jinhyuk. Di acara festival gini pasti rame banget , seru-seru gitu acaranya. Pengisi acaranya juga biasanya orang-orang terkenal. Seungyoun paling suka berburu freebies sama hunting foto sama cosplayer disana. Soalnya gemes-gemes. Belum lagi kalau ingat stan jajanan disana , dari jajanan Korea , Jepang , Thailand , Indonesia , sampai jajanan aneh bin ajaib ada deh disana.

Dari tahun ke tahun , Seungyoun udah ngikutin tiga tahun terakhir sih , acaranya emang gak pernah ngebosenin. Tiap tahun ada aja inovasi baru. Lagipula , Seungyoun memang pecinta seni dan budaya , jadi kalau diajak ke acara kayak gini tuh dia ok ok aja.

“Seungwoo inget ya jangan jauh-jauh muternya. Kalau ada apa-apa langsung hubungi gue”

Wooseok yang sudah berdandan menjadi Queen Elsa itu sibuk memberi nasihat pada Seungwoo yang duduk anteng di kursi tepat disampingnya. Wooseok yang fokus menyetir itu dua kali lipat lebih tampan , tapi kalau sambil mengomel begini , tampannya jadi luntur.

Seungwoo mengangguk sekenanya. Membiarkan Wooseok berceloteh tentang acara yang nantinya ramai , banyak orang dan sebagainya. Seungwoo terlihat bosan lalu meraih notes dan pulpennya, sambil terus mendengarkan Wooseok mengoceh tangannya mulai menulis lalu sobekannya diberikan pada Wooseok yang membuat pemuda bermata rusa itu menoleh,

Wooseok jelek banget bawelnya kayak nenek lampir

Lalu Seungwoo tertawa melihat perubahan aura dan wajah Wooseok , “kamu tuh ya kalau dibilangin suka ngeyel! Kan aku disana pasti sibuk terus bakalan sering kepisah-pisah , makanya aku wanti-wanti kamu biar gak ilang”

Lalu Seungwoo kembali menulis dan menyerahkannya pada Wooseok , aku sering mampir ke FX ya , aku gak sekampungan itu!

“Ya namanya juga tempat umum , siapa tahu aja kamu keseret arus gitu.. Seungwoo nyebelin ih” lalu keduanya tertawa sambil menunggu lampu lalu lintas kembali hijau.

Acaranya benar-benar luar biasa ramai. Banyak orang yang datang kesana. Wooseok juga baru saja datang sudah dikerubungi banyak penggemarnya. Beberapa ada yang memberi hadiah dan makanan sebagai rasa terima kasih karena sudah mau berfoto. Seungwoo akui Wooseok itu tampan , tubuhnya bagus meskipun kecil , suaranya juga indah. Makanya tak heran kenapa banyak penggemarnya.

Seungwoo bosan jika hanya duduk diam melihat Wooseok yang semakin lama semakin banyak orang yang mengerubunginya, maka Seungwoo memutuskan untuk jalan-jalan, berburu freebies dan makanan. Lumayan kan makan enak.

Menjadi seorang fanboy K-POP adalah kepuasan tersendiri bagi Jinhyuk dan Seungyoun disela-sela kesibukannya. Membucin untuk neng Jisoo dan dedek Dongpyo adalah pelarian terjitu bagi keduanya dari rutinitas yang begitu-begitu saja. Acara kali ini dua kali lebih ramai dari tahun kemarin , mungkin karena kesuksesan tahun lalu menjadi dampak positif yang berbuahkan hasil yang positif juga untuk acara ini.

Sedari tadi , Seungyoun sudah asyik joget-joget goyang-goyang uget-uget mengikuti irama lagu. Flashmob adalah bagian terbaik acara ini. Kalau di lihat dari lantai atas, akan terlihat sangat keren.

Mulai dari lagu JKT48 – fortune cookies , lalu disambung dengan lagu-lagu populer tiktod , hingga dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Jinhyuk, Blackpink ddu ddu ddu. Semua orang disana tampak menikmatinya dan mengikuti gerak lincah dari koreonya.

Seungyoun tertawa-tawa sambil menepuk bahu jinhyuk disampingnya yang goyangnya kadang suka gak jelas. Sampai matanya berhenti disatu titik. Dilantai atas. Pemuda dengan hidung mancung , mata kecil , poni yang hampir menutupi matanya , sedang tersenyum manis , boleh berharap tidak ya? Karena kalau tidak salah ingat, kadang-kadang pemuda itu menaruh atensi padanya.

Maka , Seungyoun memutuskan untuk menghampirinya . Sekedar mengobrol sambil berkenalan mungkin?

Acaranya benar-benar luar biasa ramai dan menghibur. Seungwoo tertawa-tawa sendiri melihat dari kejauhan bagaimana para tamu yang hadir juga ikut menari diatas panggung. Orang-orang yang melakukan flashmob itu tampak keren . Gerakan yang selaras dan seirama jika dilakukan oleh banyak orang, tak ia sangka akan semenarik ini.

Mata Seungwoo sedari tadi terkunci pada sosok pemuda diujung selatan , dimana dia dan temannya berbusana neon mencolok diantara orang-orang yang memakai baju hitam dan merah. Wajahnya saat tertawa sangat tampan. Matanya menyipit lucu. Menari dengan enerjik bersama rekannya lalu sesekali bercanda.

