Meiri

bring him the horizon

🆁🆈🅴🅾🅽🆂🅴🆄🅽🅶 Warn! Explicit content 🔞🔞🔞 Sᴇᴜɴᴏᴏ ʟɪᴍᴀ ᴛᴀʜᴜɴ !!

Be kind , be open minded , and enjoy it

ㅡ

Happy birthday dulu buat kak EUERRY

ㅡ

Malam ini malam Minggu. Langit malam Korea mendadak penuh gemerlap bintang dan lampu-lampu. Suasananya mendadak ramai dan hangat. Mungkin karena sudah musim libur jadi saat weekend begini orang-orang memilih pergi bersama sang terkasih. Keluarga , teman atau kekasih. Ada yang berlibur ke sungai Han , ke festival akhir bulan ada juga yang sekedar jalan-jalan di area kuliner malam.

Seungyoun bukan salah satu dari yang disebutkan tadi. Satupun tidak. Menjelang akhir tahun kantornya jadi lebih sibuk untuk laporan tahunan dan pembukuan lainnya. Banyak berkas yang harus ia urus. Sering pulang larut malam sudah bukan lagi beban. Ia lakukan sebisanya , sekuat tenaganya. Ia tetap memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang ayah mertuanya percayakan .

Seungyoun sebenarnya lelah. Ia butuh pelepasan untuk pelik dan penat yang ia rasakan. Pagi hingga menjelang pagi lagi dipikirannya hanya pekerjaan. Belum lagi perut yang harus diisi , mata yang harus diistirahatkan, kadang Seungyoun ingin berhenti saja. Ia ingin sekali tidur panjang , mungkin bulan depan baru bangun, misalnya?

Belum lagi saat pulang ia harus membereskan mainan-mainan Seungwoo yang kadang berserakan diatas kasur karena ia mainkan sembari menunggu Seungyoun pulang. Harus merawat si kucing Garfield karena kadang Seungwoo dan bibi Lim tidak mengerti. Seungyoun ingin berhenti.

Ia juga ingin berlibur dan menikmati hari-hari seperti orang kebanyakan.

Ngomong-ngomong orang kebanyakan , ia juga sudah lama tidak bermain itu. Iya itu. Jinhyuk dan Wooseok selalu mengejeknya. Katanya dia hanya pemain solo. Biasanya Seungyoun memang pergi ke tempat-tempat surga dunia dikawasan Gangnam untuk melepas penatnya. Tapi sekarang dia sudah sadar kalau dia punya Seungwoo. Ia tak akan melakukannya lagi. Ia tak akan berkhianat lagi.

“Aku pulang...” Seungyoun memasuki kamar miliknya dan Seungwoo. Dilihatnya kamar itu sudah sangat rapi, dan lagi Seungwoo sudah terlelap cantik diatas ranjangnya. Ini hampir tengah malam dan suasana dikamarnya terlihat lebih tenang. Bau lilin aromaterapi menyebar ke seluruh penjuru ruangan . Seungwoonya tertidur pulas sambil memeluk guling. Mendengkur halus dengan raut wajah tenang.

Seungyoun merendahkan tubuhnya dan mengecup bibir Seungwoo lembut. Tersenyum sambil mengusap rambut Seungwoo gemas. Suaminya ini, dia sangat merindukannya. Rindu main dan menggambar bersamanya. Rindu jalan-jalan di car free day dan rindu membacakan dongeng untuknya.

Seungyoun sangat sibuk hingga melupakan Seungwoo.

“Seungwoonya aku jadi anak baik hari ini hm? Aku bangga sekali padamu. Kamu tidak rewel dan manja. Kapan-kapan kita liburan ya sayang” lalu ia beranjak mandi.

ㅡ

Gerah. Seungyoun tetap gerah dan penat bahkan setelah mandi dan berendam. Ia meneguk anggur merah berkualitas tinggi sambil menatap langit malam di balkon. Sudah lama juga ya Seungyoun menjalani hari-hari seperti ini. Seungyoun tidak sangka dirinya akan menjadi sehebat ini.

Lantas ia berjalan menuju ranjang sesaat setelah menaruh gelasnya. Membaringkan tubuhnya lalu bermain dengan handphonenya.

Tubuhnya panas. Ia benar-benar penat. Sepertinya bermain solo tidak ada salahnya? Lagipula , sudah lama sejak terakhir kali ia bermain..

Mungkin dua bulan lalu? Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia memanjakan dirinya. Sungguh budak uang.

Seungyoun langsung membuka tablet mahalnya. Menyambungkan kabel OTG padanya dan tak lupa juga flashdisk.

Ya namanya juga manusia. Seungyoun tetap punya koleksi video dewasa seperti ini. Ternyata manjur juga dipakai dihari penat macam ini.

Layar tabletnya menampakan kedua insan yang dimabuk asmara. Saling memagut bibir saling mencuri oksigen dari keduanya. Tangan si dominan mulai nakal menggerayangi tubuh lawan mainnya. Seungyoun mulai memfokuskan dirinya pada video itu dimana permainan semakin panas. Jari-jari sang dominan mulai dilumuri lube dan satu persatu dari mereka mulai menerobos lubang surgawinya.

Suara desahan parau submisifnya terdengar lembut , membuat Seungyoun merinding. Satu , dua , tiga hingga empat jari itu mulai masuk dan bergerak acak. Seungyoun mulai meraba-raba bagian selatan miliknya , memijatnya halus dan konstan.

Tangan sang dominan membawa si submissif untuk mengoral miliknya. Submisif itu tampak menikmati meskipun ukurannya besar dan membuatnya kebas. Tangan kanannya dibawa untuk mengurut buah zakarnya , membayangkan bahwa miliknya lah yang diperlakukan begitu. Permainan semakin panas dimana sang dominan mulai bergerak kasar. Penis besar yang mengeras itu membabi buta menyerang mulut lawan mainnya. Submisifnya kepayahan. Beberapa kali ia gag karena perlakuannya.

Ahㅡhyung...

Sial. Suara submisifnya terdengar indah. Sang dominan sekarang mulai mendominasi permainan, puncaknya adalah saat lolongan panjang milik pemuda berkulit putih itu terdengar nyaring karena penyatuan keduanya. Seungyoun terbawa suasana. Ia semakin mempercepat tempo pijatannya dan semakin gencar dengan buah zakarnya.

Hyungㅡhiks appo..

Ah sial! Suara itu benar-benar membakar Seungyoun, memperbesar nafsu yang ia tahan. Seungyoun tetap terfokus pada tabletnya , suara antara paha dan pinggul bertubrukan kian mengeras. Seungyoun iri. Ia rindu miliknya menemukan sarang hangat.

Ah hyung deeperㅡnghh

“Ah shit! Submisifnya banyak bicara ahhhh”

Seungyoun menurunkan celananya lagi, lalu ia kembali mempermainkan penisnya. Penisnya sudah tegak menantang gravitasi , sebenarnya siap untuk dipakai.

Ya, dipakai untuk solo rank saja hehe.

“Seungyounie sedang apa?”

Tubuh Seungyoun terperanjat heboh karena kaget hingga ia tak sengaja memukul kepala Seungwoo dengan tabletnya, “astaga sayang maafkan aku” ucapnya sambil memeluk Seungwoo kuat-kuat, menggosok jidat Seungwoo dengan anak rambutnya , guna menghilangkan rasa sakit terantuk tablet itu.

“Mereka main apa?”

Sial! Seungyoun lupa mematikan tabletnya. “B-bukan apa-apa sayang. Aduh kembalikan dong”

Seungwoo dengan secepat kilat merebut tabletnya , menonton video panas itu dengan jarak dekat. Memfokuskan retina matanya pada adegan dua insan yang beradu disana.

“Seunoo-ya kembalikan”

“Diam!”

Seungyoun meringis sedih. Ia lupa tidak pakai headset jadi tak sengaja menganggu Seungwoo. “Ini apa?” Telunjuk Seungwoo menunjuk penis si submisif yang dipermainkan si dominan. Lalu menunduk menatap celananya , membukanya sedikit guna mengintip.

“Aaa!! Seunoo-ya!!” Ucapnya panik. Seungyoun memeluk Seungwoo buru-buru, mendongakkan kepalanya agar tak menatap kelaminnya terus. Seungyoun benar-benar dampak negatif bagi Seungwoo.

“Punya. Seungwoo punya” ujarnya, lalu Seungwoo menatap milik Seungyoun yang berdiri menantang. Warnanya merah dan sedikit basah. Lalu karena penasaran , Seungwoo menggenggamnya. Membuat Seungwoonya mendesah tak sengaja.

Seungwoo tertawa. Seungyoun sangat lucu dimatanya. Lalu ia kembali menggenggam penis itu, sedikit meremas dan memijit. Teksturnya empuk dan panas. Seungwoo teringat sosis sapi kesukaannya.

Seungwoo memekik kala ia melihat cairan putih keluar dari penis submisif divideo Seungyoun. “Susu! susu!!!” Pekiknya heboh lalu Seungwoo semakin bersemangat dengan penis Seungyoun. Ia tak tahu saja kalau Seungyoun sudah kepayahan dan pasrah saja. Toh ini enak.

Seungwoo mencebik tidak suka karena susu yang ia mau tak kunjung keluar lantas ia mulai memasukkan penis Seungyoun kemulutnya dan menyedotnya kuat-kuat. Ia tak mengerti kenapa susu yang ada di video tidak juga keluar. Maka setelah Seungwoo kembali dengan gencar mengerjai Seungyoun, akhirnya pelepasan itu terjadi. Seungwoo merengek karena terkejut sesuatu yang panas memasuki kerongkongannya dengan berbondong-bondong. Beberapa lainnya memuncrat diwajah dan hidung Seungwoo. Seungwoo menjilat bibirnya lalu tertawa gemas , “susu enak! Enak susu enak!” Seungwoo tertawa sambil mengusap penis Seungyoun.

“S-sayang hentikan ah!! J-jangan begitu tangannya ㅡastaga Cho Seungwoo!!” Seungyoun segera meraih tangan Seungwoo dan meraup bibirnya gemas. Dilumatnya bibir atas dan bawah Seungwoo dengan tidak sabaran. Seungwoo terkekeh sambil mengikuti kegiatan Seungyoun. Ia hanya tahu Seungyoun sedang makan bibirnya dan Seungwoo akan balas memakan bibirnya.

Seungwoo tertawa renyah kala Seungyoun menatapnya dengan mata rubah yang sudah menggelap karena kabut nafsu. lalu ia kembali menatap video di tablet suaminya. Sekarang terlihat kedua insan itu tengah bermain kuda kudaan. Seungwoo memekik lalu bertepuk tangan, “mau itu mau! Mau kuda mau!! Ayo ayo kuda ayo”

Seungyoun menyeringai singkat lalu tersenyum,“sakit lho sayang”

“Tidak apa! Seunoo kuat. Ayo mau itu”

“Kalau begitu pakai ini dulu ya..” tangannya mulai menarik celana Seungwoo hingga tanggal lalu ia mengolesi tangannya dengan banyak lube , Seungwoo tidak mengerti apa yang Seungyoun lakukan, yang ia kerjakan hanya menonton video dari jarak dekat.

“AAA! Sakit Younie sakit!!!” Seungwoo merintih kala tangan Seungyoun memasuki lubang analnya. Ia mendongak sambil merengek kala sesuatu didalam sana tersentuh. Aneh. Ada gelenyar aneh yang menyapa.

“Tahan sebentar ya. Nanti kuda-kudaan? Mengerti?”

“M-me..ngerti”

Seungyoun tersenyum teduh lalu mencium bibir Seungwoo lagi. “Seungwoo cantik”

Dan seungwoo tidak bisa tidak tersipu.

ㅡ

Kuda-kudaan. Akhirnya mereka melakukannya. Seungwoo mendesah payah dengan tubuh yang terhentak sesuai kuasa Seungyoun. Seungyoun disana juga mendesah dan menggeram penuh nafsu. Milik Seungwoo sangat sempit dan hangat. Ia suka. Suka sensasi begini saat bercinta.

“Ah ah Seungwoo astaga sayangㅡhh” “Cepat lagi cepat ahhhh cepat”

Seungyoun mempercepat temponya , tangannya juga memilin nipple Seungwoo dari dalam piyama ungu berbahan sutra hadiah ulang tahun dari ayahnya. Tangannya yang lain juga sibuk mempermainkan penis suaminya.

