Seungyoun gak sangka
....
Seungyoun gatau harus bersyukur atau mengeluh atau gimana ngadepin Seungwoo yang skrg asik goyang-goyangin badan dia , minta cium lagi , minta kelon lagi. Aduh pusing pokoknya..
Seungyoun emang badzingan , emang Bucin menjijikkan , emang alay , emang good kisser , tapi kalau sama Seungwoo kayak gak tega gitu. Kayak takut nyakitin. Takut ngecewain. Takut aja gitu gatau kenapa padahal anaknya yang minta langsung.
Seungwoo merengek daritadi soalnya Seungyoun tolak dia secara halus. Bilangnya nanti dirumah lah nanti di jalan lah pokoknya jangan sekarang gitu.
Asli degup jantungnya udah gak karu-karuan. Udah kayak mau loncat aja dari balik tulang rusuknya. Pusing. Seungyoun gatau gimana cara nolak yang bisa bikin Seungwoo diem ga minta lagi.
“Seungyoun!!! Cium lagi!!!”
Alis Seungwoo menukik , bibirnya manyun , pipinya yang gembul jadi makin lucu keliatannya. Tapi Seungyoun gak mau kalah. Dia gak boleh kalah.
“Seungwoo sayang, jangan gini dong.. aku bukannya gak mau cium kamu lagi, tapi gimana ya aku tuh takut rusak kamu...”
“Cium doang bukan bikin anak!!!”
“Han Seungwoo! Mulutnya” Seungyoun menyentil bibir Seungwoo pelan yang membuat Seungwoo makin manyun dan keruh.
“Ya makanya cium biar mulutnya gak nakal!!”
“Han Seungwoo...”
“Cho Seungyoun!! Cium lagi~~~~ sekali doang nanti aku nurut”
“Nurut apa sayang?”
“Apa aja...”
Seungyoun menghela nafas. Asli pusing. Kalau ketemu sama temennya Seungwoo yang namanya Byungchan , mau Seungyoun lakban aja mulutnya. GARA-GARA DIA SEUNGWOONYA MINTA CIUM TERUS , BROTHER.
“Seungyoun lama!”
Dan Seungwoo merayap , mendudukkan dirinya diatas pangkuan Seungyoun, menggoyangkan badannya diatas paha Seungyoun, aduh adiknya jangan bangun...jangan bangun.
Seungwoo menggoyangkan pinggulnya lagi guna menyamankan dirinya, tangannya mengalung dileher pria didepannya, menyatukan dahi dengan dahi, menutup pintu disamping Seungyoun dan menaikkan kaca mobilnya. Tangannya menekan kunci agar tak ada siapapun yang mengganggu.
Mobil Ayla putih itu menjadi saksi bisu realita cinta Seungyoun yang sekarang mati kutu dan mati gaya.
Seungwoo menyelami netra hitam kecoklatan pria rubah didepannya. Memuja setiap pahatan tubuh Seungyoun yang Tuhan ciptakan untuknya.
“Seungyoun.. gak mau ya cium aku? Kenapa? Aku gak bisa diajak ciuman ya? Gak kayak Kang Seulgi ya? Maafin aku...”
Mata Seungwoo yang jernih sehitam jelaga itu berkaca-kaca. Agak nyelekit pas bilang dia payah dan gak kayak mantan-mantan Seungyoun yang lain.
Gak. Bukan gitu.
Seungyoun menangkup rahang Seungwoo lembut lalu mengecup hidung mancungnya sambil menatap teduh kekasihnya.
“Han Seungwoo. Aku gak suka ya kamu bandingin diri kamu sama orang lain, terlebih lagi mantan aku. Namanya juga mantan sayang. Meskipun pernah bersama tapi udah gak bisa dipertahankan. Kamu sama Seulgi itu beda. Gak bisa disamain , gak bisa dibandingin. Aku gak cium kamu bukan karena kamu payah atau apa , sayang. Aku gak mau rusak kamu, gak mau bikin kamu merasa direndahkan atau dilecehkan sama aku gitu lho. Aku suka , tapi aku gak bisa kasih terus . Aku takut, takut rusak kamu, takut sakiti kamu, takut ini ganggu kamu dan kamu pergi dari aku ... Aku gak mau, Woo. Aku gak bisa”
Jemari Seungyoun mengusap pelan bibir penuh merah delima Seungwoo, dirapikannya helai poni Seungwoo didahinya, dipeluknya erat-erat bahu dan pinggang Seungwoo, disalurkannya rasa cinta dan sayang padanya agar bisa merasa nyaman.
“Maafin aku ya?”
Seungwoo menenggelamkan diri dipelukan Seungyoun. Menubrukkan wajahnya diceruk leher Seungyounnya. Tangannya memilin ujung jaket Seungyoun. Seungwoo merengek kecil. Hatinya menghangat.
“Maafin Seungwoo ya. Seungwoonya maksa terus”
Seungyoun mengecup pipi Seungwoo lama, dielusnya punggung kokoh itu. “Maafin aku juga ya. Aku cuma gak mau rusak kamu. Aku soalnya kalau udah ciuman tuh suka kebablasan tangannya gak bisa diem gitu suka raba-raba sana-sini”
Dan Seungwoo terkekeh karenanya. Dicubitnya pelan perut berotot Seungyoun.
Seungyoun menarik tubuh Seungwoo agar menegakkan duduknya. Ditangkupnya rahang kekasihnya. Dahi bertemu dahi seperti hobi. Seungyoun memejamkan matanya, belah bibirnya menyesap bibir bawah Seungwoo. Seungwoo terkesiap. Sedetik kemudian ikut memejamkan matanya. Menikmati sengatan ringan yang tercipta akibat kecupan lembut yang ia terima.
Bibir bawah Seungwoo seperti meleleh didalam mulutnya. Bibir atas Seungyoun sengaja ia kecup. Dinikmati dengan perlahan.
Degup jantung mereka bersautan. Rasanya baru. Euphoria ini, tidak ingin ia lupakan.