Seungwoo diam-diam menaruh atensi padanya. Hingga mata mereka bersibobrok. Seungwoo tersenyum lalu memalingkan muka karena tak sangka akan ketahuan memerhatikannya.

Jantungnya makin tak karuan apalagi saat pemuda neon itu pergi menghilang. Takut pemuda itu tidak nyaman karena sedari tadi ditatapi terus menerus.

Seungwoo kembali menonton orang-orang dibawah sana yang bersemangat menarikan lagu Nayana. Wooseok juga tidak bisa menahan diri meskipun memakai baju Queen Elsa, kelihatannya dia menari bersama teman-teman sesama cosplayernya.

Seungyoun memecah barisan orang-orang hanya untuk menepuk pundak lelaki manis yang sedari tadi menyedot perhatiannya. Dilihat dari jarak dekat pemuda ini lebih manis dan lebih menggemaskan. Juga lebih tinggi.

“Hallo, namaku Cho Seungyoun. Mau menari bersama?”

Tangannya terulur kearah Seungwoo yang cukup terkejut karena kehadirannya. Dengan canggung dan malu-malu ia mengangguk sambil meraih tangan Seungyoun, lalu keduanya berjalan menuju eskalator untuk bergabung dengan yang lainnya.

Oh tuhan, karmaMu tidak pernah main-main

Naneun mworalkka eum Aju oraejeonbuteo neoreul eum Jo jo joahaesseottago neul Jigeum malhandamyeon mwoga dallajilkkayo Dallajilge eopneun mameul gajin neoneun Machi ppuri gipeun namu gataseo Shini gobge bijeun han songiye flower Sarajiji ma dallajiji ma

Naega neoreul joahaedo nobody knows Dareun yeojal bwado nobody's like you Yonggiga eopseoseo I'm sorry Deo mamkkeot biuseo geurae naneun

Lagu Nayana berganti menjadi lagu Shine milik Pentagon dimana koreografinya menjadi sesuatu yang epic dikalangan kpopers hingga semua orang disana bersorak semakin heboh.

“Kau tahu lagu ini? Sejujurnya aku tidak terlalu tahu”

Seungyoun menutup sebelah telinganya sambil berbicara setengah teriak pada Seungwoo yang dibalas tawa kecil olehnya. Seungyoun balas tertawa lalu keduanya mulai menari dengan kaku mengikuti orang-orang disekelilingnya.

“Namaku Cho Seungyoun, aku 24 tahun. Senang berkenalan” katanya lagi.

Sayang sekali Seungwoo tidak bisa bicara , hingga menyusahkannya untuk menjawab salam dan ajakan Seungyoun untuk berkenalan. Lalu Seungwoo hanya tersenyum.

Neoreul saranghaneun jjijiri jjijiri Geurae naneun meojeori meojeori Nan neohanteneun geomeori geotjeori I sesang neo hanamyeon dwae

Baby I'm only yours oh oh oh I'm only yours oh oh no Nananannannanan gyeolguge nan Nan sarang apeseon neul jjijiri

Dalam benak Seungyoun mungkin orang didepannya adalah type anak yang malu-malu saat berkenalan dengan orang asing, maka ia memaklumi.

Hingga saat lagu mencapai reffrein, keduanya menari asal-asalan, hanya menarikan bagian-bagian yang mereka ingat saja. Tapi meskipun demikian, keduanya tertawa tanpa rasa canggung karena sungguh pemuda ini begitu manis dan menggemaskan. Begitu juga bagi Seungwoo, Seungyoun adalah pribadi yang hangat dan menyenangkan. Maka saat lagu berhenti akhirnya mereka memutuskan untuk menepi.

Seungyoun menyandarkan badannya pada tembok selagi meminum air mineral kemasannya. Menari seperti itu melelahkan juga ya.

Seungyoun menaikkan alisnya saat Seungwoo menyerahkan secarik kertas ke hadapannya,

Namaku Han Seungwoo, 24. Maaf mengecewakanmu karena aku tidak bisa bicara. Senang berkenalan denganmu, Seungyoun..

Seungyoun tersenyum dibalik keterkejutan miliknya, pemuda ini manis meskipun memiliki kekurangan, dan Seungyoun tertarik.

“Kau hanya tidak bisa bicara , kan? Bukan tidak bisa memberikan nomor WhatsApp untuk saling bertukar pesan?” Godanya. Lalu Seungwoo tertawa kecil dengan semburat merah menghiasi pipi dan telinganya.

“Kau menggemaskan meskipun tidak bisa bicara... Aku mau lho melengkapi kekuranganmu”

Lalu Seungwoo melempar secarik kertas lainnya sambil pergi dengan langkah yang tergesa.

Seungyoun tertawa lalu berteriak memanggil Seungwoo yang semakin jauh. Seungwoo berbalik lalu melambai hingga kemudian berlari menuju lift.

Seungyoun memungut secarik kertas lainnya dan ia tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.

Karena disana tertulis nomor handphone Seungwoo lengkap beserta alamat rumahnya.

Fin