Ia tak pernah sekalipun berpikir akan bercinta dengan Seungwoo. Tubuhnya sangat indah dan putih. Pantat bulat dan berisi miliknya adalah favorit. Seungyoun menggigit gemas pipi pantat bulatnya yang membuat Seungwoo semakin merengek.

“Susu enakkkkk susu hhh”

“Sebentar ya sayang. Sedikit lagi ahh!!”

Seungwoo menggeleng ribut, desahannya kian mengencang , tubuhnya menegang, “lepas!! Lepas Seungwoo lepas ah ah lep-ashh”

“Sshhh baby so tight anghh!”

“Pipisㅡhhh mau ngh m-mau ahh pipis”

“Pipis saja disitu sayang nanti Seungyoun bereskan” dan betul saja , setelah bilang begitu, Seungwoo menembakkan lahar putih miliknya , lolongannya terdengar pasrah dan indah. Dibawah bulan purnama, tubuh melengkungnya adalah masterpiece.

Dan setelah hujaman ketiga , Seungyoun mencabut penisnya dari dalam lubang Seungwoo dan menuntun Seungwoo untuk mengulumnya. Menelan susu enaknya lagi dan lagi. Seungwoo lagi-lagi tertawa , membuat getaran itu terasa di permukaan penis Seungyoun. Ia mendesah panjang dan terengah.

“Enak susu enak Seungyoun enak! Kenyang kenyang” ucapnya sambil menepuk perutnya. Seungyoun tertawa lalu memeluk Seungwoo erat sekali. Menghujani seunoonya dengan ciuman kupu-kupu yang hangat.

“Terimakasih sayang. Aku mencintaimu”

Seungwoo tersenyum malu lalu mencium ujung hidung Seungyoun lalu buru-buru tertidur sambil mengubur dirinya dibalik selimut. Seungyoun tertawa gemas lalu mengikuti Seungwoo. Memasukkan dirinya kedalam selimut dan memeluk Seungwoo dalam dekapan hangatnya.

Seungwoo memberinya dunia baru. Dan Seungyoun tidak keberatan tinggal sangat lama disana.

[ Fin ]

finally, i taste him

Ryeonseung

Warn; explicit content🔞 sub and sensitive!Seung

ㅡ

Ini konten sensitif guys , kenapa aku gak bikin mereka wikwik terus karena mereka ketemunya di demo , yang mana kan aku terinspirasi dari aksi nyata ngono lho. Jadine aku tuh butuh banyak pertimbangan buat mereka wikwik ini. Aku banyak sebut sponsor juga kayak jabatan dan almamater mereka jadinya harus sangat super duper hati-hati akunya wkwk gak enak banget namanya wikwik tapi ya daripada diciduk pulisi ye gak? Be kind , be open minded and enjoy it

ㅡ

Seungyoun melilitkan handuk dipinggangnya , satu handuk kecil lainnya dibawa untuk mengeringkan rambut yang gak sengaja basah. Sabun Seungwoo wanginya manis manis semua gila bikin agak pusing. Seungyoun kan sukanya yang segar gitu lho kayak lemon , Citrus , mint atau semacamnya gitu. Tapi dia kan numpang, gak usah banyak protes juga.

Tadi dia bingung sendiri kenapa harus mandi kalau nanti keringetan lagi kan ya? Tapi abis itu dia malah tersenyum iblis. Katanya lumayan bisa mandi bareng Seungwoo untuk yang kedua nanti.

[ Hoalah, jarene ra gelem wikwik Karo pacarmu tapi isi otakmu podo ae perkara wikwik ]

...

Seungwoo bimbang. Tapi ia terlanjur begini. Udah korbanin uang jajan , harga diri sama urat malu masa gak jadi sih? Mau ditaruh dimana wajah dia nanti kalau apel sama Seungyou? Ya Seungwoo tahu Seungyoun mana ada sih ceritanya ngungkit , tapi tetep aja malu kan.

Karena itu , seperti biasa. Sesuai ajaran seseorang berinisial CHOI BYUNGCHAN, ia menanggalkan celananya , menyisakan celana dalam CKnya yang berwarna putih hitam. Kancing bajunya ia buka dan hanya menyisakan dua kancing teratas. Lalu ia menggulung diri dibawah selimut.

Matanya menatap Seungyoun yang baru aja keluar dari kamar mandi. Gila. Cho Seungyoun basah gitu ternyata tujuh ribu kali lipat gantengnya. Tattoo besar dipunggung dan pinggangnya itu bikin Seungwoo memanas. Dia juga punya , tapi gak sebesar itu. Terlebih lagi punya Seungyoun serem-serem semua gak kayak dia , ceritanya bikin tattoo tapi based on storynya lembut semua.

Seungyoun yang cuma pakai kolor Patrick tadi menggosokkan handuk kecil ketengkuknya sambil liatin Seungwoo yang sembunyi dibalik selimut.

“Laper gak? Mau gowjek makanan?”

Seungwoo menggeleng lalu meremas selimutnya. Ia gugup. Benar-benar gugup karena pertama kali melakukan ini.

Hey guys! Terakhir kali Seungwoo pacaran itu sekitaran SD SMP , putus juga karena rankingnya turun! Pertama kali mimpi basah dia gak mau liat Mama Han karena merasa nakal banget. Terus cerita sama jinhyuk, taunya si tiang lampu itu malah bilang oh doang.

Pengalaman nonton bokep? Ada tentunya ada. Salahin tuh Yohan sama Minkyu. Kecil-kecil udah koleksi yang begitu.

Oh! Jangan lupakan si virus mematikan berinisial CHOI BYUNGCHAN. Cupang-cupangan sama Sejun depan dia juga fine fine aja. Mana tangannya remes-remes pula.

Seungwoo udah tahu pahit manis baik buruk begituan dari cerita temen-temennya. Dari video yang ditontonnya. Dari manga yang dibacanya. Dari fanfiction yang bersliweran di TLnya , tapi melakukannya sendiri... Seungwoo tidak ada pengalaman sama sekali.

Apakah dia akan menyesal?

“Hey madu.. kenapa melamun?”

Sialan. Seungyoun sejak kapan ada didepan wajahnya? Tangannya mengusap lembut pipi gembul Seungwoo lalu membubuhkan kecupan singkat di ubun-ubunnya.

“S-seungyoun..”

Lirihnya.

Suaranya lirih banget guys mana tahan Seungyoun.

“Kenapa sayang?”

Seungyoun merendahkan tubuhnya menyatukan dahi dengan dahi. Oh udah lama juga ya gak melakukan ini.

Pupil mata Seungwoo bergetar lalu dia meremas lengan Seungyoun,

“M-masih mau...”

“Apanya hm?” Cup. Seungyoun mencium puncak hidungnya. Pindah ke pipi kanan dan kiri. Lalu berakhir didagu. Ya. Dia melewatkan bibir.

“M-masih mau dirusak Seungyoun.. sekali aja . Biar aku tahu rasanya , biar aku gak nyesel meskipun aku gak suka tapi seenggaknya aku tahu rasanya..”

Seringaian Seungyoun makin melebar. Dia lantas merendahkan dirinya , mencium jakun Seungwoo dan menjilatinya sebentar.

“S-seungyoun jawab dulu!!!” Katanya. Seungwoo menjauhkan tubuh Seungyoun dari dirinya dan Seungyoun cuma terkekeh geli.

Hujan diluar sana malah makin deras. Ditambah angin dan beberapa petir.

Seungyoun menatap Seungwoo, menyingkirkan anak rambut yang menghalanginya menatapi paras cantik kekasihnya. Seungyoun meraih tangan Seungwoo untuk digenggam , dia menempelkan punggung tangan Seungwoo dibibirnya dan berbicara disana,

“Then, let's do it, my lovely Snoopy”

ㅡ

Benar kata Seungyoun . Ini sakit. Meskipun pakai lubricant tetap aja sakit. Seungwoo udah jilatin tangan Seungyoun kayak yang diinstruksikan Byungchan, tapi tetep aja sakit. Berawal dari cium-ciuman terus saling perang lidah , akhirnya membawa Seungwoo mendesah tertahan kala tangan Seungyoun mengerjainya sedemikian rupa.

Kelaminnya diurut naik turun secara konstan, belum lagi tangan Seungyoun yang satu persatu memasuki dirinya. Seungwoo pusing. Dirinya memerah hingga ke telinga. Kontras sekali dengan putih pucat kulitnya.

Seungyoun kembali mencium bibir Seungwoo dengan rakus , memilin nipple Seungwoo yang menegang, Seungwoo melolong untuk sesaat. Nafasnya terengah acak-acakan lalu tubuhnya melengkung jauh dari kasur.

“Aㅡack! Mama!! Hngg Seungyoun”

“Don't call me mama sayang, i'm not your mom..” dan Seungyoun kembali menyusu dengan rakus.

Tangan Seungyoun semakin kurang ajar dibawah sana. Ia mengurut kejantanan Seungwoo dengan cepat, membuatnya frustasi. Seungwoo mendesah putus-putus, ia memeluk Seungyoun, menggigit bahunya karena merasa kacau.

Suhu tubuhnya memuncak. Ia panas. Terlebih lagi kala telapak tangan Seungyoun dengan kurang ajar mengerjai kepala jamur miliknya. Frustasi. Seungwoo pusing.

“M-mau... S-seungyoun mau hngg mau apa ini? K-kenapa beginiㅡah!!” Seungwoo merengek . Ada sesuatu yang berbondong-bondong diperutnya. Memaksa keluar seiring permainan Seungyounnya. Tubuhnya menggelinjang hebat kala bintang-bintang menjemput dirinya. Klimaks pertamanya.

Cairan Seungwoo manis , Seungyoun akui manis sekali seperti yang punya. Ia menjilat sedikit, lalu sisanya ia bawa menuju lubang anus Seungwoo yang berkedut ribut. Seungwoo melolong lagi, jari Seungyoun pendek tapi ia tak mengerti kenapa rasanya asing. Perih , sakit dan nikmat. Seungyoun menggerakkan ketiga jarinya acak , membasahi lubang anus Seungwoo agar siap digunakan. Setelah dirasa cukup , Seungyoun memposisikan dirinya dengan nyaman. Tubuhnya mengukung Seungwoo sekali lagi. Mencium keningnya sayang

“This is your last choice baby..”

“L-lanjut... Rusak aku Seungyoun, ayo”

Dan Seungyoun mencium bibir itu singkat, “as your wish. Bite me cause it hurts”

Dan benar kata Seungyoun, ini sangat sakit. Luar biasa sakit. Seungwoo menjerit tertahan, mengalungkan tangannya dipunggung Seungyoun, mencakar punggung itu secara tak sengaja. Rasanya perih dan asing. Seungwoo baru kali ini merasa dirinya seperti dibelah begini.

“Ah ah... J-jangan buru-buru Seungyoun ah! Sakit sshh”

Seungyoun menyusu lagi, mempermainkan penis Seungwoo lagi membuat fokus Seungwoo terpecah. Ia mendesah pasrah kala Seungyoun mulai menggerakkan dirinya. Awalnya pelan dan lembut, namun lama kelamaan, Seungwoo terbawa suasana hingga tak sadar ikut menggerakkan tubuhnya berlawanan arah dengan gerakan Seungyoun yang konstan.

Suara adu kulit dan hujan diluar sana seperti berlomba siapa yang paling kencang, siapa yang akan menang. Dinginnya hujan atau panasnya pergulatan ini.

Seungwoo membiarkan Seungyoun memegang kendali atas dirinya. Matanya terbalik penuh nafsu, sesekali mendongak karena ujung penis Seungyoun menubruk sesuatu disana. Membuat Seungwoo merinding dan menggila.

Pantas saja teman-temanya suka melakukan hal-hal seperti ini, ternyata memang benar. Surga dunia dan segala kenikmatannya.

Seungyoun menatap Seungwoo dibawahnya. Wajah kacau dan sayunya membuat Seungyoun tidak waras hingga terus menambah kecepatan gerakannya. Ia tak sangka Han Seungwoo akan lebih indah dilihat secara telanjang bulat begini.

Pantatnya putih bersih dan berisi. Kulitnya pucat, tattoo ditubuhnya malah menambah kesan manis dan sexy. And don't forget about his voice. Suaranya lembut dan ringan, saat mendesah terdengar sangat indah.

