Seungyoun takut dibanting
ㅡ
Seungwoo akhirnya mau tidur sama Wooseok Midam malam itu. Asli ngantuk banget sih makanya mau-mau aja nurut sama Jinhyuk yang anterin dia tidur setelah pasang kaos kaki sesuai wejangan mamanya. Seungwoo itu punya kebiasaan tidur yang cukup berisik makanya dia takut ganggu. Jadi dia kalau tidur tuh bikin suara kayak kunyah-kunyah gitu. Makanya anaknya gak mau tidur sama Wooseok Midam duluan. Padahal dia belum tahu aja Wooseok cantik-cantik kalau tidur suka muter. Tidur hadap timur, bangun-bangun di Utara :“)
Belum lagi Midam kalau tidur tuh gak bisa denger suara dikit aja langsung suka kebangun. Terus ujungnya dia marah-marah deh.
Tapi malam itu mereka bertiga tidur dengan aman dan damai. Seungwoo tidurnya diujung kiri , Midam yang tenang tidur ditengah dan Wooseok tidur diujung kiri.
Bangun-bangun?
Wooseok ditengah :“)
....
Pagi-paginya Midam yang kelewat sensitif sama suara-suara kecil akhirnya bangun duluan. Ujungnya bangunin Wooseok sama Seungwoo buat mandi. Seungwoo maunya mandi bareng , soalnya malu nanti kalau gak sengaja papasan sama mama atau kakak perempuannya Kookheon. Tapi gak tahu kenapa yang dia dapet cuma teriakan Wooseok sambil nahan malu, katanya Seungwoo mesum.
Seungwoo salah apa ya?
....
Abis mandi, Midam sama Wooseok asyik pake skincare rutin mereka yang serian day itu. Seungwoo cuma diem diem aja kek anak ilang liatin mereka. Soalnya Seungwoo pake sunblock aja enggak. Dia cuma pake pencuci wajah doang. Pake produk ertos dia :“) itu mamanya yang kasih saran.
“Seungwoo. Kok kamu ga jijik sih sama Seungyoun?”
Asli. Pertanyaan Midam nyelekit banget kalau didenger langsung sama Seungyoun. Seungwoonya nyengir doang. Gemes. Pengen Wooseok kunyah.
“Abisnya Seungyoun keren”
“Keren doang. Lu belum liat gobloknya dia gimana” sungut Wooseok. Iya sih belum , soalnya Seungyoun masih jaga image depan dia. Seungwoo aja yang ga pernah jaga image. Soalnya ngabisin tiga bungkus nasi kucing, dua mangkok bakso, jajan cilor abis 20rb sendiri , habis itu lanjut ke richeese. Dia sekuat itu kalau diajak makan sama Seungyoun.
...
“Selamat pagi. Seungwoo~ main sama aa yuk”
Pucuk dicinta ulampun tiba. Tersangka yang sedari tadi dibicarain akhirnya keliatan batang idungnya.
Seungyoun cuma haha hehe gaje. Ditangannya ada satu kresek gede , dari wanginya kayaknya enak banget, masih anget.
Seungwoo jalan pelan-pelan ke arah Seungyoun, senyum manis gitu bentar, “Seungyoun itu apa?”
“Serabi sama gorengan. Sarapan dirumah yuk. Mama sama kakak Kookheon udah mau berangkat kerja soalnya, rumahnya mau dikunci” Seungwoo ngangguk,bikin anak rambut sama poni sematanya itu mantul-mantul gemes. Asli Seungyoun diabetes.
“Nyai nyai buruan keluar elah lama bener!”
Dan Midam gak sungkan lempar tongsisnya buat ngusir makhluk gak berguna kayak Seungyoun.
....
Pagi itu Seungwoo yang lagi jalan gandengan sama Seungyoun sambil cerita-cerita sama Wooseok Midam gimana pengalaman dia kuliah di Yuai , akhirnya berlari kecil kala liat mama Seungyoun kesusahan naruh galon air didepan rumah.
“Aa bantuin atuh ini angkat galon, mama mah ga sanggup” mama Cho lambai-lambai ke arah Seungyoun sambil pegangin pinggang dia.
Seungwoo berhenti didepan mama Cho sambil Salim dulu dikit. “Dibawa kemana ini,Ma?”
“Gausah, woo. Biar si aa aja yang gotong”
“Aku biasa kok ma , angkat galon. Ke dalem ya yang deket dapur itu?”
“Yakin kuat?”
“Galon doang ma bukan angkat mobil” dan dengan wajah polos nan lugunya , Seungwoo angkat galon pake tangan kiri dia , masuk kedalam rumah. Wajah tanpa dosanya itu bikin semua orang disana melongo.
Wajahnya doang yang bebelac.
“Bajing!! Mampus gue! Pacar gue kuat banget...”
“Hati-hatilah dengan setiap tingkah , laku dan ucapanmu mulai detik ini, saudara Cho”
....
Sehabis sarapan pake paket nasi liwet lengkap dengan lalapannya, Cho Seungyoun culik Seungwoo biar mau nemenin dia jajan lagi sebelum jam 10. Iya soalnya mereka mau otw jalan-jalan gaes jam segitu.
