Warn; DaddyKink! Human Trafficing Use a toy Mention a lot of kink dan gaya bercinta yang beraneka ragam ((halah)) Dan banyak warn lainnya juga dibawah sana
. . . .
“Lihat dia luar biasa”
“Tubuhnya sangat indah. Mulus tanpa cacat. Kulitnya berkilau dibawah cahaya bulan”
“Pantatnya juga sintal”
“Sayang sekali otaknya dicuci. Dia akan seperti anak kecil”
“Tidak apa. Aku bisa mengajarinya. Yang penting hasratku terpuaskan”
“Oh astaga dia seperti pahatan dewi Yunani”
'A-angghh'
“WHOAAAAAA” Semua manusia laknat itupun mulai bersorak
Lee hangyul atau tigey. Sebut saja begitu. 25 Tahun. Gelandangan yang berhasil diculik oleh para manusia hina yang berani mencuci otaknya dan menjualnya hari ini.
Dulu Hangyul anak baik. Dulu dia sekolah dengan benar dan dia juga berprestasi.
Sayangnya diumurnya yang 22 , dia kehilangan arah. Dia menjadi korban broken home dan mulai mengecap dunia hitam seperti judi , sex dan balap liar. Umur 23 dia mendekam di penjara karena terciduk saat balap liar. Umur 24 ia tinggal di apato kecil dan bekerja menjadi tukang cuci piring. Namun dia harus didepak karena tidak bisa membayarnya. Berakhirlah ia luntang-lantung dijalanan.
Dimana keluarganya? Entahlah. Mungkin mereka terlalu malu memiliki anak macam Hangyul.
Beberapa bulan menjadi anak jalanan yang tidur dikolong jembatan , dia bertemu dengan Song Yuvin yang katanya mau menampungnya.
Benar sih ditampung. Tapi ternyata, Otak Hangyul dicuci. Disuruh melupakan jati dirinya. Disuruh tunduk dan patuh layaknya Anjing dan disetting sedemikian rupa seperti anak kecil yang bodoh tapi kelebihannya adalah binal.
. . .
Hangyul masih tersegel. Ia belum pernah dimasuki oleh kesejatian siapapun termasuk Yuvin. Yuvin itu normal. Sumpah. Ia hanya mucikari saja.
Yuvin sangat menyayangi hangyul karena baginya dia adalah masterpiece. Tapi hari ini hangyul harus dilepas. Terus menerus dimarkas tanpa menghasilkan uang , malah menyebabkan yuvin rugi.
. .
Hangyul diikat dan matanya ditutup. Mulutnya disumpal ball gag. Pantatnya merah karena banyak ditampar. Tentunya ia berontak saat tahu dia akan dijual. Karena itu pantatnya merah sekarang. Sumpah tidak ingin ia dijual. Ia bahkan mengiba layaknya anjing liar pada Yuvin. Mengendus kejantanannya dari luar kain celana. Dan tentu saja berakhir dengan dia mendapatkan deep throat.
. . .
Kim Wooseok malam ini luar biasa kacau. Ibunya akan menjodohkannya. Dan itu sungguh tidak nyaman. Dikata dia tidak laku apa sampai dijodohkan?
Malam ini mobilnya menembus angin malam Gangnam ke tempat tersembunyi. Di pelabuhan. Di suatu kapal. Ini malam minggu , akan ada satu kapal spesial dengan banyak pengunjung berbagai usia.
“Hyung. Kau yakin akan ke tempat pelelangan manusia? Kalau aku kan membeli mereka selama ini untuk isi club malam kakakku”
“Ya memangnya kau saja yang boleh kesana? Lagi pula umurmu itu dibawahku , aku legal sejak dulu. Terciduk pun tak masalah.”
“Mau beli mainan ranjang atau pacar sewaan agar tidak jadi dijodohkan?”
“Bagaimana kalau dua-duanya?”
“Berarti kau harus siapkan uangmu banyak banyak. Karena malam ini mereka akan mengeluarkan barang bagus”
“Diamlah, Yohan. Kau membuatku makin kacau”
“Aku bersumpah”
. . .