Seungyoun tak pernah ingin berbagi dengan siapapun. Seungwoo hanya miliknya.

Tak sadar gerakan Seungyoun kian cepat dan brutal. Seungwoo merengek kencang , air matanya entah kenapa menetes. Mungkin karena rasa asing hingga membuatnya berkaca-kaca begini.

“S-seungyoun.. pelan ahh! Pelan-pelan ㅡnghh”

Bukannya memelan, Seungyoun makin mempercepat hentakannya. Perutnya melilit, sesuatu didalam sana sudah siap untuk keluar.

Seungwoo semakin berisik. Desahannya makin terdengar , ia menggelinjang hebat kala menjemput orgasme keduanya. Cairan putih itu keluar mengenai perut keduanya. Seungyoun segera mencabut penisnya dari dalam tubuh Seungwoo lalu mengarahkannya kedalam mulut Seungwoo. Pinggulnya maju mundur menginvasi rongga mulut Seungwoo. Sesekali Seungwoo terbatuk-batuk karena sungguh itu menabrak kerongkongannya. Dan saat hentakan itu memelan, Seungwoo menggeram karena rasa panas itu menyapa. Memaksa Seungwoo menelan semuanya meskipun tersedak.

Seungyoun mencabutnya. Membiarkan Seungwoo melakukan apa yang ia mau pada penisnya. Seungwoo dengan telaten menjilati kebanggaan Seungyoun, membersihkannya dari lelehan sperma. Lalu tersenyum manis sekali.

“Terimakasih sayang..” ucapnya. Seungyoun mencium kening Seungwoo lagi, menyatukan dahi dengan dahi yang menjadi hobi.

Seungwoo mengangguk lalu memeluk Seungyoun kuat-kuat, menciumi pipi kekasihnya sambil tertawa.

Pengalaman pertamanya bisa dibilang luar biasa.

“Menyesal?” Tanyanya.

Seungwoo menggeleng tegas. Ia menangkup rahang tegas milik Seungyoun lalu mencium ranum merahnya, “kapan-kapan rusak aku lagi ya”

Seungyoun tertawa kencang lalu mengusak rambut Seungwoo gemas.

“Sekarang aja ya?”

“YAK! CHO SEUNGYOUN!!”

[ FIN ]

ayo yakinkan kembali

Ryeonseung semi mature🔞🔞 Ryeon x Seung

Bijak bijak kelen ye sama konten ginian

ㅡ

Sedetik setelah Seungyoun bilang gitu, Seungwoo cuma bisa kedip kedip polos. Lho? Emang bener kan kalau mau bobo enak harus pake beginian?

Cho Seungyoun berjalan pelan mendekat kearah Seungwoo yang setengah berbaring sambil membeku diatas kasur. Tangannya sibuk membuka jaket sama kaos putih polos bermerknya lalu menyampirkannya diatas kursi belajar Seungwoo. Dia juga melucuti jam tangan dan kaos kakinya. Lalu terakhir sabuk.

Ini gak tahu kenapa ya tapi Seungwoo panik. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin juga muncul. Pada hari hujan , deras sekali tapi dia malah gerah. Seungyoun menurunkan suhu AC kamar itu lalu melempar remotnya sembarangan.

Gila kalau rusak awas aja ya.

Seungyoun membungkukkan badannya, mengukung Seungwoo dibawah tubuhnya. Menatap tajam pada retina mata Seungwoo yang sekarang kayak anjing tersesat.

“Coba bilang sekali lagi kamu mau apa?”

“Mau dirusak Seungyoun, sekali aja. Aku janji gak akan minta berhenti di tengah jalan...”

Jari Seungyoun menangkup dagu Seungwoo , memaksanya mendongak dan menariknya pelan-pelan untuk mendekat.

“Bilang sekali lagi mau apa?” Tanyanya. Seungwoo menelan ludahnya gugup, “m-mau dirusak seungㅡmmhh”

Seungyoun mencium bibir Seungwoo pelan dan lembut. Menyesap bibir bawahnya dan menggigitnya kecil. Seungwoo membuka mulutnya, membiarkan lidah Seungyoun masuk dan mengobrak-abrik isi dirinya.

Tangan Seungwoo ditahan oleh Seungyoun, dia gak bisa ngapa-ngapain selain menggenggam tangan itu.

Seungyoun turun ke tulang selangka Seungwoo, menarik kerah kaos Seungwoo pelan lalu mengecup tattoo Seungwoo disana. Digigit, dijilat, diemut terus seperti itu. Anaknya menggelinjang dibawah sana.

Dia berusaha mengatupkan bibirnya biar gak berisik.

Geli coy asli.

“Bilang sama aku mau apa?”

“Mau dirusak Seungyoun..”

“Mau apa?”

“M-mau dirusak Seungyoun sekali aja...”

“Yakin?”

Seungwoo mengangguk antusias lalu mencium ujung hidung Seungyoun, “please”

Seungyoun cium dahi Seungwoo lama banget.

“Aku kasih kamu kesempatan terakhirㅡ”

Seungyoun melepas celananya , menyisakan bokser bergambar Patrick yang dia pakai. Diliat dari siluetnya sih gede. Mana tattoo pistol itu memperburuk keadaan. Nunjuk nunjuk gak ke sopan kearah sana.

Seungwoo juga gede kok. Dia kan atletis , tapi kan dia soft banget. Kayak bayi. Makanya dia deg-degan.

Seungwoo secara gak sadar meraba kotak-kotak di perut Seungyoun, mengelus tattoo pistolnya naik turun sambil liatin Seungyoun lamat-lamat.

“Masih mau?”

“M-mau...”

“Gak takut? Sakit lho. Lubricant sekalipun tetep bikin sakit. Yakin?”

Seungwoo menatap Seungyoun. Dia gak suka nih diginiin sama Seungyoun. Auranya dominant banget Seungwoo gak kuat.

“T-takut... Takut sakit”

“Yaudah gausah ya?”

Seungwoo akhirnya mendesah pasrah, lalu mengangguk. Lalu Seungyoun memeluknya kuat-kuat “maaf ya...”

Dan Seungwoo ga tahu harus apa.

Jauh didasar hatinya ia takut ini sakit terus bakalan kecewakan mama dan Seungyoun sendiri karena , please deh?! Seungwoo daritadi minta-minta gitu gak ada akhlak banget.

Tapi disudut hatinya yang lain ia gak mau kecewa dan nyesel gak pernah lakuin ini sekali aja sama Seungyoun..

“T-tapi Youn... M-mau coba”

“Aku kasih kamu waktu deh ya.. aku boleh pinjam kamar mandinya? Mau mandi soalnya gerah”

Dan Seungwoo ngangguk patuh aja kayak anak anjing, terus Seungyounnya bener bener pergi mandi.

Seungwoo harus apa?

Seungyoun tetap Seungyoun

ㅡ

Seungyoun awalnya membiarkan Seungwoo melakukan apapun yang ia inginkan , mau duduk dipaha dia kek , dibahu dia kek , mau gigit pipi dia kek , leher dia tangan dia atau apapun itu, awalnya Seungyoun biarin. Tapi lama-lama Seungwoo bikin dia gemes nahan geram.

Seungyoun bukannya masih suka sama Seulgi sang mantan, atau gak mau berhubungan intim sama Seungwoo karena dia cowok atau apa, tapi Seungyoun sayang sama Seungwoo. Pake banget. Dari awal ketemu desirannya udah beda. Dia rela jadi budak cinta buat Seungwoo, rela siang malam ada untuk dia, rela jadi tameng dan siap jadi tempat berlindung.

Seungyoun gak pernah sekalipun terbesit dipikirannya untuk menyentuh Seungwoo jauh. Kejadian waktu di Bandung dulu itu pure kesalahan dia yang abis ciuman tangannya suka bergerilya kemana-mana gak tahu sopan santun.

Seungwoo itu anak kebanggaan mama. Bungsu kesayangan. Harapan mama , Seungyoun gak mau rusak anak itu. Gak pernah sekalipun Seungyoun berpikir kotor tentang Seungwoo meskipun beberapa kali gak sengaja liat betapa bagusnya tubuh Seungwoo.

Seungwoo indah. Sangat. Luar biasa indah. Tubuhnya putih pucat. Tangannya lentik, badannya juga bagus. Atletis. Seungyoun bohong kalau dia ga nafsu liat Seungwoo yang pake singlet doang. Tapi rasa sayang Seungyoun lebih besar dari sekedar nafsu nyentuh Seungwoo.

Siang ini dia cuma mau minta maaf dan ngabisin waktu bersama sama kekasihnya yang berulang tahun. Dia bawa kue, dia bawa kado , tapi sialnya kakinya kesandung tadi , kuenya jatuh dan rusak. Seungyoun merasa bener bener ga berguna. Dia cuma pengen jadi kekasih ideal buat anak bungsu mama Han. Tapi yang dia lakukan cuma bikin Seungwoo kesal.

Dan makin kesal karena Seungyoun sering menolak Seungwoo.

Seungwoo daritadi gak berhenti buat emut-emut leher Seungyoun. Bodo amat besok bakalan ketauan. Biarin aja Seungyoun malu besok ngampilan banyak bekas cupang. Seungwoo kesal. Udah lupa hari ulangtahunnya, terus sekarang malah cuek begini.

Seungwoo akhirnya kesal. Ia menampar pelan pipi Seungyoun sambil menatap nyalang.

“Anjing! Pedes yang! Kok ditabok?”

“Abisnya lu bego”

“Aku rasa kita udah pernah bahas ini sebelumnya Han Seungwoo...”

Seungwoo membuang muka kesal. Ia mendengus dan melipat kedua tangannya didepan dada.

Seungyoun menangkup rahang bawah Seungwoo yang masih asyik duduk dipangkuannya, dielusnya pelan dan diciumnya ranum semanis Cherry itu lama. Seungwoo mengalungkan tangannya dileher Seungyoun, menuntut Seungyoun semakin memperdalam ciuman mereka. Tapi yang ia dapat hanyalah kekehan tawa setelah pelepasan tautan bibir keduanya.

“Seungyoun sekali aja aku mau! Ini ulangtahunku. Aku mau coba sama kamu...” Rengeknya. Ia menggoyangkan pinggulnya sambil memohon. Gak ada niat menggoda toh anaknya juga gak ngerti, cuma pure memohon. Dan Seungyoun memeluk pinggang Seungwoo lembut sambil berbisik di telinganya, “aku gak mau rusak kamu. Rasanya sakit woo percaya sama aku”

“Sekali aja.. anggap aja pengganti kue yang jatoh tadi. Seungyoun, mau coba...”

Seungyoun menghela nafas panjang dan menatap Seungwoo tepat diretina matanya. Auranya jadi berubah. Mata yang biasa menatapnya lembut itu jadi mengintimidasi. Suara Seungyoun merendah, auranya jadi dingin.

“Han Seungwoo, aku bilang, bukannya kita udah bicara tentang hal ini sebelumnya?”

“Tapi aku mau Seungyoun! Sekali aja aku gak akan nyesel. Aku janji gak akan nangis atau minta berhenti. Sayang banget uangku kemarin buat beli kundum sama lubricant!!!” Sungutnya.

“Kamuㅡ apa???”

“AKU BELI KUNDUM SAMA LUBRICANT PAKE UANG JAJANKU! Sayang banget kalau gak dipake...”

Seungyoun memijit dahinya pelan. Menutup matanya menetralisir pening yang melandanya.

Ia gak sangka Seungwoo akan berbuat sejauh ini.

“Diminta sama Seulgi aja langsung ngasih! Giliran aku yang minta kamu selalu kayak gini! YANG PACAR KAMU ITU AKU ATAU SEULGI SIH?”

“ITU DULU!”

Astaga. Seungyoun kelepasan kan jadinya.

Seungwoo mengerjap . Ia kaget. Beneran kaget karena biasanya Seungyoun gak akan marah-marah atau meninggikan suaranya begini. Ini kali pertama.

“Hhhh... I'm sorry woo. Aku gak sengaja ninggiin suaraku. Hey baby listen it. Aku bukannya gak mau lakuin ini ke kamu karena kamunya cowok kek kamunya apa kek atau aku cuma kasih ke Seulgi kek, enggak... Aku cuma mau mencintai kamu dengan cara ini. Aku udah pernah bilang kan sayang kalau itu bukan wujud pembuktian cinta? Aku cinta sama kamu, banget. Aku cuma gak mau rusak kamu..”

