2
Selalu ada yang egois,kan?
ㅡ
“Buka matamu dan cepat berdiri. Kita harus menyelesaikan latihan ini”
Han Seungwoo dengan nafasnya yang tersengal dan keringat bercucuran dimana-mana, harus merelakan lutut dan sikutnya menabrak tanah lagi. Latihan hari ini lagi-lagi harga dirinya diinjak-injak. Bukan Seungwoo tidak bisa melawan kakaknya yang sekarang sedang berdiri angkuh dengan api diujung sepuluh jemarinya. Mengangkat dagu memandang adiknya rendah.
Seungwoo hilang fokus karena tadi malam ia bermimpi buruk dimana ayahnya membunuhnya beserta ibunya hanya karena ego yang terpendam. Apa ego yang dimaksud yang jelas Han Seungwoo tetap tidak bisa membiarkan ayahnya berlaku semena-mena.
Seungwoo akhirnya bangkit perlahan. Menatap kakaknya sengit, menggerakkan kesepuluh jari nya, menciptakan api berwarna biru campur merah menyambar tubuh kakaknya. Tapi Sunhwa bukanlah Putri sembarangan. Bukan Sunhwa namanya jika ia tidak bisa menghindar dan melancarkan serangan balik. Tubuh adiknya terpental jauh setelah api biru miliknya dilayangkan pada sosok yang agak lengah itu. Menyebabkan pertahanannya hancur dan tubuhnya terpental menabrak dinding dibelakangnya. Seungwoo terbatuk-batuk ditengah asap yang diciptakan oleh kekuatannya. Menatap Sunhwa yang kini tersenyum manis padanya dan membantunya berdiri.
“Sudah ku katakan kau bahkan tak bisa mengalahkan seorang perempuan Han Seungwoo” ujarnya.
Seungwoo menarik diri lalu membersihkan pakaiannya yang kotor oleh debu. Dan harus menelan bulat-bulat ketika gong dibunyikan , dan seruan pelatih bahwa pemenang pertarungan kali ini lagi-lagi kakaknya, juga tatapan merendahkan milik orang lain yang dilemparkan padanya.
Byungchan, adik ibunya sekaligus penasihatnya langsung menghampiri dan memberikan jubah merah keemasan itu pada pangerannya.
“Ayah melihatku?”
Byungchan terpaksa mengangguk lalu memberikan botol minum pada Seungwoo. “tidak usah dipikirkan. Istirahat saja dan pulihkan staminamu. Kau kurang tidur,kan?”
“Ayah memintaku ikut malam ini ke pesta pernikahan seseorang. Aku tidak tahu siapa dan untuk apa”
“Aku akan ikut”
“Tidak usah, aku terlalu banyak merepotkanmu Byungchan”
“Tapi kau kan pangeran, bahaya akan selalu mengincarㅡ”
“Tidak ada pangeran yang tidak fokus ketika berlatih, kehilangan keseimbangan dan tidak bisa stabil dalam penguasaan element Byungchan...”
“Berhenti bicara begitu. Lebih baik kau istirahat agar malam ini kita bisa pergi ke pesta itu..”
ㅡ
Negara ini kuat Yang Mulia. Negara kita bahkan bisa meluluh lantakkan seisi jagat raya. Kita akan menjadi satu-satunya bangsa yang berkuasa. Fikirkan tentang keuntungan yang akan kita dapatkan darinya. Terletak di satu titik di Suku Air Utara, disana tersimpan Roh Bulan yang mengendalikan malam. Jika kita berhasil menangkap dan membunuhnya, suku dengan element air tak akan bisa mengalahkan kita. Belum lagi... Pengendali udara semakin langka,bukan?
Raja Han masih ingat betul bagaimana jendral perang mereka mengumpulkan pasukan sebanyak-banyaknya dan para pengrajin mulai membuat mesin tempur dari besi dan baja. Negara api memang negara yang tak bisa dibilang kecil. Api adalah element terkuat. Hanya dengan menjentikkan jari, Raja Han mampu membakar lebih dari beberapa hektar hutan. Menghancurkan peradaban yang ada disana.
Gelap akan kuasa dan kekuatan, hatinya perlahan-lahan hilang. Nuraninya tak lagi dipasang. Hasrat ingin menjajah kian tinggi. Satu-satunya cara memulai adalah, mendekati dan mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Kau pernah mendengar pribahasa mengatakan bahwa teman terdekatmu adalah orang yang paling berpotensi menghancurkanmu, kan?
ㅡ
malam itu akhirnya pesta pernikahan yang diselenggarakan oleh kepala suku air Utara dilaksanakan dengan meriah, mengundang para petinggi negara, menjamu mereka dengan hidangan terbaik menampilkan hiburan yang menarik, menyambut para tamu dengan hati penuh sukacita. Tak pernah membeda-bedakan ras dan suku bangsa, elemen apa yang dikuasainya dan dari mana dia berasal. Bahkan negara api sekalipun.
Malam itu Han Seungwoo dengan busana mewahnya berjalan menatapi hiasan dan ornamen-ornamen lucu yang tergantung disetiap ruas jalan . Menatap sekelilingnya bahwa ada kebahagiaan yang nyata diluar dinding istananya. Suara gelak tawa dan musik musik indah meramaikan suasana.
Han Seungwoo jatuh cinta.
Jatuh cinta pada kehangatan yang bukan api ciptakan. Tapi cinta dan kasih sayang. Saling menghormati dan menghargai. Han Seungwoo tersenyum saat gadis-gadis didepannya membungkuk hormat dan menjamunya dengan hidangan terbaik.
Tangannya menggenggam garpu dan pisau, memotong daging yang hanya bisa ia dapatkan disini saja.
ㅡ
Seungyoun memandangnya dari jauh. Pangeran negara api yang memiliki hidung mancung dan bulu mata lentik. Memiliki jemari panjang yang cantik , memiliki senyum teduh indah yang menawan. Memiliki suara yang ringan dan lembut, bahkan sutra dan kapas saja bukan tandingannya.
putihnya berpendar di bawah cahaya rembulan. hitam rambutnya mengalahkan arang titik merah bibir delima nya mengalahkan darah. manis senyum dan tutur katanya mengalahkan buah ceri yang mekar di musim semi.
Cho Seungyoun telak jatuh hati. Jatuh hati pada bagaimana pangeran itu bersikap. Jatuh cinta pada pandangan pertama. jatuh dalam pesona sang pangeran negara api di bawah cahaya rembulan di atas tanah suku air Utara.
Malam itu Cho Seungyoun berjanji akan tetap bahagia dan merasakan gemuruh rasa cinta seperti ini. Yang artinya nya akan tetap berjuang agar bisa bertemu dengan sang pangeran. Setidaknya hanya untuk malam ini saja.