Seungwoo menakjubkan
ㅡ
Kegiatan mereka masih sama-sama aja. Seungwoo masih nangkring diatas pangkuan Seungyoun, bibir mereka masih saling bertaut. Seungyoun lagi ajarin Seungwoo ciuman yang lebih jauh dari sekedar menyapa bibir dan melumat bibir bawahnya saja. Seungyoun menuntun Seungwoo untuk bermain lidah, saling membelit , pelan namun pasti. Seungwoo yang gak ada pengalaman tentunya kewalahan dan merinding sendiri.
Pantesan temen-temennya suka ciuman begitu sama pacarnya. Ternyata emang enak.
Rongga mulutnya dimasuki, diabsen apa saja yang ada disana. Seungwoo melenguh kala rasa geli itu sesekali menyapa. Kedua tangannya meremas kerah jaket Seungyoun kuat-kuat, rasanya benar-benar dibuai. Dibawa ke langit ketiga gitu.
Seungyoun melepaskan tautan bibir mereka sekejap guna meraup oksigen . Seungwoo terengah kecil dengan bibirnya yang merah dan basah, lalu tak lama dilumatnya lagi bibir penuh itu, disesap lagi , digigiti kecil , dan Seungwoo semakin mengeratkan genggamannya dikerah Seungyoun saat tangan kekasihnya mulai nakal meraba perut dan sekitaran dada.
Ternyata benar. Seungyoun kalau udah ciuman tangannya suka kurang ajar.
Seungwoo memekik kala tangan itu makin naik dengan gerakan kupu-kupu kearah dadanya. Tubuhnya bergetar kecil , ciumannya pun semakin menuntut.
Gila gila gila.
Seungwoo memiringkan kepalanya, hidung mancungnya kadang menjadi penghalang karena terlalu panjang. Seungwoo mengalungkan tangannya dibahu Seungyoun, dilumatnya terus bibir manis Seungyoun yang rasanya bercampur dengan pahit rokok yang beberapa jam lalu ia konsumsi.
Tangan Seungyoun tetap setia disekitaran dada , pinggang dan perut Seungwoo. Gila , ternyata Seungwoo emang bisa seindah ini. Tangan Seungyoun merayap, naik kearah dada , menyapa dua tonjolan kecil disana, membuat Seungwoo terlonjak kaget, melepaskan ciuman mereka , menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher dan bahunya, Seungyoun menyeringai singkat merasakan tubuh Seungwoo gemetar.
“Y-youn geli.. ahhㅡMama!!mmh”
Seungyoun menarik lagi wajah Seungwoo, diciumnya lagi bibir itu. Kali ini ciuman biasa yang lembut dan membuai.
Demi Tuhan , Seungwoo pusing. Ia gemetar tidak bisa berhenti.
“S-seungyoun...hpnya bunyi nghhh”
Kenapa sih ya , Kukun tuh selalu bisa merusak suasana romantis atau panas yang lagi susah payah dibangun sama Seungyoun? Kurang baik apa sih sebenarnya dia sama Kukun? Kenapa Kukun gapernah biarin dia hidup tenang?
Seungyoun memeluk pinggang Seungwoo sedang sebelah tangannya meraih handphonenya dan mengangkat telfon masuk.
“Kun, asli ya. Gue pengen banget bunuh lu”
'Lu balik , anying! Udah jam berapa ini? Kita kudu otw'
Seungyoun melirik jam kecil diatas dashboard mobilnya. Hampir jam 9. Pantas saja.
“Yaudah iya ini aing balik”
'balik , jangan zinah terus'
“Lu kayak yang suci aja kalo ngomong” lalu Seungyoun mengakhiri sambungannya.
Seungyoun melempar pelan hpnya, lalu tatapannya terkunci pada Seungwoo dipangkuannya. Dia menyembunyikan wajahnya dibahu Seungyoun. Dilihat dari telinganya sih merah bener. Malu apa ya?
“Seungwoo.. maaf ya. Aku kejauhan ya tadi,hm?”
KENAPA SETELAH BERBUAT MESUM, SEUNGYOUN SEMANIS DAN SELEMBUT INI?
Seungwoo gak bisa diginiin.