Tangan Seungyoun menggenggam tangan Seungwoo lembut lalu diciuminya pelan. Ia tersenyum manis sambil menatap Seungwoo.

“Tapi aku mau dirusak sama kamu.. apa kamu gak bisa aja lakuin itu barang sekali? Sekali aja Youn. Aku janji aku gak akan nangis atau minta berhenti ditengah jalan. Aku cuma mau sama kamu... Please. Ini masih dihitung ulangtahunku.”

Lagi.

Seungyoun hanya bisa menghela nafas. Lalu dengan kekuatan penuh ia beranjak sambil menggendong Seungwoo ala koala, melarikan diri mereka masuk kedalam kamar. Melempar pelan tubuh itu diatas kasur lalu mengunci pintu dan menutup gorden.

Seungwoo tersenyum penuh kemenangan lalu ia beranjak merogoh bungkus kondom dan lubrikan dilaci paling bawah miliknya.

“Kata siapa kita bakalan pake itu?”

Seungyoun emang payah Special Han Seungwoo's day versi kebem Trisakti dan anjing putih

ㅡ

Seungwoo sebel. Ya emang sebel banget. Kemarin tanggal 24 dia ulangtahun , semua berbondong-bondong ucapin selamat dimedia sosial , mamanya kasih surprise tengah malam , ada lagi temen-temen magadirnya yang diketuai Choi Byungchan bikin dia menggigil malem-malem karena ngide guyur dia sambil kasih surprise, menjelang subuh guys. Tapi Seungwoo bahagia banget. Banget banget banget. Temen-temennya masih peduli , masih selalu ada , masih selalu support dia.

Sampai penghujung malam, pacarnya tetep gak ada kabar. Seungwoo kira dia bakalan kasih surprise terakhir. Toh mamanya aja ada telfon dia kasih ucapan selamat terus dari tiga hari yang lalu mama udah paketin kado yang isinya jaket baru buat Seungwoo. Terus anaknya kemana? Kenapa gak ada kabar dari pagi sampe malem gini?

“Udah kek jangan cemberut Mulu” tukas jinhyuk sambil menyuapkan sushi pada Seungwoo yang masih memasang muka masam. Seungwoo mengunyah sushi itu gemas lalu menelannya bulat-bulat. Ia marah.

“Asli Seungyoun kemana sih!!!”

“Kata Wooseok dia padet banget hari ini”

“Terus lupain gue gitu? Bagus bener”

“Ya dia begitu juga tuntutan lah , harus profesional juga”

“Seenggaknya kasih ucapan dulu kek” bisik Yohan . Dan perkataannya itu sukses mendapatkan death glare dari semua orang. Yohan hanya nyengir tanpa dosa lalu mendehem , “eh tapi kan katanya ngapain jadi yang pertama ya nanti diduain ditigain, mending jadi yang terakhir kan?” Hiburnya.

“Iya yang terakhir. Minggu depan” lalu Seungwoo melempar sumpitnya dan beranjak menuju kamarnya. Pasca kepergian Seungwoo , anak-anak mulai menoyor dan menyalahkan Yohan atas ucapannya. Dan Yohan hanya minta maaf sambil ngindar.

ㅡ

Seungwoo benci banget pacaran sama Seungyoun yang sibuk. Benci. Dia gak akan ada kabar sampe besoknya. Seungwoo benci Seungyoun gak ada waktu sama dia , sekedar chatting aja padahal Seungwoo udah seneng tapi pacarnya sibuk banget. Karena itu , siang ini ia memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Semalem Seungyoun ada chat dia , bilang selamat ulangtahun sama minta maaf. Terus gowjekin banyak makanan dan barang-barang absurd lain. Itu semua bikin emosi Seungwoo makin memuncak dan akhirnya ngeblock Seungyoun. Ini semua bukan tentang kue Seungyoun yang gak warnain hari mereka. Bukan tentang makanan yang dibelikan Seungyoun, bukan juga tentang ucapan selamat darinya. Tapi Seungwoo pengen Seungyoun disini. Semalem aja ngabisin hari barengan. Apa sesulit itu?

Ah iya sulit. Kan dia pacarannya sama Presma Viral.

Lupa dia.

“Mau pulang aja?”

Itu Kang Seungsik. Teman SMAnya , dulu sering banget mereka tuh di comblangin gitu soalnya katanya cocok. Dua-duanya pinter , seungsik lemah di olahraga, tapi jago di kimia fisika , sedangkan Seungwoo sebaliknya.

Seungwoo sendiri sekolah disekolah khusus pria bareng semua temen magadirnya. Dan anehnya tiap valentine banyak aja yang taruh coklat di loker Seungwoo.

Seungwoo gak tahu kalau itu semua , yaa.. hampir 20 lebih batang coklat itu dari Seungsik. Seungsik akui ia suka sama Seungwoo , tapi di tahu kalau waktu itu Seungwoo sukanya sama jinhyuk, karena itu dia cuma bisa mengagumi dari jauh. Dan sekarang seungsik kuliah diluar kota , pulang ke sini cuma tiga hari dan mau banget habisin waktu sama Seungwoo yang lagi Ulangtahun.

“Pulang aja deh. Aku kebanyakan makan jadi agak cape” katanya lemes. Tangannya sibuk scroll up and down hpnya. Gak jelas. Gak tahu apa yang ia tunggu.

“Kenapa sih??”

“Gapapa”

“Ada yang ditungguin?”

“Seungyoun. Dia bego”

Seungsik tersenyum kecil lalu mengusap kepala Seungwoo gemas, “jangan lamaan ah marahnya. dilihat di Tuitter tadi dia sedih banget ketikannya”

“Bodo amat lagian jadi cowok gitu banget”

“Ya kita tetap harus ngerti keadaan dia juga kak”

“Iya tapi kan aku juga mau dia luangin waktunya buat aku. Aku kan kangen Ssik sama dia! Dia ga ngerti , dia malah kirim banyak makanan buat bujuk aku. Aku gak suka itu semua , aku gak butuh”

Seungsik tertawa lalu mengunyel pipi putih pucat Seungwoo sambil tertawa “gemes banget sih kalau lagi kangen. Coba nanti jelasin deh sama dia, aku bantuin”

ㅡ

Seungyoun menatap nanar kue ulangtahun yang dia siapkan untuk Seungwoo. Ia dia bawa kue sama bunga ke rumah Seungwoo , belum juga sampe depan pintu rumah , dia kesandung terus kuenya jatoh , padahal dia gak siapin apapun lagi selain itu. Beli lagi pasti lama. Dia nyesel banget. Bego emang dia tuh. Jadi pacar gak ada peka-pekanya. Pacar sendiri ulangtahun malah lupa.

“Lho nak Seungyoun?”

Mama Han keluar dari dalam rumah dengan pakaian dinasnya lalu menatap heran Seungyoun yang terduduk lesu dibangku teras depannya. Seungyoun salim doang sambil nyapa gitu. Dia gak enak.

“Kenapa disini? Gak ngetuk pintu”

“Ga jadi ah ma. Malu”

“Kenapa malu?”

“Kuenya jatoh Ma, tadi kesandung.. Seungwoo pasti marah”

Mama Han menggumam sedih lalu memeluk Seungyoun gemas , “Seungwoo gak butuh itu. Dia butuh kamunya”

“Tapi ma.. aku gak enak sama Seungwoo”

“Gapapa , nanti jelasin aja. Anaknya lagi diluar sama Seungsik tapi lagi dijalan pulang kok. Oh itu dia orangnya”

ㅡ

Seungwoo menurunkan dirinya dari mobil Seungsik lalu melambaikan tangannya mengantar kepergian Seungsik. Dan helaan nafasnya terdengar berat kala matanya menatap Seungyoun dan mamanya disana.

“Adek mama ngantor ya. Jaga rumah, jangan nakal. Jangan marahan terus. Gak baik”

Seungwoo ngangguk sambil cium pipi sama tangan mamanya, selepas kepergian Mama Han, Seungwoo masuk kedalam rumah. Tak membiarkan Seungyoun menyapanya barang sebentar saja. Pintunya ditutup secara kasar , dan Seungyoun cuma bisa duduk kecewa disana.

“Woo... Maafin aku dong”

“Aku gak sengaja woo. Aku minta maaf ya... Aku emang payah banget”

“Woo buka dong Woo pintunya, aku mau ngomong”

Seungyoun mengetuk pintu rumah itu pelan-pelan tapi kayaknya Seungwoo gak mau bukain pintunya buat Seungyoun. Dia marah banget.

Seungyoun kembali mendudukkan dirinya di Bangku teras depan rumah Seungwoo , menatap nanar kue ulangtahun yang sudah rusak itu, rangkaian bunga juga kayaknya gak akan mempan.

Seungwoo sebenernya ngintip dari balik gorden, dia juga kangen kok sama pacarnya, makanya dia kepo . Tapi dia mau hukum Seungyoun dulu. Biar dia tau rasa. Kangen itu gak enak.

Maka setelah empat jam lamanya , ternyata Seungyoun gak ninggalin rumah Seungwoo sedikitpun. Dia tetep duduk disana sambil kirim chat banyak banget ke HP Seungwoo, tapi Seungwoo sengaja cuma baca doang , ga ada niatan dibales .

Lama kelamaan , dia merasa kasian juga sama Seungyoun akhirnya mau gak mau dia buka pintu rumahnya buat Seungyoun, dan Seungyoun ketiduran disana. Pegel kali ya capek gitu nunggu berjam-jam gitu. Seungwoo jongkok depan Seungyoun, matanya menatap lamat-lamat sosok pacarnya yang tidur. Seungwoo sayang banget sama dia , tapi dianya kadang nyebelin.

Lalu Seungwoo mengusap wajah Seungyoun lembut, membangunkannya dengan suara yang ramah. “Hey.. tidurnya didalem yuk”.

“Eh..woo?” Seungyoun merenggangkan otot-ototnya lalu memeluk Seungwoo, “asli aa minta maap ya Woo ya... Aku gak sengaja , maaf karena udah payah”

Seungwoo ngangguk terus bales peluk Seungyoun, “maaf juga udah marah-marah, aku kangen sama kamu. Tapi kamunya nyebelin banget, aku sedih”

Seungyoun akhirnya mendekatkan wajahnya ke wajah Seungwoo, mencium bibir Seungwoo pelan dan lembut. Gerakannya penuh kehati-hatian lalu tersenyum, “aku sayang kamu. Maaf ya kuenya jatuh”

Seungwoo ketawa terus ngangguk, “masuk yuk. Aku dibeliin banyak makan sama Seungsik tadi”

Dan Seungyoun gabisa nolak ajakan Seungwoo karena gamau jadi bodoh lebih dari ini.

Tapi Seungyoun gak tahu kan ya kalau Seungwoo punya niat tersembunyi?

this is baby for my baby

Spesial Han Seungwoo's day 마지막 부분 / Part 3.2 (ending) Ryeonseung / Cho Seungyoun X Han Seungwoo

Seungwoo lima tahun adalah kegemesan yang hakiki

ㅡ Hope you guys like it! Maaf kalau kurang manis, aku pusing wkwkwk ㅡ

Hari ini hari ulangtahun Seungwoo. Tapi Seungyoun tetap saja sibuk. Menghabiskan waktu berkutat didepan laptop. Untung outfitnya sudah disiapkan sejak Minggu lalu. Ia benar-benar menyesal menghabiskan waktu bersama kerjaanya , bukannya menghias ballroom, menghias kue atau meniup balon dibawah sana seperti yang sanak saudaranya lakukan.

Ulangtahun Seungwoo memang selalu disiapkan secara terang-terangan begitu, karena pada dasarnya Seungwoo tidak mengerti apa itu surprise dan kenapa harus dikejutkan dengan pesta yang tiba-tiba. Diusianya yang ke 22 Seungwoo pernah menolak merayakan ulangtahun karena kue dan eskrimnya tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Maka dari itu kedua kakaknya memilih untuk menyiapkan ulangtahun sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Seungyoun menatap Seungwoo dengan ekor matanya lalu tersenyum manis. Seungwoonya sibuk meniup balon bersama Minhee, cucu pertama Tuan Han dan Junho sepupunya. Ada Dongpyo juga yang membantu. Sedangkan si Garfield gemuk terlihat santai diatas paha mulus Seungwoo yang mengenakan celana pendek selutut.