Kim Wooseok dan Kim Yohan ketinggalan banyak. Manusia yang dilelang sudah sampai nomor urut 17. Penuh. Sesak. Bau aki-aki ewh.
Satu jam. Yohan sudah membeli 3. Satu perempuan cantik , dua laki-laki manis. Ya sepertinya berburunya sudah. Karena Kakaknya memang hanya menyarankan beli 3.
“Membosankan” keluh Wooseok. Yohan tertawa lalu merangkul pundak kakak manisnya. “Sebentar lagi masterpiece nya akan dikeluarkan. Tenang saja Hyung”
“Jika masterpiece itu tidak membuatku tertarik , aku akan laporkan tempat ini”
Dan lagi. Yohan hanya tertawa. Dia yakin sih bahwa Wooseok akan tertarik pada masterpiece itu.Yang gossipnya lelaki pahatan dewi Yunani.
. . .
Tirai terbuka. Menampakkan sosok cantik nan sexy pahatan Aphrodite disana. Terikat , terbelenggu dan luar biasa mengkilap dibawah lampu sorot.
OH HOLY NIGHT. BENAR-BENAR MEMBUAT MATA ENGGAN MENUTUP BARANG SEDETIKPUN
Tak perlu waktu lama sih. Semua orang mulai menyebutkan nominal won yang besar. Kim Wooseok menyeringai. Ini bisa jadi miliknya.
“120 JUTA DOLLAR”
Semua mendadak berhenti berbicara. 120 Juta dollar ;') harga luar biasa.
Bungkamnya semua manusia di sana membuat Wooseok menyeringai. Dia berjalan bersama Yohan. Menghampiri Sang Pembawa acara hina ini dan memberikan satu kartu kredit berisi 120 juta dollar nya. “Formulir dan beberapa berkasnya tolong segera diurus. Ini stempel tanda tanganku. Ku ambil dia sekarang”
Wooseok dengan sigap membuka ball gag Hangyul dan menggendongnya menjauh dari ruangan hina itu bersama Yohan yang telah selesai urusan.
“Kau cantik,manis”
Dan pipi gembil Hangyul dihadiahi oleh satu kecupan mesra diatasnya. Membuatnya semakin tersipu.
. . .
Bukan Kim Wooseok namanya jika tidak bisa membungkam dunia. Contohnya sekarang Ibu kandungnya. Yang awalnya akan menjodohkannya dengan wanita kenalannya mendadak bungkam kala melihat sosok Hangyul yang indah. Beliau membatalkan niatnya dan menyuruh Wooseok memiliki rencana menikah secepatnya.
Yeah mari kita coba.
. . .
Hangyul tengah menatap penuh minat pada Tuannya yang kini tengah mengoleskan krim perawatan wajah diatas wajahnya sendiri. Pangeran tampan ini terlalu memakai banyak alat kecantikan,pikirnya.
“T-tu-tuan...”
Wooseok mengangkat tangannya memberi kode diam lalu menyemprotkan parfum luar biasa mahal pada area leher dan dadanya.
Hidung Hangyul sampai sakit karena baunya sangat menusuk.
Wooseok segera mendekat menuju Hangyul lalu menggamit dagunya sensual. Membelai dari kening menuju perut ratanya yang telanjang tanpa perlawanan.
Dia bergetar kala tangan Wooseok menyusuri nipple merah muda miliknya.
ㅡMmmm bukankah sudah kubilang Lee Hangyul ini masih tersegel?
“Listen to me,baby Tigey. Call me daddy and i'll call you baby. Patuhi aku dan kau akan tinggal disurga. Tigey mengerti?”
Hangyul mengangguk lucu lalu membiarkan dirinya dilempar keatas kasur dan ditindih dengan brutal.
“Daddy...”
“Good boy. Awal yang bagus sayangku. Bagaimana kalau Baby Daddy dandani biar dapat permen?”
Mendengar kata permen Hangyul mengangguk cepat lalu menjulurkan lidahnya guna menjilat leher Wooseok sebagai ucapan terimakasih.