Seungwoo merengek kecil , menggigit bahu Seungyoun dari luar kain bajunya yang membuat Seungyoun terkejut dan tertawa.
Dielusnya punggung lebar kekasihnya sambil menggumamkan maaf dan kata sayang.
“Kan aku udah bilang ya aku kalau ciuman kesananya tangannya tuh suka kurang ajar, tapi kamu minta terus... Maafin aku ya sayang?” Diciumnya pipi gembul itu kiri kanan bergantian.
Seungwoo mengangguk,“pulangnya gini aja”
“Hey, aku gak bisa liat jalan dong sayang?”
“Dibilang pulangnya gini aja!” Nada suara Seungwoo naik, tandanya ia malu dan merajuk. Gemes banget anj. Dan Seungyoun bisa apa sih selain nurut? Ditilang sekalian dah berkendara sambil gendong bayi besar. Peduli amat yang penting Seungyoun cinta sama Seungwoo.
....
Sampai-sampai di rumah Seungyoun, Seungwoo disambut sama anak-anak yang udah nunggu dia. Jinhyuk dateng-dateng langsung sentil telinga dia , alhasil jari Jinhyuk digigit deh sama Seungwoo. Emangnya yang boleh ciuman dia doang apa? Seungwoo juga mau dong sekali-kali.
“Awas kalo pulang dari sini beneran bunting” bisik jinhyuk kejam. Hih , itu mah Wooseok. Pulang dari sini bunting gara-gara Jinhyuk suka raba-raba paha dalem Wooseok.
“Gue aduin Bunda Ina lu ya raba-raba paha dalem Wooseok!”
“Gue aduin Mama juga lho lu ciuman”
“Ciuman doang gak raba-raba”
“Bohong .. pasti tadi raba-raba kan? Ngaku lu”
Dan gak tau kenapa perkataan Jinhyuk ini menohok dia . Iya sih, hehe. Ah jinhyuk jangan sampe tahu. Makanya Seungwoo pura-pura sewot merasa terfitnah.
Lagi asik asik berantem sama Jinhyuk, tiba-tiba Wooseok mendekat. Menoel bahu lebar Seungwoo, “Woo liat itu didepan. Seungyoun sama mantannya”
Seungwoo hah hah hah doang awalnya , sampe matanya menangkap sosok asing yang bicara sama pacarnya.
“Kata siapa beb itu mantannya?”
“Kata Midam.. mantan SMA. Namanya Sejin. Mukanya bersih banget mana glowing. Pake apa ya dia?”
Seungwoo terus natap Seungyoun sama yang namanya Sejin Sejin itu yang lagi berbincang ringan . Tanya-tanya apa kabar kayaknya. Kan Seungyoun sekarang terkenal , jadi pasti mantan-mantan kayak gini suka so-soan deketin dia lagi. Gak sadar , kaki Seungwoo melangkah menuju Seungyoun kala melihat mantannya Seungyoun itu udah berani sentuh-sentuh Seungyounnya dia. Sambil bilang, badannya bagusan ih sekarang dulu kurus.
Jinhyuk sama Wooseok ketawa doang liat Seungwoo dengan muka gemesin alis menukik pipi gembul bibir mengerucut mendekat kearah Seungyoun. Cemburu kayaknya.
“Seungyoun..” Seungwoo berhenti tepat di samping Seungyoun, mengalungkan tangannya pada pinggang kekasihnya.
“Eh Seungwoo. Jin, kenalin. Ini Seungwoo, Seungwoo ini Sejin. Temen SMA aku. Ayo kenalan”
Tangan Seungwoo dan Sejin saling menjabat, dua-duanya saling melempar senyum.
“Ini teh yang ada di Twitter kamu ya yang waktu itu jadi viral? Yang waktu kamu kemana sih Youn? Yogyakarta kan, ya?”
Seungyoun ketawa kecil aja sambil ngangguk. “Iya Han Seungwoo yang aku panggil anjing putih itu”
Seungwoo gatau harus bangga atau gimana. Tapi kayaknya sih harus bangga dikit.
“Eh iya. Mumpung disini, gak mau mampir apa Youn? Mama pasti seneng kamu main ke rumah. Apa gak kangen sama mie ayam bikinan mamaku?”