Sekarang, saksi bisu realita cinta mereka udah bukan mobil jazz merah Kookheon lagi. Tapi pure mobil Seungyoun. Mobil Ayla putih itu melaju membelah jalanan Bandung yang lalu lalang anak-anak sekolah.
Seungwoo gatau bakalan diajak kemana, makan apa atau istirahat dimana.
“Aku ajak jajan di SD aku mau?”
“Cilor lagi, boleh?”
“Ga. Gak ada cilor!!”
Seungwoo merengek sambil cubit paha Seungyoun kenceng banget sampe anaknya jerit-jerit gitu.
“Woo , sakit perut nanti kalau pagi-pagi makan cilor!!”
“Pelit!”
“Bukannya pelit . Tapi kan masih banyak makanan Bandung yang belum kamu coba? Jajanan di SD aku enak-enak lho”
“Mau jajan , cilornya dua ribu deh ya?”
“Sekali enggak, artinya enggak ya Han Seungwoo..”
Dan Seungwoo membanting punggungnya untuk bersandar di sandaran kursi dibelakangnya.
Gemes banget tapi Seungyoun gaboleh kalah. Dari kemarin isi perut Seungwoo cilor doang, nanti dia sembelih.
...
Seungwoo terima kembalian dari mamang mamang penjual kue jaring laba-laba. Seungwoo girang bener. Pas makan , sensasi panas-panas manis itu langsung nyapa mulut Seungwoo. Enak banget. Seungwoo suka.
Seungwoo duduk diem sambil nikmatin kue jaring laba-labanya , nunggu Seungyoun yang lagi antri beli otak-otak ikan dan cibay ayam buat dia.
Seungwoo seneng deh kalo udah jajan jajan gini sama Seungyoun.
Habis kue jaring laba-laba, Seungwoo jalan ke mamang mamang yang jualan kue cubit. Abis itu dia makan lagi, duduk diatas bangku kayu yang disediain. Tangannya asyik banget nyomot kue cubit. Kakinya goyang-goyang, typicall Seungwoo kalau lagi makan.
Seungyoun lama banget. Seungwoo gak suka.
....
Seungwoo sama Seungyoun akhirnya berhenti disatu lapangan olahraga yang lagi sepi. Lapangan itu lapangan umum yang biasa dipake sama anak-anak SD Seungyoun buat mabal, hehe.
Seungwoo asyik makan otak-otak ikan sambil liat-liat orang yang lagi lalu lalang. Mereka duduk santai dimobil, satu pintu dibuka , lagu fiersa besari terdengar sayup-sayup menemani.
Angin sejuk Bandung dan sinar matahari paginya enak banget. Bikin suasana romantis disana tercipta secara alami.
Seungyoun liatin Seungwoo yang asyik makan sambil mainan sosmed. Asli , pacarnya ini ganteng banget tapi manis juga. Hidung mancung, bulu mata lentik , kulit putih pucat berhias tattoo , jari-jari tangan panjang dan ramping, pinggang yang pas dirangkul , dan suara dia yang merdu, sukses bikin Seungyoun jatuh cinta sedalam itu sama si anjing putih.
Awal ketemu, pas aksi demo itu.. gak ada niatan atau mimpi sedikitpun buat bisa pacarin dia. Tapi karena sering gak sengaja ketemu, akhirnya otak Seungyoun yang suka jalan dan encer dalam setiap kesempatan dibalik kesempitan itu berinisiatif buat pepetin anak ini.
Dan gak sangka kalau usaha dia gak sia-sia.
Boleh gak sih Seungyoun sombong? Dia beneran sebahagia itu dapetin Seungwoo.
“Youn, abis”
Dan Seungyoun menarik dua lembar tissue , membersihkan jemari lentik dan bibir kekasihnya yang belepotan saos.
“Minum..”
Seungyoun tadi sengaja beli dua sirup dingin biar pacarnya gak seret makan jajanan SD sebanyak ini.
“Mau yang ijo apa merah?”
“Merah apa? Ijo apel ya?”
“Merah stroberi. Mau yang mana?”
“Ijo aja”
Dan saat Seungwoo mendekatkan diri pada segelas jus berperisa apel itu, Seungyoun menarik dagunya untuk mendekat.
Asli. Seungwoo kaget banget sampe-sampe dia diem doang kayak patung.
Jarak mereka terlalu dekat. Ia gak bisa. Gak sanggup.
Seungwoo menatap penuh ke retina mata Seungyoun didepannya. Tatapannya tajam tapi hangat, lembut dan teduh disaat yang bersamaan. Seungwoo kayak bisa liat galaksi Bima dibola mata Seungyoun.
“S-seungyoun..ngapain?”
Telunjuk dan jempol Seungyoun mengapit dagu runcing Seungwoo , dibiarkannya agak mendongak, dan Seungyoun mendekatkan dirinya, menempelkan hidung dan hidung, dahi dengan dahi.
“Sadar gak sih Woo... Selama ini aku cuma berani kecup hidung kamu doang? Boleh gak sih kalau aku minta lebih? Aku .... Gak kurang ajar kan?”
Dan saat bibir itu bertemu dengan bibir merah delima yang manis milik Seungwoo , Seungyoun bisa bertaruh kalau ini adalah hal terindah yang pernah ia rasakan.