“Seunoo tiup banyak” serunya bahagia. Tangannya bertepuk tangan heboh bersama saudara-saudaranya. Pemandangan ini indah sekali.

ㅡ “Tuan ini silakan kopinya” Bibi Lim menaruh secangkir kopi panas diatas meja. Seungyoun tersenyum lalu berterimakasih. Matanya menatap Seungwoo lagi dengan ujung matanya. Kini mereka sedang memasang dekorasi. Seungwoonya terlihat berjinjit diatas kursi sambil memasang hiasan ulangtahun, “seunoo-ya hati-hati..” katanya mengingatkan.

Seungwoo hanya bergumam lalu mengangguk kecil. Pemandangan ini benar-benar menyenangkan. Seungyoun tidak pernah sangka bahwa Seungwoo akan sebahagia ini jika saudara-saudaranya sudah datang.

ㅡ

Seungyoun melangkahkan kaki menuju rak buku yang ada disampingnya, memilih data-data yang akan dipakai untuk membuat laporannya. Matanya menelisik isi map itu satu persatu.

Pranggg!!!

Cangkir kopi itu jatuh setelah tumpah mengenai beberapa berkas yang sedang Seungyoun kerjakan diatas meja.

Disana ada Seungwoo terdiam takut sambil berusaha menjauhkan Garfield gemuknya. Seungyoun memekik lalu berlari kearah meja. Menyelamatkan arsip-arsip yang tidak terkena tumpahan kopi, dan mengangkat laptopnya menjauh. Seungyoun menghela napas berat. Ia menatap sendu meja kerjanya yang basah oleh kopi yang tumpah.

“Paman! Paman! Janganㅡ”

“HAN SEUNGWOO!”

O-ow..

Disana tuan Han berkacak pinggang, wajahnya merah padam menahan amarah, dengan langkah tergesa menghampiri Seungwoo dan membuahinya dengan jeweran kuat ditelinganya. Membuat Seungwoo yang sedang takut semakin takut dan tak bisa membendung tangisnya.

“Ayahㅡ”

“KAU KETERLALUAN! DASAR ANAK BODOH! APA YANG KAU PERBUAT HAH? KAU MEMBUAT PEKERJAAN SEUNGYOUN LEBIH RUMIT!!”

Seungwoo menangis kencang. Tangannya berusaha menjauhkan tangan sang ayah dari telinganya, sesekali ia memekik dan meminta maaf atas kenakalannya.

“Ayah tolong ini bukan salah Seungwoo...” Seungyoun berusaha memeluk Seungwoo yang menangis kencang tapi sang ayah lebih dulu menyeretnya menjauh. Mendorongnya masuk kedalam kamar mandi terdekat dan menguncinya disana.

“DIAM DISANA DASAR ANAK TIDAK BERGUNA”

Baik Seungyoun, Junho , Minhee dan Dongpyo semuanya mendekat berusaha membujuk Tuan Han agar memberikan kuncinya untuk membebaskan Seungwoo. Tapi tuan Han tetap dirinya yang keras kepala. Hingga sesat setelah tuan Han meninggikan suaranya agar tak ada seorangpun yang mengeluarkan Seungwoo, ia pergi.

ㅡ

Seungwoo menangis kencang. Tubuhnya terduduk dilantai kamar mandi sambil memeluk lutut. Menggulung dirinya menjemput kehangatan. Seungwoo tidak sengaja. Ia hanya ingin menjauhkan Garfield dari laptop Seungyoun karena Seungwoo tahu itu akan mengganggu. Tapi Garfield tiba-tiba melompat dan menyenggol gelas kopi hingga membuatnya tumpah dan mengenai berkas berkas Seungyoun.

Seungwoo tidak sengaja. Ia bersumpah ia tak ingin membuat Seungyoun kesusahan . Tapi ia selalu menyusahkan.

Seungwoo meremas rambutnya kuat-kuat, ia sudah berjanji untuk tidak membenturkan kepalanya pada dinding lagi , tapi ia tak bisa. Suara ayahnya memasuki telinga. Membuat Seungwoo secara refleks memukuli kepalanya kuat-kuat sambil meracau tidak jelas. Seungwoo malu, ia malu untuk minta maaf pada Seungyoun karena hari ini dia nakal lagi.

ㅡ

Seungyoun buru-buru membuka pintu kamar mandi dengan kunci cadangan yang diberikan oleh Bibi Lim dan melompat kaget , refleks memeluk Seungwoo yang terlihat asyik memukuli dirinya sendiri. Seungyoun memeluknya dengan kuat, menjauhkan tangan Seungwoo dari kepalanya dan menciuminya lembut.

“Seunoo kenapa Seunoo begini lagi? Astaga sayang, kumohon berhenti!! Aku tidak menyalahkanmu”

“Nakal! Nakal! Nakal! Nakal! Anak bodoh! Anak dungu! Nakal tidak berguna! Nakal!”

Seungyoun menangis melihat kondisi Seungwoo seperti ini. Namun ia tak berhenti membisikan kata penenang dan kasih sayang. Hingga perlahan Seungwoo tenang. Bahunya naik turun dengan Isak tangis yang kian mereda. Seungyoun mengecup pipi Seungwoo lama, mengusap rambut Seungwoo yang basah karena keringat. “Seunoo tidak nakal... Seunoo anak manis, paling manis didunia ini. Seungyoun mencintai Seunoo, tolong jangan sakiti dirimu sendiri lagi”

Seungwoo memeluk Seungyounnya kuat-kuat, menenggelamkan wajahnya di dada Seungyoun lalu bergumam lirih. Hingga setelah tangisnya mereda , Seungyoun menggendong Seungwoo menuju kamar.

ㅡ

“Itu alasannya kenapa aku tidak mau jadi penerus kakek!” Han Minhee, anak pertama dari anak cikal keluarga Han itu menatap sengit Tuan Han dihadapannya. Tuan Han hanya menatapnya remeh lalu mendengus.

“Aku tidak mau jadi penerus orang yang tega menyakiti anaknya! Paman Seungwoo tidak salah?! Kucing itu tiba-tiba melompat! Paman Seungwoo hanya mencoba menjauhkannya dari meja tapi kakek malah mengurungnya dikamar mandi! Dasar tidak punya hati”

“Jaga ucapanmu sebelum kau kena batunya”

“Ayo hukum aku juga!! Padahal dulu, kata ibu.. kakek sangat menginginkan paman. Nenek ingin menggugurkan kandungannya pun kakek cegah. Kakek selalu memanggil dokter handal. Tapi setelah paman lahir... Aku tidak sangka kakek akan menjadi monster. Kata ibu, bukan salah paman jika nenek meninggalkan kakek!!!”

“CUKUP! KELUAR KAU”

Dengan napas terengah karena marah, Minhee melangkahkan kakinya keluar sambil menghentak kesal. Dasar tidak punya hati.

ㅡ

Seungwoo sedang duduk bersila diatas karpet, tangannya menggenggam hairdryer, mencoba mengeringkan berkas-berkas yang ketumpahan kopi. Beberapa kata yang tidak jelas, ia coba memperjelasnya serapi mungkin dengan pulpeln Junho. Hingga di lembaran terakhir, ia tersenyum manis.

“Lalu bagaimana keadaan Seungwoo sekarang Seungyoun?” Han Sunhwa yang baru saja pulang setelah membeli camilan terkejut mendapati kabar bahwa dihari Ulangtahun adiknya, ia malah dimarahi oleh ayahnya sendiri.

“Dikamar, sedang istirahat.. aku takut Seungwoo tidak mau keluar untuk merayakan ulangtahunnya..”

“Tidak apa, kita bujuk dia sebisanya..”

Seungyoun menoleh ke asal suara derap langkah yang tergesa , Seungwoo berlari kearahnya sambil tersenyum malu-malu.

“Hai sayang? Sudah bangun?”

Seungwoo menyodorkan kertas arsip itu pada Seungyoun lalu menundukkan dalam, “s-seunoo perbaiki.. apa bisa?”

Hati Seungyoun menghangat, disaat yang sama terasa sedikit tercubit. Han Seungwoonya selalu penuh kejutan . Hatinya yang bersih dan tulus selalu membuat Seungyoun terharu. Dengan mata yang berkaca-kaca, Seungyoun mengangguk “terimakasih Seunoo... Ini tidak jadi rusak” Seungyoun mengusap pipi Seungwoo lembut dan mengecup ujung hidungnya sayang, lalu Seungwoo beringsut memeluk tubuh Seungyoun lama sambil meminta maaf.

“Itu bukan salahmu. Ah! Seunoo , nanti malam tetap mau potong kue kan?”

Seungwoo mengangguk antusias sebagai jawaban.

ㅡ

Malam ini, tepat pukul 7 , Seungwoo terngah bertepuk tangan sambil bernyanyi. Kakak kakaknya , Bibi Lim , Sejun , Wooseok , Jinhyuk dan saudara-saudaranya disana. Ikut merayakan hari bahagia Seunoo si hati bersih. Semuanya bersorak bahagia dan menikmati pesta kecil-kecilan itu. Seungwoo senang sekali mendapat kado. Seungwoo dengan senang hati membuka kado satu persatu dan memekik gembira.

Terlebih lagi saat ia tahu isinya adalah alat menggambar. Seungwoo sangat menyukainya.

“Seungwoo-ya... Jinwoo mau main nih, kangen katanya” Wooseok tersenyum sambil mendudukkan dirinya disamping Seungwoo. Seungwoo menatap jinwoo sambil berkedip lucu. Lalu mengusap kepala si bayi berusia 8 bulan itu sambil menggeleng, “Seunoo sudah tidak akan pinjam bayi. Tidak pinjam”

“Eh? Kenapa? Jinwoo suka lho main sama Seungwoo?”

“Tidak pinjam. Tidak boleh. Nanti nangis. Seunoo tidak bisa. Elus saja. Sayang”

Wooseok sedikit kecewa mendengar jawaban itu. Ya , Seungwoo selalu menuruti perintah ayahnya. “Seunoo, selamat ulangtahun ya”

“Terimakasih..” katanya malu-malu.

Kado paling indah bagi Seungwoo adalah pemberian Seungyoun. Dimana Seungyoun memberikan banyak mainan baru baginya. Boneka baru, crayon, cat air , kanvas , buku gambar , dan tentunya handphone baru. Seungwoo pernah memintanya pada Seungyoun, ia bilang ingin melakukan video call bersama Subin, salah satu teman Sejun. Alasan sederhana yang membuat Seungyoun tertawa.

Tapi tak ada hadiah yang lebih indah selain cinta kasih dari suaminya. Hubungan keduanya benar-benar membaik. Seungwoo sudah tidak canggung lagi , begitupun Seungyoun. Seungwoo selalu merasa aman didalam dekapannya .

“Ayah tak ingin memberi kado untuknya?” Seungyoun mendudukkan dirinya disamping tuan Han yang acuh tak acuh disana. Tuan Han hanya mendehem kecil lalu menyerahkan sebungkus kado , meletakkannya sembarangan diatas meja.

“Seunoo-ya..kado dari ayah” serunya. Lalu Seungwoo yang selalu senang dengan kado, akhirnya berlari menuju Seungyoun, membuka bungkus kado itu tergesa lalu memekik senang.

Isinya piyama sutra berwarna ungu. Seungwoo tertawa bahagia bersama Dongpyo dan Junho. Lalu Seungwoo melompat-lompat didepan Seungyoun, “Younie Younie?! Pakai ini pakai?!!”

“Eh? Masa sedang pesta pakai baju tidur?”

“Pakai! Seunoo pakai ini pakai! Seunoo pakai! Pakai ini pakai”

Seungwoo semakin meracau lalu mau tak mau Seungyoun mengiyakannya.

