You are like nobody since I love you. Let me spread you out among yellow garlands. Who writes your name in letters of smoke among the stars of the south? Oh let me remember you as you were before you existed.

이동욱 X 한승우 댚승

Dongwook bersumpah bahwa Tuhan tidak bercanda saat menciptakan Seungwoo. Rahang tegas , kulit seputih susu, dada bidang , perut kotak-kotak , tangan panjang nan lentik , parasnya yang tampan dan manis diterpa sinar rembulan malam ini, dan suaranya yang merdu. Lee Dongwook ingin kembali ke masa mudanya. Atau ia harus berharap dikehidupannya yang selanjutnya ia bertemu kembali dengan titisan Afrodit ini.

Tangan Dongwook sibuk menjamah tiap inchi tubuh Seungwoo yang kini sibuk menggelinjang. Dadanya membusung dengan kaki bergerak gelisah. Tangan kirinya sibuk memanjakan penis Seungwoo. Seungwoo mendesah putus-putus, tangannya meremas sprei dibawahnya, mulutnya terbuka mengais udara. Paru-parunya dirasa payah memasok udara.

Dongwook merendahkan dirinya, memagut bibir merah delima Seungwoo lalu ketiga jarinya menerobos anal yang lebih muda. Seungwoo menjerit kepayahan. Wajahnya memerah sempurna hingga ke leher. Stimulus yang ia dapatkan benar-benar luar biasa.

“Is It hurt?”

Seungwoo mengangguk serampangan, dadanya membusung lagi kala sesuatu didalam sana dikoyak oleh yang lebih tua.

“did i hurt you?”

Seungwoo menggeleng lemah, “dㅡdeeper.. ahhh Tuan”

Dongwook menyeringai, kembali dikecupnya bibir merah delima itu lalu tangannya kini sibuk bergerak didalam Seungwoo. Seungwoo tidak tahu bahwa rasanya akan nikmat bercampur perih begini. Rasanya asing tapi Seungwoo ingin mendapatkan yang lebih.

“bite me if it hurts, baby”

Dan dengan perlahan penis Dongwook merengsek masuk kedalam tubuh Seungwoo. Seungwoo memeluk erat tubuh Dongwook diatasnya. Desahannya kian mengeras , air matanya tidak terbendung , sakit. Rasanya luar biasa sakit karena ini yang pertama baginya. Ini rasa asing yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dongwook membiarkan Seungwoo menyesuaikan diri dengan penisnya. Diciumnya lembut dan diremasnya sensual pantat sintal nan putih itu, “can I?”

Dan setelah anggukan kecil itu, Dongwook memajukan mundurkan pinggangnya pelan.

“Ahㅡ Tuan...”

Maju mundur , pijat , remas , semuanya membuat kepala Seungwoo pusing. Rasa nikmat ini tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Digagahi oleh orang yang notabenenya sebaya dengan ayahnya tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Seungwoo kini tengah menungging , kedua tangannya ditarik ke belakang, hujamannya kian dalam dan kasar. Seungwoo suka. Dongwook bisa membuatnya merasa nyaman, dia memang sedang dilecehkan, tapi tidak merasa direndahkan.

Lee Dongwook treat him so well.

Dia memperlakukan Seungwoo hati-hati. Seungwoo terlena . Terbuai akan sentuhan dan hujaman yang ia terima.

Pantat itu ditampar berkali-kali, penisnya yang menggantung diremas dengan intens. Seungwoo tidak bisa menahannya lebih lama.

Tubuh Seungwoo putih pucat. Tamparan Dongwook tercetak jelas disana. Dongwook menatap mahakaryanya puas. Dihujamnya lebih dalam dan cepat , membuat tubuh Seungwoo terhentak-hentak.

Desahan Seungwoo bagai nyanyian surga.

“T-tuan... Aku ahh aku...”

“Bersama baby. I'm close”

Dongwook mempercepat temponya lagi menimbulkan suara dari kegiatan mereka semakin menggema disegala penjuru ruangan. Penisnya berkedut panas didalam anal Seungwoo. Seungwoo mendongak , melolong panjang kala ia mendapatkan klimaksnya. Spermanya mengotori sprei dan tangan Dongwook. Tak lama setelah geraman itu terdengar, Seungwoo bergidik merinding. Sesuatu yang panas menyembur kedalam tubuhnya. Seungwoo bergetar kecil pasca klimaks lalu ambruk. Membiarkan tubuhnya telungkup pasrah dibawah dominasi Dongwook.

Lee Dongwook mencabut penisnya lalu beralih berbaring disamping Seungwoo yang terengah.

Ditatapnya pemuda berparas tampan dan manis itu lamat, diusapnya pipi putihnya, “terimakasih telah mempercayaiku”

Dan Seungwoo tersenyum karena itu.

[Fin]