Seungyoun tetap Seungyoun

Seungyoun awalnya membiarkan Seungwoo melakukan apapun yang ia inginkan , mau duduk dipaha dia kek , dibahu dia kek , mau gigit pipi dia kek , leher dia tangan dia atau apapun itu, awalnya Seungyoun biarin. Tapi lama-lama Seungwoo bikin dia gemes nahan geram.

Seungyoun bukannya masih suka sama Seulgi sang mantan, atau gak mau berhubungan intim sama Seungwoo karena dia cowok atau apa, tapi Seungyoun sayang sama Seungwoo. Pake banget. Dari awal ketemu desirannya udah beda. Dia rela jadi budak cinta buat Seungwoo, rela siang malam ada untuk dia, rela jadi tameng dan siap jadi tempat berlindung.

Seungyoun gak pernah sekalipun terbesit dipikirannya untuk menyentuh Seungwoo jauh. Kejadian waktu di Bandung dulu itu pure kesalahan dia yang abis ciuman tangannya suka bergerilya kemana-mana gak tahu sopan santun.

Seungwoo itu anak kebanggaan mama. Bungsu kesayangan. Harapan mama , Seungyoun gak mau rusak anak itu. Gak pernah sekalipun Seungyoun berpikir kotor tentang Seungwoo meskipun beberapa kali gak sengaja liat betapa bagusnya tubuh Seungwoo.

Seungwoo indah. Sangat. Luar biasa indah. Tubuhnya putih pucat. Tangannya lentik, badannya juga bagus. Atletis. Seungyoun bohong kalau dia ga nafsu liat Seungwoo yang pake singlet doang. Tapi rasa sayang Seungyoun lebih besar dari sekedar nafsu nyentuh Seungwoo.

Siang ini dia cuma mau minta maaf dan ngabisin waktu bersama sama kekasihnya yang berulang tahun. Dia bawa kue, dia bawa kado , tapi sialnya kakinya kesandung tadi , kuenya jatuh dan rusak. Seungyoun merasa bener bener ga berguna. Dia cuma pengen jadi kekasih ideal buat anak bungsu mama Han. Tapi yang dia lakukan cuma bikin Seungwoo kesal.

Dan makin kesal karena Seungyoun sering menolak Seungwoo.

Seungwoo daritadi gak berhenti buat emut-emut leher Seungyoun. Bodo amat besok bakalan ketauan. Biarin aja Seungyoun malu besok ngampilan banyak bekas cupang. Seungwoo kesal. Udah lupa hari ulangtahunnya, terus sekarang malah cuek begini.

Seungwoo akhirnya kesal. Ia menampar pelan pipi Seungyoun sambil menatap nyalang.

“Anjing! Pedes yang! Kok ditabok?”

“Abisnya lu bego”

“Aku rasa kita udah pernah bahas ini sebelumnya Han Seungwoo...”

Seungwoo membuang muka kesal. Ia mendengus dan melipat kedua tangannya didepan dada.

Seungyoun menangkup rahang bawah Seungwoo yang masih asyik duduk dipangkuannya, dielusnya pelan dan diciumnya ranum semanis Cherry itu lama. Seungwoo mengalungkan tangannya dileher Seungyoun, menuntut Seungyoun semakin memperdalam ciuman mereka. Tapi yang ia dapat hanyalah kekehan tawa setelah pelepasan tautan bibir keduanya.

“Seungyoun sekali aja aku mau! Ini ulangtahunku. Aku mau coba sama kamu...” Rengeknya. Ia menggoyangkan pinggulnya sambil memohon. Gak ada niat menggoda toh anaknya juga gak ngerti, cuma pure memohon. Dan Seungyoun memeluk pinggang Seungwoo lembut sambil berbisik di telinganya, “aku gak mau rusak kamu. Rasanya sakit woo percaya sama aku”

“Sekali aja.. anggap aja pengganti kue yang jatoh tadi. Seungyoun, mau coba...”

Seungyoun menghela nafas panjang dan menatap Seungwoo tepat diretina matanya. Auranya jadi berubah. Mata yang biasa menatapnya lembut itu jadi mengintimidasi. Suara Seungyoun merendah, auranya jadi dingin.

“Han Seungwoo, aku bilang, bukannya kita udah bicara tentang hal ini sebelumnya?”

“Tapi aku mau Seungyoun! Sekali aja aku gak akan nyesel. Aku janji gak akan nangis atau minta berhenti. Sayang banget uangku kemarin buat beli kundum sama lubricant!!!” Sungutnya.

“Kamuㅡ apa???”

“AKU BELI KUNDUM SAMA LUBRICANT PAKE UANG JAJANKU! Sayang banget kalau gak dipake...”

Seungyoun memijit dahinya pelan. Menutup matanya menetralisir pening yang melandanya.

Ia gak sangka Seungwoo akan berbuat sejauh ini.

“Diminta sama Seulgi aja langsung ngasih! Giliran aku yang minta kamu selalu kayak gini! YANG PACAR KAMU ITU AKU ATAU SEULGI SIH?”

“ITU DULU!”

Astaga. Seungyoun kelepasan kan jadinya.

Seungwoo mengerjap . Ia kaget. Beneran kaget karena biasanya Seungyoun gak akan marah-marah atau meninggikan suaranya begini. Ini kali pertama.

“Hhhh... I'm sorry woo. Aku gak sengaja ninggiin suaraku. Hey baby listen it. Aku bukannya gak mau lakuin ini ke kamu karena kamunya cowok kek kamunya apa kek atau aku cuma kasih ke Seulgi kek, enggak... Aku cuma mau mencintai kamu dengan cara ini. Aku udah pernah bilang kan sayang kalau itu bukan wujud pembuktian cinta? Aku cinta sama kamu, banget. Aku cuma gak mau rusak kamu..”

Tangan Seungyoun menggenggam tangan Seungwoo lembut lalu diciuminya pelan. Ia tersenyum manis sambil menatap Seungwoo.

“Tapi aku mau dirusak sama kamu.. apa kamu gak bisa aja lakuin itu barang sekali? Sekali aja Youn. Aku janji aku gak akan nangis atau minta berhenti ditengah jalan. Aku cuma mau sama kamu... Please. Ini masih dihitung ulangtahunku.”

Lagi.

Seungyoun hanya bisa menghela nafas. Lalu dengan kekuatan penuh ia beranjak sambil menggendong Seungwoo ala koala, melarikan diri mereka masuk kedalam kamar. Melempar pelan tubuh itu diatas kasur lalu mengunci pintu dan menutup gorden.

Seungwoo tersenyum penuh kemenangan lalu ia beranjak merogoh bungkus kondom dan lubrikan dilaci paling bawah miliknya.

“Kata siapa kita bakalan pake itu?”