ㅡ

Tepat saat tengah malam, Tuan Han berjalan pelan menuju kamar Seungwoo dan Seungyoun. Diintipnya kamar bernuansa hitam putih itu lamat-lamat, tidak ada tanda-tanda Seungyoun disana. Tuan Han mendekat, mendudukkan dirinya diatas kasur. Menatap Seungwoo yang tertidur lelap dengan balutan piyama ungu pemberiannya tenang. Tuan Han memang keras dan kejam pada Seungwoo. Tapi jauh disudut hatinya , baginya Seungwoo tetap anaknya. Ia mengakuinya. Tapi rasa benci dan amarahnya lebih mendominasi dirinya , merubah sosoknya menjadi monster mengerikan bahkan didepan anak dan cucunya sendiri.

“Kau...mirip sekali dengan ibumu. Aku benci itu” ucapnya pelan. Tangannya beralih mengusap puncak kepalanya, membelai Surai hitam itu pelan sambil mendengus.

“Kenapa juga kau harus terlahir idiot begini? Kau benar-benar menyusahkan, seperti ibumu. Kau tahu Seungwoo? Berapa kali dia mencoba membunuhmu? Berapa kali aku harus memanggil dokter handal untuk menyelamatkanmu? Tapi apa yang kudapat? Kau lahir idiot, dan dia pergi dari kita”

Seungwoo mendengkur halus , menyamankan tidurnya, mendekatkan dirinya sendiri pada belaian diatas rambutnya.

“Selamat ulangtahun anak bungsu Ayah...”. Tuan Han merendahkan tubuhnya , mengecup kening Seungwoo singkat lalu beranjak.

“Terimakasih ayah...”

Seungyoun tersenyum didepan pintu. Tubuhnya bersandar pada dinding, menyaksikan semua yang ayah mertuanya lakukan.

“Aku tahu , kau masih menyayanginya. Aku tahu kau punya alasan tersendiri kenapa memilihku untuk menikah dengannya. Terimakasih sudah menjadi ayahnya , anak anda... Adalah duniaku sekarang. Bahagianya adalah bahagiaku. Tolong jangan sakiti dia lagi. Aku berjanji akan menjaganya dengan baik”

Tuan Han tidak ingin mengelak lagi. Biar saja tertangkap basah seperti ini.

“Akuㅡ percayakan semuanya padamu” Tuan Han menepuk pundak Seungyoun singkat lalu pergi dari sana.

Seungyoun tersenyum menatap Seungwoo yang masih tertidur pulas. Kulit putih pucatnya berpendar cantik dibawah sinar rembulan. Seungwoonya indah dengan caranya tersendiri.

“Terimakasih telah datang ke kehidupanku. Maafkan aku terlambat menyadarinya. Mari kita hidup bahagia mulai sekarang. Hanya ada aku dan kau, berbagi kasih dan cinta bersama. Aku tidak menyesalinya sama sekali. Han Seungwoo, selamat ulangtahun”

Seungyoun membubuhkan kecupan lembut diatas ranum merah delima milik Seungwoo. Menyesapnya lembut dan pelan .

Dunia selalu tidak adil pada mereka yang tidak pernah bersyukur. Seungyoun pernah mengutuk setiap harinya karena ia harus menikahi Seungwoo yang istimewa hanya demi menyelamatkan nyawa ayahnya yang sakit-sakitan. Tapi Tuhan selalu memberikan pelangi setelah hujan .

Seungwoo adalah hal terindah yang pernah ia miliki. Rasa manis semanis madu, petualangan seru yang menggemaskan , hujan badai yang datang berkunjung, semua mereka lewati bersama.

Mungkin benar , Seungwoonya tidak sempurna. Karena Seungyoun akan selalu ada untuk melengkapinya.

Han Seungwoo, selamat ulang tahun. Kami semua menyayangimu

Fin.

this is baby for my baby

Spesial Han Seungwoo's day 마지막 부분 / Part 3 (ending) Ryeonseung / Cho Seungyoun X Han Seungwoo

Seungwoo lima tahun adalah kegemesan yang hakiki

ㅡ Hope you guys like it! Maaf kalau kurang manis, aku pusing wkwkwk ㅡ

Seperti yang jinhyuk katakan. Empat hari lagi adalah Ulangtahun Han Seungwoo. Suaminya. Ia bingung. Karena tiap tahun , ya sebelum keduanya saling mencintai seperti ini, Seungyoun hanya berlaku pasif di setiap acara ulangtahun yang kakak-kakak Seungwoo adakan.

Seungyoun sekarang ingin berubah. Ingin membuat hari itu adalah hari paling bersejarah.

Seungyoun ingin memperbaiki segalanya. Pernikahan mereka memang tidak berawal dari cinta, tapi ia berjanji akan menghujani seunoonya dengan cinta.

Pasca bertengkar dengan ayah mertuanya, tuan Han pergi dari rumah mereka. Tuan Han sepertinya murka karena di kantor juga enggan bertegur sapa dengannya. Ya tidak apa-apa. Tidak rugi juga di dia. Karena itu, tiga hari sebelum ulangtahun kesayangannya, Seungyoun sibuk mengurus dekorasi dan katering bersama kedua kakak iparnya. Ibunya berpartisipasi dalam pembuatan kue dan eskrim , ayahnya mengurus dekor.

Seungwoo sendiri tidak terlalu suka pesta-pesta seperti itu, kecuali jika ada eskrim dan kue tartnya sih. Lahir dari keluarga konglomerat tak memberi pengaruh banyak pada Seungwoo yang beberapa kali diajak ke pesta acara-acara kolega seperti itu.

..

Seungwoo tengah berdiri didepan cermin. Ia sudah mandi dan rapi. Dia juga sudah pakai bedak dan minyak kayu putih sesuai anjuran Seungyoun. Ia tengah berdiri. Diam. Benar-benar diam. Tak melakukan apapun kecuali menunggu.

Seungwoo memang begitu. Ia akan duduk atau berdiri dekat pintu sampai bibi Lim atau Seungyoun memanggilnya untuk sarapan. Atau menjemputnya.

Seungwoo sudah mau sarapan dan makan malam seperti biasanya karena ayahnya sudah pulang. Seungwoo sebenarnya masih takut. Dia juga lebih banyak diam dan pasif pada Seungyoun. Takut dia akan salah bertindak hingga membuat ayahnya marah. Tapi bibi Lim bilang ia tidak usah khawatir. Maka Seungwoo belajar untuk tidak khawatir. Tapi ia tetap takut. Tak ada kenangan indah tentangnya dan ayah. Setidaknya mungkin dulu pernah ada tapi Seungwoo sudah lupa.

“Seunoo-ya.. ayo makan sayang” suara Seungyounie. Alarm di kepala Seungwoo berbunyi. Maka secepat kilat ia berjalan menuju ruang makan, menyusul bibi Lim dan Seungyoun disana.

“Seunoo-ya?” Kepala Seungyoun melongok sedikit memastikan bahwa Seungwoo benar-benar mendengarnya. Lalu tak lama terdengar suara ribut langkah kaki yang mendekat.

“Aigoo Seungwoonya wangi banget” godanya. Seungyoun buru-buru merentangkan kedua tangannya, menyambut kedatangan Seungwoo dengan pelukan, lalu membubuhkan satu kecupan manis diatas dahi Seungwoo. Lalu Seungwoo hanya akan merengek malu. Semburat merah disana, menyapa pipi hingga telinga.

“Seunoo kiss”

Seungyoun tertawa kecil, sedetik kemudian mengecup pipi, dahi, hidung dan bibir Seungwoo gemas. “Ayo mam. Bibi memasak nugget ayam kesukaan Seunoo. Seunoo suka?”

“Nugget Seunoo nugget”

“Seunoo cuci tangan dulu ya, biar Seungyounie siapkan susunya. Mau coklat atau vanilla?”

“Madu”

Dan Seungyoun tertawa gemas, “baiklah. Rasa madu untuk Seungwooku. Cuci tangan ya, lalu duduk. Mengerti?”

Seungwoo mengangguk malu-malu lalu melakukan apa yang Seungyoun interupsikan. Seungyoun yakin, Seungwoo tidak idiot, dia pintar. Seungyoun bilang, Seungwoo istimewa. Karena memang begitu ia tercipta. Tuhan menciptakannya dengan mood baik yang sempurna.

ㅡ

Seungwoo tengah menggambar. Ia ikut ke kantor Seungyoun hari ini. Kebetulan setiap Selasa , bibi Lim akan pulang ke rumahnya lalu kembali esoknya. Seungyoun tidak keberatan. Karena Seungwoo anak baik yang penurut.

Seungwoo masih serius. Dengan alis menukik dan tangan menggenggam crayon, ia sibuk dengan dunianya. Seungwoo terlihat manis, makanya Seungyoun gemas.

“Seunoo-ya...”

Tidak ada jawaban. Seungwoo serius. Dia hanya fokus pada crayon dan kertasnya.

“Seunoo suka kucing atau anjing?”

Telinga Seungwoo berdenging, menangkap nama-nama hewan lucu kesukaannya. Kepalanya menegak menatap Seungyoun serius. Lalu dahinya berkerut tanda berpikir. Seungyoun tertawa lagi, Seungwoonya memang menggemaskan.

“Kucing atau anjing sayang?”

“Kucing! Kucing bagus kucing gemuk. Garfield”

“Mau pelihara tidak? Nanti bisa diajak main”

Seungwoo segera berlari kearah Seungyoun, mendudukkan dirinya diatas paha suaminya lalu menangkup rahang suaminya yang tegas itu. Mata mereka saling menatap, Seungwoo menatapnya serius.

“Mau tidak?”

“Seunoo boleh?”

“Hm boleh. Mau? Kucing kan? Beli yuk”

“Beli? Beli seperti es krim?” Seungwoo tidak tahu kalau hewan bisa dibeli. Ia tidak tahu kalau kucing bisa dibeli seperti es krim.

“Iya. Kita beli sekarang yuk? Seunoo boleh pilih yang Seunoo suka”

Lantas Seungwoo mengangguk antusias sambil tertawa dan bertepuk tangan. Seungyoun ikut tertawa melihat suaminya antusias seperti ini,lalu dipeluknya gemas tubuh seseorang yang sedang duduk diatas pahanya itu. Dielus lembut belakang kepalanya sambil dibisikan kata cinta.

Seungyoun sudah sangat menyayangi Seungwoonya.

ㅡ

Sesampainya di pet shop, Seungwoo bersembunyi dibelakang tubuh Seungyoun karena malu dan risih akan tatapan pengunjung dan karyawan disana yang bahkan tidak punya niat jahat padanya. Seungwoo dan Seungyoun dituntun untuk menuju ke tempat dimana kucing-kucing itu menunggu.

Seungwoo mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memperhatikan satu persatu kucing disana. Seungyoun asyik menyapa kucing-kucing gembul itu sambil bertanya-tanya seputaran tentangnya.

Mata Seungwoo berhenti disitu. Kucing yang terlihat tertidur diantara teman-temannya yang aktif bermain. Bulunya oranye dan putih , tubuhnya gempal , Seungwoo mengukir senyum manis. Tangannya meremas ujung jaketnya lalu tertawa kecil..

“Sudah ketemu yang Seunoo mau?”

Seungwoo mengangguk antusias lalu menunduk kucing itu malu-malu, “Garfield”

Seungyoun tertawa lalu mengecup dahi Seungwoo sayang, “Tolong yang itu bawa pulang, sekalian kandang, pet cargo, makanan, susu dan vitaminnya juga ya”

ㅡ

Seungyoun tertawa kecil sambil menyetir. Disampingnya Seungwoo duduk diam , kaku sambil menggendong kucing oranye itu. Seungwoo hanya menatapinya lalu tertawa. Kucing itu tampak tak terganggu tidurnya , menguselkan kepalanya pada dada Seungwoo dan menyamankan tidurnya.

“Seunoo kenapa kucingnya tidak dielus?”

“Kenapa?” Mata Seunoo menatap Seungyoun dengan dahi berkerut tanda bingung dan berpikir.

“Elus aja kucingnya. Itu tanda sayang” katanya.

Seungyoun mencontohkan bagaimana dia mengusap helaian bulu kucing itu hingga membuat si kucing oranye mendengkur nyaman.

“Nah, kalau sayang.. dielus aja”

Seungyoun tersenyum menatap kucing yang akan menjadi teman bermain Seungwoo itu, sampai gerakannya terhenti. Seungyoun bisa merasakan pipinya memanas dan perasaan bahagia bergejolak didalam perut dan hatinya.

Han Seungwoo, dengan kaku dan terbata-bata mengelus surainya lembut, lalu tersenyum.

