Seungyoun bukan cuma teman petualangan.
ㅡ
Setelah satu geplakan maut, dua kali caci maki, dan beberapa hujatan yang Seungyoun dapatkan dari teman-temannya karena katanya dia bawa oleng mobil Kookheon gara-gara liatin Seungwoo tidur, akhirnya Midam memberi intrupsi untuk berhenti dipom bensin depan. Mereka menepikan mobilnya lalu keluar dan duduk-duduk di mesjid yang ada.
Hangyul sama Kookheon asyik goleran aja sambil main HP. Midam sama Wooseok dan Jinhyuk jalan ke depan buat cari-cari makanan pinggir jalan yang bisa mereka konsumsi.
Sedangkan Seungyoun? Ya masih sibuk membucin, hehe. Dibukanya pintu mobil disebelahnya, dibiarkannya panas angin jalan masuk kedalam mobil. Seungyoun menatap lagi seseorang yang tidur dibahunya.
Wajahnya damai banget, keliatan capenya. Mungkin karena semalam gak tidur ya jagain Mama. Tadi tidur sebentar juga. Seungyoun memilih mengelus pelan rambut Seungwoo. Diciuminya puncak kepalanya sayang. Seungyoun beruntung banget bisa dapetin Seungwoo.
Seungwoo ini anugrah terindah dari Tuhan selain keluarganya.
“Sayang, bangun yuk”
Seungwoo tetap terlelap. Deru nafasnya pelan dan teratur. Naik turun seirama. Mimpinya indah dong pasti? Mimpiin dia gak nih?
“Seungwoonya aku...bangun yuk. Mam dulu”
Seungyoun menusukkan telunjuknya pada pipi kenyal Seungwoo. Seungwoo mengerang, tangannya memeluk pinggang Seungyoun erat , kayak meluk guling aja dia.
“Lima menit lagi, Ma...”
Gusti lemah banget Seungyoun dikasih Seungwoo gemesin gini. Demi apa ya dia benar-benar beruntung.
“Seungwoonya aku.. mam dulu yuk? Kasian perutnya cuma diisi nasi goreng, yuk. Nanti bobo lagi deh”
Seungwoo akhirnya mengalah. Membuka matanya sambil menyusrukkan hidungnya dibahu Seungyoun sambil menggeram kayak kucing bangun tidur.
“Udah sampai mana?”
“Bentar lagi. Dua jam lagi nyampe kok. Istirahat dulu, mam dulu yuk”
“Makan apa?”
“Dibeliin Midam , gatau apaan deh. Yuk bangun dulu”
Seungwoo mengangguk. Seungwoo menegakkan duduknya sambil mengucek matanya. Seungyoun turun duluan. Lalu dengan sigap membukakan pintu untuk Seungwoo. Dan saat Seungwoo turun , tangannya digandeng gitu.
Dasar Bucin ya.
Hangyul dan Kookheon udah nahan mual liat Seungyoun dan Seungwoo jalan ke arah mereka sekarang. Seungwoonya masih asyik ngumpulin nyawa sambil kucek-kucek mata, Seungyounnya udah asyik membucin aja. Tangannya ditaruh dipinggang Seungwoo sambil jalan bareng gitu.
“Asli menjijikkan ya” cibir Hangyul.
“Pelet Seungwoo bagus bener. Tapi kasian sih, pelet sebagus itu malah dapat ampas kayak Seungyoun”
Dan keduanya tertawa kencang. Mengundang Seungyoun untuk melemparkan sebotol Mizone pada keduanya , “gibah kalian ya? Gak ada tata krama banget itu mulut”
“Sirik aja monyet”
....
Sekembalinya Midam , Wooseok dan Jinhyuk, mereka duduk melingkar. Seungwoo duduk ditengah diantara Seungyoun dan Jinhyuk sambil bersila menatap satu bungkus makanan yang keliatan penuh banget tapi Seungwoo gak tahu isinya apaan.
“Suka pecel lele , kan Woo?”. Tanya Wooseok sambil bagiin satu botol Aqua dingin.
“Pecel lele itu apa?” Tanyanya polos. Hangyul dan Kookheon kaget dong, alay banget kagetnya. Mata mereka ampir keluar gitu.
Seungyoun ketawa doang sambil minum.
“Lu tuh emang ga bisa diajak makan beginian ya? Astaga. Pecel itu kayak gado-gado, cuma yang ini ada ikan lelenya” jelas jinhyuk sambil membukakan bungkus pecel lele buat Seungwoo.
Seungwoo cuma ber-oh ria sambil membenarkan letak poninya. “Enak dong?”
“Enak. Cobain aja” tutur Midam. Dan akhirnya mereka semua makan dengan khidmat.
. .
Abis makan , Midam milih ke kamar mandi, ada juga yang goleran lagi kayak Hangyul sama Seungyoun. Ada yang asyik ngerokok , kayak Kookheon , ada yang asyik selfie juga kayak Wooseok jinhyuk.
Seungwoo cuma scroll up dan scroll down sosmednya aja. Sampe matanya menangkap satu gerobak yang makanannya wangi banget. Seungwoo menggoyangkan tubuh Seungyoun yang goleran disamping dia sambil ngobrol kecil sama Hangyul.
Seungyoun akhirnya duduk sambil liatin Seungwoo,“kenapa sayang?”
“Itu tukang apaan Youn?”
“Cilor itu. Mau?”
“Enak gak? Wangi banget kayak wangi telur”
Seungyoun tersenyum. Dan akhirnya mereka putuskan buat jajan cilor aja.
Seungwoo keliatan polos banget liatin om om yang jualan. Tangannya yang cekatan goreng cilor itu bikin Seungwoo takjub. Rasa cilornya enak juga.
Seungwoo duduk lagi teras mesjid bareng yang lain. Sadar gak sih, kalau Seungwoo lagi makan sambil kakinya menggantung gini tuh dia suka goyang-goyang gitu kakinya?
Sekarang Seungyoun baru sadar kalau Seungwoo tuh kalau lagi makan gemesin banget. Semua makanan yang dia makan kayak enak banget gitu lho. Padahal cuma cilor 5000 dapet 8.
“Aduh, kalau mama liat, abis gue dimarahin. Cilor ini minyaknya pasti udah item kan?” Sewot Jinhyuk.
“Enak hehe”
Gusti , gemes banget parah.
“Seungyoun makasih ya”katanya sambil buang sampah bekas cilor dia. Jarinya diemutin satu-satu karena kena saos. Seungyoun ngangguk doang sambil bantu bersihin bibir Seungwoo.
“Mau lagi?”
“Huum mau lagi.”
Seungyoun ketawa aja, “yaudah ayo”