. . .
Satu jam. Hangyul di dandani dengan stocking tipis berwarna putih dan rok tutu berwarna pink muda. Pantat dan kejantanananya dibungkus diaper. Nipplenya ditempeli vibrator kecil lalu sengaja ditahan oleh lakban. Tentu saat nanti dicabut rasanya akan sakit dan pedih.
Wooseok juga menyelipkan dummy diantara belah cherry Hangyul yang ranum itu. Rambutnya acak acakan karena gelisah. Tangannya sengaja diikat dengan dasi guccinya dan kakinya dibiarkan mengangkang.
Mata 'Tigey' berair tak kuasa menahan rangsangan dari vibrator yang ada di atas puting susunya.
Kakinya mengais belas kasih. Sumpah tidak enak.
Dummy terlepas begitu saja. Ia merengek seperti anak kecil. Menangis dan memohon pada Tuannya. Wooseok menyesap vapenya lalu menghembuskan asapnya ke wajah Hangyul. Membuat bayi besar itu menangis dan terbatuk.
“Daddy hiks l-lepas ndak enaaak nghh hiks”
Tangan Sang Tuan dengan kurang ajar merengsek masuk diantara diaper dan meremas pantatnya. Hangyul menggeliat dan makin menangis.
“Daddy hiks maaf hiks ndak nakalㅡngghh”
Wooseok terkekeh lalu mencium kening Hangyul lembut. Ini belum 6 jam Hangyul disini tapi ia sudah patuh. Selama perjalanan memang ia ditanyai banyak oleh Yohan dan hasilnya membuat Wooseok sedikit mengerti tentang si bayi besar.
Wooseok menghisap vapenya lagi lalu menghembuskan seluruhnya dalam mulut terbuka Hangyul lewat ciumannya. Bayi besar itu sukses terbatuk parah dan menangis karena merasa dirinya sedang dihukum karena nakal.
“Menungging.”
Hangyul mengangguk lalu segera membalik tubuhnya hingga menungging. Wooseok mengangkat pantat Hangyul agar semakin tinggi. sintal dan kenyal.
Wooseok menghisap rokoknya lalu menghembuskan seluruhnya kedalam diaper Hangyul.
Rasanya panas dan tidak enak. Geli menggelitik dan membuat rengekan yang kian kencang. Tangannya terkepal diatas punggung lalu airmatanya mengalir deras.
Daddy barunya ini sepertinya marah besar padanya. Tapi Hangyul tak mengerti kenapa.
Wooseok merobek diaper itu dan menampar bongkahan kenyal milik Hangyul dengan gemas. Bekas tamparan tangannya membekas diatasnya.
Sang dominant menyeringai. Ini benar-benar masterpiece. Tak sia-sia ia membeli Hangyul mahal yang penting mulus dan tidak membuatnya muak.
Pemuda Kim membungkuk sedikit guna mensejajarkan dirinya dengan Hangyul. Tangan kanannya menyelinap diantara punggung menuju leher submisifnya. Menggamit dagunya kecil agar menatap Wooseok. Hangyul menangis mengais kasih sayang dari Tuannya. Masih dengan pertanyaan berputar diotaknya mengapa Wooseok marah pada dirinya.
“Baby ... Kenapa menangis? Apa daddy menyakitimu?”
Hangyul menggangguk tapi menggeleng kemudian. Stimulasi ini berlebihan
“Tigey n-nakal ya dad? hiks mㅡmaaf”
“Sssttt Baby Tigey tidak nakal. Jangan menangis ya. Baby mau apa? Mau permen tidak?”
Mendengar kata permen Hangyul sontak mengangguk. Lalu Wooseok menyeringai. Ia menyuruh Hangyul menghisap vapenya. Si bayi besar menurut dan berakhir terbatuk keras.
“Uhuk i-itu bukan permen uhuk''
Wooseok terkekeh lagi lalu menjauhkan vapenya. Ia mengusap lembut pipi gembilnya lalu mencium keningnya.