“Seunoo.. k-kenapa?”

“Sayang. Dielus”

Dan setelah mengatakan itu, Seungwoo tertawa renyah.

Astaga. Seungyoun benar-benar mencintainya.

This is baby for my baby

Cho Seungyoun x Han Seungwoo Han Seungwoo lima tahun adalah kegemesan yang hakiki

ㅡ

Sejak malam itu, Seungwoo menolak bertemu ayahnya meskipun beliau selalu meminta. Tak jarang sengaja menginap di rumah keduanya , hanya karena ingin memastikan bahwa Seungwoo tidak macam-macam pada menantu kesayangannya itu.

Seungwoo menolak keluar kamar, menolak sarapan bersama dan menolak makan malam. Dia akan minum vitamin dan susu, lalu tidur setelah cuci muka dan kaki. Tidak ada agenda makan malam bersama , karena ayahnya ada disana.

Seungwoo takut. Takut tangan ayahnya melayang lagi kearahnya. Takut jemarinya menjambak lagi surainya dengan amat kencang. Takut dimarahi lagi dengan nada tertingginya.

Ini menjadi beban tersendiri bagi Seungyoun. Seungwoo seharusnya tidak melewatkan makan malamnya. Tapi apa boleh buat? Jika dipaksa , itu akan mengganggu kesehatannya.

Malam ini Seungyoun makan malam ditemani ayah mertuanya. Rencananya besok sudah akan kembali pulang. Seungyoun meneguk ludahnya berat. Keringat dingin sesekali mengucur dipelipisnya. Ia ingin jujur. Ingin sekali mengutarakan isi hatinya.

Tapi ia takut ayah mertuanya akan memarahi Seungwoonya lagi.

“Sesuatu mengganggumu?” Tanyanya. Seungyoun tersentak kecil lalu tersenyum canggung sambil menggeleng.

“Lalu kenapa kau diam saja?” “Hanya.. sedang ada sesuatu yang kupikirkan,ayah.”

Kepala keluarga Han itu menyeringai kecil lalu menyuapkan sesendok besar makan malam digenggamannya, “ini tentang anak idiot itu?”

“Ia tidak idiot, ayah. Ia suami saya”

“Ya terserah. Kenapa lagi dengan tikus kecil itu?”

“Aku memutuskan untuk memenuhi keinginannya memiliki bayi ayah. Apa anda keberatan?”.

“Tentu. Tentu saja keberatan. Bagaimana kalau bayi panti itu mati ditangan anak tikus itu? Bisa dipenjara aku!” Ujarnya. Seungyoun menghirup udara dalam-dalam, menertralkan emosi dalam dirinya lalu melanjutkan makannya.

“Kalau begitu,biarkan kami mengadopsinya tanpa persetujuan anda”

“Jangan macam-macam!”

“Seungwoo tidak idiot. Dia tidak bodoh. Dia bisa membedakan kanan dan kiri, sendok dan garpu , benar dan salah , dia cerdas. Dia istimewa. Dia bukan pembunuh. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, Seungwoo bersikap lembut dan hati-hati pada seorang anak. Saya berjanji atas nama saya sendiri, kami bisa melakukannya. Dengan atau tanpa izin ayah”

Tuan Han murka. Tangannya menggebrak meja dengan kuat lalu membanting gelas yang ada. Dia berdiri dan menunjukkan telunjuknya kearah Seungyoun, ditamparnya kencang menantu kesayangannya tadi, “jangan bermimpi. Telan saja mimpi sia-sia mu itu. Jangan gegabah. Yang akan mewarisi tahtaku nanti adalah kaunlalu dilanjutkan cucu pertamaku! Jangan bermimpi atau bertindak gegabah, sebelum aku menghancurkan tulang anak idiot yang kau sembut istimewa itu. Kau mengerti?”

Setelah bentakan itu, Tuan Han bergegas kembali ke kamar. Menyisakan Seungyoun yang tertegun dengan airmata menggenang.

Bibi Lim segera berlari mendekat dan menanyai keadaannya. Seungyoun tersenyum sambil menggeleng, “biarku bantu membereskan kekacauan ini ya Bi?”

“Tidak usah Tuan. Istirahatlah. Sudah malam..”

“T-tapi bi,”

“Tuan Seungwoo...mendengarnya. mendengar anda dibentak dan ditampar seperti ini tadi” bisiknya. Seungyoun menghela nafas lalu menatap nanar pintu kamarnya dilantai dua.

ㅡ

Tubuh Seungwoo gemeteran hebat. Berjongkok disudut ruangan sambil menghantamkan kepalanya kedinding. Awalnya pelan, lama kelamaan semakin mengencang. Telinganya ia tutup rapat, airmatanya berhamburan keluar. Meracaukan nama suaminya yang belum juga kembali.

Semua ini salahnya.

Seungwoo salah. Benar kata ayah, jika Seungwoo nakal, Seungyoun juga akan mendapat hukumannya.

Seungwoo menjerit sambil menangis, menghantamkan kepalanya lagi. Dan Seungyoun yang terkejut, buru-buru berlari menjauhkan Seungwoo dari dinding , memeluk tubuhnya kuat, diciumnya dahi yang sengaja dibenturkan ke tembok itu sayang, diusap pelan dan ditiupi.

“Nakal! Nakal! Nakal! Nakal! Nakal!” Racaunya. Seungyoun menggeleng ribut lalu segera menggendong tubuh bayi besarnya, didudukkannya diatas kasur lalu dipeluknya erat.

“Seunoo dengarkan aku dengar. Hey! Ayo bernafas dengan benar. Hey dengarkan aku. Mari kita menghitung mundur ya? Tenang, ikuti aku..”

Seungwoo terengah-engah kacau. Tubuhnya menggigil hebat, tangannya sibuk meremas Piyama bagian depan suaminya.

“Mari kita hitung mundur ya?10...9...8...7..”

“E-enam....hㅡhha..lima. empat..t-tiga... D-dua..satu” dan setelah kata satu itu terucap, Seungwoo lebih tenang. Nafasnya tersengal-sengal seperti habis dikejar anjing. Lalu menatap kosong ke dinding jauh didepan sana.

“Kenapa Seunoo membenturkan kepala Seunoo lagi? Kan Seungyounie sudah bilang itu jelek, tidak boleh dilakukan”

Seungyoun merasa jantungnya pindah ke lutut tadi, Seungwoo dengan keadaan kacau begini rasanya luar biasa menakutkan. Takut Seungwoo kenapa-napa.

“S-s-seungyounie.. maaf hiks” Seungyoun memeluknya kencang. Mencium hidung dan bibirnya sayang lalu menggeleng, “bukan salah Seunoo”

“Seunoo nakal. Nakal sekali nakal”

“Tidak sayang”

“Janji! Seunoo janji tidak nakal. Tidak minta bayi lagi, janji. Maaf Seunoo maafㅡhiks maaf. Tidak minta lagi. Maaf hiks hiks. Janji tidak nakal. Seunoo janji”

Dan malam itu, Seungyoun menolak untuk tidur. Membiarkan tubuhnya terus memeluk Seungwoo dipangkuannya, terlelap setelah dua jam lamanya menangis.

Seungyoun selalu gagal memberikan kebahagiaan pada Seungwoo. Kenapa? Apa memang dirinya payah?

...

“Tumben menelfon malam-malam?” Jinhyuk diseberang sana dengan suara paraunya mengangkat telfon dari Seungyoun tepat pukul dua pagi.

“Selain bayi, apalagi yang bisa dijadikan teman Hyuk?” Tanyanya.

Jinhyuk mendecak canggung. “K-kau kenapa membahas ini lagi sih? Tidak cukup apa kemarin Seungwoo ditampar begitu?”

“Hari ini aku juga merasakannya. Rasanya...” Jeda. Seungyoun mengusap Surai hitam legam suaminya. Ditatapnya lembut wajah damai itu, “rasanya pedih sekali. Sakit. Rahangku seperti patah. Dan Seungwoo menerimanya setiap hari sebelum kami menikah. Akuㅡ aku hanya ingin dia bahagia...”

Jinhyuk menghela nafas gusar. Tangannya mengacak rambut dan wajahnya sambil berpikir.

“Apa Seungwoo ada alergi hewan?”

“A-aku rasa tidak..”

“Pelihara kucing atau anjing saja. Kudengar ,itu juga bisa menjadi media terapi untuk anak-anak istimewa seperti Seungwoo..”

“Benarkah?”

“Oh dan satu lagi . Empat hari lagi, ulangtahun Seungwoomu. Siap-siap”

Malam itu , Seungyoun sibuk menata rencana.

Don't mess up my tempo

Crack pair yang pernah ada HWoo x KGyul Warn : explicit content 🔞 Spanking , using sex toy , foursome

Harap bijak. Malas bacot. Ex!top X!bott

...

Malam itu,dipenghujung tahun 2019 Seungwoo dan kawan-kawannya bergegas menghadiri satu acara awards yang cukup besar. Ini kali pertama mereka. Mereka sangat bangga karena telah mencapai titik ini.

“Seungwoo Hyung, kudengar kekasihmu disana juga?”

“Kekasih Gyul Hyung juga”

Anak-anak menggemaskan itu, bagaimana bisa membocorkan rahasia ini?

Ya sebenarnya rahasia. Karena tidak ada yang tahu sebelumnya. Karena mereka memang beberapa kali bertemu secara tidak sengaja di beberapa acara , hingga akhirnya sampai di titik ini.

Apalagi Hangyul. Berpacaran dengannya sangat terasa seperti mimpi , karena memang dia tidak pernah membayangkannya. Ini keajaiban. Hangyul dan orang itu kebetulan sama-sama menyukai seni tari. Takdir mempertemukan mereka dimalam itu. Malam ketujuh sebelum hari natal. Dan sejak saat itu mereka jadi sepasang kekasih.

Hangyul dan Seungwoo bertapapan lalu saling tertawa geli. Kekasih ya. Baik Hangyul dan Seungwoo, keduanya tidak sangka bahwa kekasih mereka akan saling kenal.

Ya bagaimana tidak saling kenal, ternyata satu grup. Hangyul dan Seungwoo hanya peserta audisi yang awalnya tidak saling kenal , hingga saat kedua orang itu menemuinya untuk menjenguk keduanya, mereka tertawa bersama malam itu. Seungwoo tak menyangka Hangyul adalah kekasih dari sahabat kekasihnya, pun sebaliknya.

Takdir mempertemukan mereka selucu itu.

...

“Stand by. X1 lima menit lagi masuk”

Anak-anak X1 tengah membenarkan in-ear mereka. Junho dan Seungyoun berlatih vocal, Wooseok dan Dohyon sibuk menata riasannya , Eunsang dan Hyeongjun saling berpelukan karena gugup. Seungwoo dan Hangyul masih berurusan dengan coordi Noona. Tatapan sang leader terpaku pada ponsel.

Kekasihnya bilang tak sabar berjumpa.

Bagaimana cara kaburnya ya?

“Ada yang kau pikirkan Hyung?”

Itu Seungyoun, memeluknya dari belakang, mengecup pipinya gemas lalu tersenyum. Seungwoo meneguk ludahnya kasar. Jika di asrama ini tak akan jadi masalah, tapi disini? Ada kekasihnya kan.

“Youn, bisakah aku pulang secara terpisah? Kakakku minta bertemu , dia akan menjemput” Seungwoo tak yakin bisa mengelabuhi Seungyoun si manusia rubah ini. Tapi apa boleh buat? Seungwoo juga merindukannya.

“Kurasa aku akan bicara pada manager kalau kau dan Hangyul akan menemui kekasih kalian dulu sebelum pulang”

Seungwoo terhentak kaget lalu buru-buru menutup mulut yang lebih muda , mengisyaratkan agar anak itu diam , “kenapa kau bicara begitu sih? Kau membuatku kaget!!”

Seungyoun tertawa , “aku tidak bodoh sayangku. Baiklah, bersenang-senanglah. Anak-anak ada aku dan Wooseok yang mengurus. Lagipula , kau lambat. Hangyul mengatakannya pada Yohan sebelum kita berangkat, tapi kau Hyung? Kau mengatakan hal ini sebelum kita manggung. Jangan sampai fokusmu terpecah. One-It merindukan kita”

Seungwoo mengangguk kencang , gemas sekali. Seungwoo memeluk Seungyoun sambil berterimakasih lalu tersenyum manis. “Aku paling bisa mengandalkanmu”

“Tentu. Kau banyak berhutang padaku”

....