“Ah iya ya.. enak kayaknya jam segini makan mie ayam ya. Padahal mah semalem kirim aja atuh,Jin... ke rumah”
Lalu keduanya berbincang lagi. Seungwoo dicuekin? Sebel. Gak terima.
Seungwoo mengguncangkan bahu Seungyoun singkat yang dibales “hm kenapa sayang?”
“Seungyoun.. minta cium”
Dan temen-temen Babandungan Seungyoun ketawa kenceng banget gak ada kecuali. Hangyul sama Jinhyuk udah jongkok jongkok ditanah sambil ketawa. Sejin disana cuma senyum canggung.
“Haha anjing gila bener Seungwoo haha”
“Kerad lur kerad haha”
“Jomblo kayak Hangyul can't relate anying,haha”
Seungyoun mencubit bibir Seungwoo pelan sambil dicium gitu dahinya, “gaboleh ngomong sembarangan. Ayo packing, kita harus berangkat. Sejin, maaf ya gabisa ngobrol lama , udah harus prepare. Salam aja ya sama Mama”
“Salamin juga dari aku ya , Sejin” kata Seungwoo. Dan Sejin cuma ngangguk-ngangguk sopan aja.
.....
Di perjalanan menuju alun-alun kota, Seungyoun sibuk ceramah sama Seungwoo. Kaget gitu lho Seungyoun, pacarnya ngomong gitu. Random dan tiba-tiba banget. Kata Wooseok sih cemburu , tapi Seungyoun gak bisa menolerir itu.
“Gini lho , Woo. Kalau kamu cemburunya gitu, orang-orang mikirnya lain lho. Aku gak mau mereka mikir aneh-aneh tentang kamu...”
“Abisnya aku dicuekin”
“Ya kan lagi ngomongin mie ayam Mamanya Sejin. Pokoknya aku gak mau denger kamu cemburunya bilang gitu lagi depan orang lain ya. Orang-orang bisa ngerendahin kamu lho kalau kamu gitu. Gak semua orang berpikiran sama..”
Seungwoo manyun. Kok dia dimarahin sih.
“Denger kata Seungyoun, Woo . Dia gak mau lu dipandang sebelah mata aja sama orang lain . Lagian , kok kepikiran sih lu bilang gitu tadi? Ya kita semua kaget lah”.
“Pokoknya aku ga mau ya denger kamu gitu-gitu lagi. Cemburunya boleh, tapi ngomong aneh-aneh ya gak boleh. Ngerti?”
Seungwoo cuma hm hm doang sambil mainin ujung jaketnya.
“Han Seungwoo, kalau ditanya itu jawab yang bener. Aku gak mau kamu ngomong aneh-aneh lagi kayak tadi, ngerti?”
“Iya ngerti Seungyoun..” lalu tubuhnya ditarik pelan buat dipeluk sama pacarnya . Asli sih Seungyoun kaget banget tadi , Seungwoo kok bisa ngomong gitu.
Seungwoo balik meluk perut Seungyoun terus minta maaf. Seungyoun sama Seungwoo akhirnya cuma peluk-pelukan sepanjang perjalanan mau ke alun-alun .
“Wooseok?”
“Kenapa Woo?”
“Nanti ajarin skincarean ya? Aku mau glowing sama cantik kayak Sejin Sejin tadi”
Dan Seungyoun sama Jinhyuk ketawa lagi. Asli gemes banget sih.
“Ih iya tau Woo dia glowing banget bersih gitu wajahnya. Dia pake apa ya kira-kira?”
“Gak tau. Pokoknya nanti ajarin aku ya Seok”
Gemes banget parah , Seungyoun gak ngerti lagi sama pacarnya. Akhirnya , puncak kepala Seungwoo dicium deh sama doi. Soalnya gemesin.
“Udah siap jajan jajan disekitaran alun-alun?”
Seungwoo ngangguk antusias, “kata Kakak harus coba seblak Bandung. Mau itu~”
“Iya nanti jajan seblak yang enak disana ya. Bilang ke Kookheon dong Seok di grup, mampir dulu ke seblak langganan”
“Ok siap”