“Let's play the game baby. Baby mau punya daddy tidak?”
Hangyul membelalak kaget. Selama ini ia disekap Yuvin , tak pernah sekalipun mendapatkan penis dalam tubuhnya. Sebut saja Hangyul gila. Goalsnya tahun ini adalah ia mendapatkan penis yang menggempur tubuhnya sampai ia mati keenakan.
Dan tanpa basa basi bayi nakal itu mengangguk.
. . .
Bukan Wooseok jika tidak memiliki Kink yang beragam. Sekarang demi mendapatkan penis yang selama ini Hangyul idamkan , ia harus berdiri telanjang didepan cermin besar dengan tubuh yang mengkilap karena keringat.
Pasalnyaㅡ dipantat nya terdapat satu petasan berukuran empat jari , menyala dan siap meledak kala sumbunya habis.
GILA GILA GILA!
PETASAN DIDALAM PANTATNYA. HANGYUL MAU MATI SAJA
Tangan Hangyul kian cepat memompa kejantanananya yang berwarna merah itu. Wooseok dengan kurang ajarnya menyuruh Hangyul cum sebelum petasan itu meledak.
Sialan.
Sekarang Hangyul tengah bersusah payah mendapatkan orgasme sebelum sumbunya habis.
Hangyul merengek menangis ketakutan. Ia mempercepat kocokannya dan mencubit nipplenya sendiri dengan sensual.
Dan Wooseok hanya tersenyum pongah menatapnya dari jarak lima langkah darinya. Ia puas.
“Anghh daddy ndak bisa ㅡanghh''
“Don't cry baby. Teruskan. Sumbunya habis sebentar lagi''
Wooseok mengangkat lima jarinya. Menghitung mundur kapan petasan itu meledak. Adrenalin Hangyul semakin terpacu. Tubuhnya menggeliat hebat. Mengejang dan merapatkan orgasme sebelum petasan itu meledak.
“Dua ... Satu”
Hangyul menjerit layaknya serigala. Pantatnya bergetar luar biasa. Alih-alih meledak , petasan itu malah mengeluarkan confetti dan bergetar menimbulkan bunyi sejenis terompet tahun baru.
Hangyul terjatuh karena lemas. Ia menangis karena ketakutan. Ia menyeret tubuhnya menuju Wooseok lalu memeluk erat kakinya. Pemuda Kim tersenyum puas. Ia dengan senang hati mencabut petasan aneh itu lalu melemparnya asal. Ia menggendong Hangyul. Dan membiarkan jalang kecil itu duduk dipangkuannya.
Hangyul masih menangis tersedu sedu. Sumpah ia takut. Wooseok mengusap airmata diseluruh wajah Hangyul lalu menciumnya lembut.
“Sssttt maafkan daddy ya”
Baby Tigey mengangguk. Matanya terpejam kala Wooseok mencium lembut keningnya.
“Baby jangan takut ya? Daddy akan menjagamu''
. . .
Hangyul sekarang sudah lebih tenang. Duduk dipangkuan Daddynya , bersandar nyaman didada bidang Wooseok dan punggungnya diusap lembut. Hangyul hampir saja melupakannya.
Ia menegak. Menatap manik tajam Kim didepannya lalu mengerucutkan bibirnya gemas.
Wooseok tersenyum mesum lalu menjilat leher Hangyul dan mulai memberi tanda. Ia jelas tahu Hangyul pasti akan menagih.
“Let me enjoy your slutty body, baby”
Dan, Sepuluh menit. Tangan Wooseok dengan cekatan menubruk lubang Hangyul yang kini tengah menungging untuknya.
Pantat Hangyul merah. Nipplenya pun. Terlalu banyak dimainkan.
“Shit! Goyangkan pantatmu baby”
Wooseok gemas. Luar biasa. Tubuh ini indah bukan main. Ia suka. Senang dan terangsang begitu gilanya
“Aanghh gi-gini daddy?”
Hangyul menggoyangkan pantatnya. Membuat jari Wooseok dilubangnya bergerak acak.
“Aㅡahh daddy”
Sang dominant mencabut jarinya. Tanpa aba aba ia memasukan penisnya menuju anal Hangyul. Membelah lubang pink yang berkedut nafsu.
Tubuh Hangyul melengkung keatas. Ia mendapatkan orgasme kedua karena fingering dan perlakuan Wooseok.
Wooseok segera mengangkat tubuh Hangyul dan menyenderkannya ditemboknya yang dingin.
Standing sex macam ini lumayan melelahkan karena Wooseok harus menahan sebelah kaki itu agar tetap terangkat. Wooseok mendorong dada Hangyul dan menarik pantatnya agar penisnya melesak masuk.
“DㅡDaddy! pelan-pelan aahh”
Setelah dirasa masuk semua , Wooseok tanpa ampun menggempur lubang jalang kecilnya lalu menjambak rambutnya. Nipple itu bergesekan dengan tembok dingin kamar Wooseok.
Ia mendesah keras kala Wooseok mulai mengerjainya dengan mengocok kejantanananya.
...
Lima menit dalam posisi seperti itu , Wooseok bosan. Ia segera mencabut penisnya lalu melempar Hangyul keatas ranjang. Tanpa membiarkan Hangyul bernafas dulu , ia sudah melesakkan penisnya lagi.
Tusukan dan hujaman itu membuahkan desahan keras dan suara adu kulit terdengar.
. . .
Hangyul masih menerima hujaman keras dari penis Wooseok. Kini ia tengah duduk diatas penis tuannya. Ia dengan senang hati mendongak nikmat kala kejantanan itu masuk terlalu dalam.
'Anghhh ahhh ahhh'
Wooseok mengangkat tubuh Hangyul sedikit lalu menusukkan penisnya lebih cepat dan keras. Hangyul menggelinjang nikmat.
Matanya terbalik penuh nafsu. Bibirnya terus mendesah dan menjerit. Nikmat sekali.
“Daddyy ngh ahh too deepㅡ too fast ngh daddy''
Pemuda Kim mengangkat tubuh Hangyul lalu mencium bibirnya kasar. Ia juga tak segan melecehkan nipple dan kejantanan Hangyul lagi dan lagi tanpa jeda dan bosan.
Tangannya gemas menampar dan mencubit bongkahan kenyal milik submisifnya itu.
“Dㅡdaddy I'm close ngh daddy”
“Bersama baby sshh”
Ditusukan kelima , tubuh Hangyul melengkung cantik , hingga tak sengaja nipple kanannya menubruk dagu Wooseok.
Cairan hangat nya membasahi perut keduanya. Pun Wooseok. Cairan orgasmenya telah mengisi penuh pantat Hangyul.
Hangyul memeluk leher Wooseok. Lelah. Remuk. Tapi nikmat.
Wooseok mencium leher Hangyul lalu merebahkan tubuhnya. Mendekapnya erat dan mengantarkan lullaby padanya.
Masih dengan penis yang menancap , Wooseok menuntun Hangyul tertidur.
“Daddy... t-terima kasih. Tigey akhirnya bisa merasakannya hehehe. Enak”
Wooseok tertawa kecil lalu mencium kening Hangyul lembut, “Hanya milik daddy yang boleh. Yang lain jangan”
Hangyul mengangguk lalu menelusupkan wajahnya didada tuannya.
Membiarkan tangan Wooseok menepuk pantatnya lembut.
Tak butuh waktu lama akhirnya Hangyul terlelap.
Wooseok mengecup puncak kepala Hangyul dan memeluknya makin erat. Menyalurkan rasa hangat dan aman.
“Besok, mari menikah. Aku tidak mau tubuhmu dicicipi orang lain”
Setelah mengucapkan itu akhirnya Wooseok tertidur.
Mengabaikan jawaban manis dari Hangyul;
“Ayo menikah dad hihihihi''
End.
.
(((( GAJE PARAH APAAN SIH INI KOK BISA DULU AKU NULIS BEGINIAN? )))
ㅡMeiri🍑