Teriakan para penggemar terdengar lantang ditengah performance stage mereka. Para penggemar dengan gencar meneriakkan nama masing-masing membernya. Slogan dan banner diangkat tinggi-tinggi lalu berteriak.

Kedua pemuda dengan tatapan tajam menusuk itu menatap tajam ke depan.

“Aku mendengar beritanya” ujar si rambut hitam.

“Apa?”

“Lee Hangyul. Pemuda yang sempurna dengan kemeja lengan digulung hingga sikut”

Si rambut hijau mendengus lalu tersenyum sinis. “Kau tidak lihat bagaimana dia menari dengan celana ketat itu? Dia benar-benar nakal”

“Dan apa kau tak lihat , siapa yang menari dengan outfit v neck serendah itu? Pamer tattoo huh? Bahkan typingnya saja error, kenapa bangga sekali?”

“Pamer, dan nakal”

“Tapi tetap , kalian para bedebah mesum ini menyukai mereka kan? Diamlah, jangan munafik” si rambut perak itu mendecih lalu mengangkat dagu pongah sedangkan si rambut pink kini menertawakan keduanya yang diomeli kekasihnya.

“Lihat saja malam ini, mereka akan mendapat hukumannya”

..

Mata hitam kecoklatan itu menatap tajam pada Hangyul, membuat darah ditubuhnya berdesir. Sesekali Hangyul hilang fokus namun ia bisa mengatasinya. Pemuda itu menyeringai, dan seketika dunianya terasa berhenti berputar.

Kekasihnya , tidak akan macam-macam kan?

“Kai-ah... Paha kekasihmu padat sekali.” Suho si leader dengan rambut merah menyala itu berbisik tepat ditelinganya. Pemuda yang dipanggil Kai tadi tersenyum miring, “kau benar Hyung”

“Sehun-ah.. kekasihmu itu sexy sekali. Kau tahan juga ya punya kekasih seindah itu” kali ini Chen yang berbisik tepat ditelinga Sehun, maknae kesayangan mereka. Sehun mengangguk sambil tertawa kecil,“bukankah itu bagus? Kau tahu Hyung, kami akan menghabiskan malam ini bersama”

“Ah. Aku iri”

...

“Terimakasih banyak.. kalian boleh pulang” seru staff yang ada disana. Semua member bertepuk tangan dengan heboh lalu bergegas pulang. Hangyul dan Seungwoo bertatapan lalu saling mengangguk. Keduanya menyampirkan tas mereka lalu keluar dengan buru-buru, sebelum Dongpyo dan Minhee menemukan mereka terpisah dari rombongan.

Disudut parkiran yang gelap, terlihat kedua pemuda jangkung dengan tubuh atletis tengah menunggu. Menyandarkan tubuh mereka diatas mobil masing-masing. Keduanya fokus pada handphone sesaat setelah suara ketukan sepatu dan tanah terdengar makin mendekat.

Kai tersenyum mendapati kekasihnya mengendap-endap memperhatikan sekitar sambil mendekatinya , begitupun Sehun. Dan saat jarak mereka sudah pas dalam jangkauan, Seungwoo menubrukkan dirinya pada Sehun. Memeluknya kencang, menghirup aroma Abercrombie & Fitch Fierce andalan kekasihnya. Rambutnya diusak lalu keningnya dikecup. “I Miss you polar bear...” Ucapnya. Seungwoo juga merindukannya . “Aku juga merindukan Hyung”

Ya, memang Seungwoo terbiasa memanggilnya Hyung, meski hanya berjarak 8 bulan saja.

“Ayo masuk, aku punya hadiah untukmu” Menyusul pasangan kekasih Kai dan Hangyul itu, akhirnya Seungwoo mengikut kekasihnya untuk masuk kedalam mobil. Sepertinya Sehun akan mengajaknya ke apartemen?

....

“Ini apa Hyung?” Tanya Hangyul saat tangannya meraih satu paperbag putih diatas dashboard. Kai yang tengah menyetir tersenyum manis, “itu hadiah untuk kekasih tampanku. Yang seksi saat mengenakan kemeja putih lengan digulung hingga sikut”

Hangyul tersipu, “ahㅡ Hyung membaca artikel itu?”

“Semua tentangmu aku baca. Maaf karena telat menemuimu. Kau tahu, aku sangat merindukanmu”

Dan Hangyul meraih tangan yang lebih tua , lalu dikecupnya lembut.

Ya dia tidak tahu sih paperbag tadi apa isinya..

ㅡ

Seungwoo tidak ingat apa yang terjadi. Kalau tidak salah tadi mereka berbincang sebentar lalu berciuman dengan ringan. Tapi mengapa ia mendapati dirinya kepayahan dengan mata tertutup dan keadaan setengah telanjang?

Mendesah parau mengais pasukan oksigen sambil meremas bantalnya kencang.

Oh Sehun diatasnya mengerjainya sedemikian rupa, dengan nipple-clamp dan dildo yang sengaja digerakan secara konstan.

“Ahh..ㅡHyung! Gak s-suka ahn.. j-jauhkan”

“Lho? Bukannya aku sudah bilang kalau aku punya hadiah untukmu? Kenapa tidak berterimakasih?” Sehun semakin menekan dildonya masuk, membuat tubuh Seungwoo melengkung , kini tangannya beralih merekat bahu Sehun. Mulutnya terbuka penuh. Tubuhnya bergetar. Tidak suka. Seungwoo tidak pernah suka mainan.

“Hyungㅡhiks tidak suka...ahnn”

Sehun merendahkan kepalanya, mengulum kemaluan Seungwoo, membuat polar bear kesayangannya mendesah makin kacau. Ah tidak. Ini terlalu banyak.

“S-s-sehun Hyung.... Ahnn”

Sehun memberi tanda disana dan disini. Tepat diatas tattoo Seungwoo, Sehun menciptakan ruam merah kentara disana. Sehun mencium Seungwoo lagi, menerobos dengan tidak sabar , menjelajahi rongga mulutnya, membuat Seungwoo semakin lemah tak berdaya. Sial, tubuh Seungwoo sudah tidak tahan.

Maka saat Seungwoo dengan sengaja menggesekkan dirinya pada Sehun , Sehun tertawa kecil, tangannya menangkup rahang Seungwoo lembut lalu dikecupnya kening itu sayang.

“Kai Hyung, kurasa kau terlalu lama...”

Dan saat itu , jantung Seungwoo berhenti berdetak. Cobaan apa lagi ini?

ㅡ

Seungwoo merasa dirinya panas terbakar oleh nafsu yang memuncak. Di selatan sana , Lee Hangyul adik manisnya sibuk mengulum dirinya. Hangyul tidak bisa banyak bergerak karena tangannya sengaja diborgol kebelakang, dengan tubuhnya yang terlilit herness yang melingkari paha dan dadanya. Sedangkan Kai dan Sehun puas menonton sambil menyesap tequilla digelas kacanya.

Kai meremas bokong sintal milik Hangyul lalu menamparnya gemas. Satu kali . Dua kali. Tiga kali. Hangyul merengek kecil sambil terisak. Tak sengaja menggigit kejantanan Seungwoo dimulutnya. Seungwoo mengaduh sambil meringis. Sehun menggeleng pelan sambil berdecak, “nakal sekali kekasihmu itu Hyung. Dia melukai kekasihku” Sehun menggendong tubuh bayi besarnya pelan-pelan, lalu menciuminya lagi. Seungwoo balas mencium bibir Sehun tak kalah intens , lalu Seungwoo menjerit sakit dengan kepala mendongak sempurna , karena dibawah sana penis Sehun pelan-pelan mulai memasuki tubuhnya. Seungwoo bernapas putus-putus sambil mendesah kencang.

Dengan posisi begini, rasanya penis itu menusuk hingga jauh, menyentuh titik manisnya dengan telak. Seungwoo mulai menaik turunkan tubuhnya tak sabaran lalu meracau .

Lain Seungwoo lain Hangyul , Hangyul disana tengah menungging sambil meringis. Karena entah kenapa akhir-akhir ini Kai nya jadi memiliki kebiasaan menampar bokongnya. Sebelumnya tidak pernah.

Pantat bulat berisi itu mulai kemerahan , Hangyul mendesah pasrah. Ia suka. Entah kenapa ia suka.

“Hhaㅡ hancurkan aku.. Hyung , kumohon”

Dengan senang hati , Kai melempar tubuh padat berisi kekasihnya itu ke ranjang, lalu menghunuskan pedang kebanggaannya pada tubuh bagian selatan Hangyul manisnya.

ㅡ

Tak ada suara lain selain desahan dan geraman dikamar itu. Baik Hangyul maupun Seungwoo sama-sama mendesah payah , tubuh mereka dibuat melayang hingga ke khayangan, menjemput bintang-bintang bersinar diatas sana. Hangyul suka , suka Kai menggempurnya dengan kasar. Dan Seungwoo suka saat Sehun memainkan nipplenya ditengah-tengah hujamannya. Mereka rindu. Rindu kekasihnya . Dan malam ini adalah malam panas yang indah.

Kini Seungwoo dan Hangyul berhadapan , rambut keduanya ditarik , dibiarkan berhadapan, dan Kai memaksa agar Hangyul mencium bibir Seungwoo lagi. Seungwoo yang matanya tertutup sempurna itu hanya bisa menerima. Kepalanya pusing . Menjadi submissif seperti ini , dengan keadaan yang seperti ini, ia hanya bisa menerima rangsangannya. Seungwoo suka. Lidah Hangyul membelit , membuat suara kecipak itu terdengar. Hangyul menggeram , tangannya saling menggenggam dibelakang tubuhnya. Seungwoo menangkup rahang tegas Hangyul, memperdalam ciuman yang terhalang oleh hidung mancungnya.

“Shit! Han Seungwoo,kau begitu indah”

Tubuh Seungwoo ditarik hingga sedikit menegak. Nipple-clamp didadanya terlepas karena hentakan kasar itu. Membuatnya merasa pedas dan semakin frustasi. Maka Kai menuntun Hangyul untuk menyusu pada Seungwoo. Hangyul menyusu dengan rakus, kanan dan kiri. Kai semakin mempercepat temponya. Tangannya lagi-lagi menampar bokong kekasihnya itu. Meremasnya dan menggigitnya karena gemas.

“S-s-sehun Hyung... Ahnnㅡ a-aku dekat!” Seungwoo menegang. Tangannya mencengkram kuat bahu Hangyul lalu melolong panjang sambil mendongak kacau. Spermanya memuncrat keluar mengenai sprei dan sedikit tubuh Hangyul. Lalu tak lama Hangyul menyusulnya. Kedua submissif itu kini hanya mendesah pasrah membiarkan kapan sang dominan akan mengakhiri ini semua.

Dan setelah beberapa hujaman kasar , baik Sehun maupun Kai mendorong penis mereka semakin masuk kedalam tubuh kekasihnya, membiarkan sperma itu menyembur masuk jauh dalam tubuh kekasihnya yang ambruk karena lemas.

Seungwoo tertawa parau, lalu Hangyul menyusulnya.

“Kenapa kalian tertawa, baby?” Tanya Sehun sambil membuka ikatan dasi yang melingkar dimata Seungwoo, Seungwoo tersenyum nakal lalu mendekatkan wajah keduanya, “enak Hyung.. mau lagi”

“Aku juga..” balas Hangyul tak kalah seduktif.

Sudah dibilang kan, ini akan jadi malam panjang melepas rindu?

ㅡMeiri🍑

This is baby for my baby

Special Han Seungwoo's day Ryeonseung / Cho Seungyoun x Han Seungwoo Seungwoo lima tahun adalah suatu kegemasan yang hakiki

ㅡ

Suara tamparan itu begitu kuat. Kencang. Terdengar hingga penjuru ruangan. Menerobos celah dinding dari dalam hingga keluar. Cho Seungyoun hanya bisa nemejam. Meremas ujung kaosnya kencang. Menahan amarah memuncak hingga ubun-ubun.

Ayah Han Seungwoo melakukannya. Dan si bodoh Seungyoun tak bisa berbuat apa-apa. Seungyoun bisa menebak. Tamparan itu berbekas luka kentara diatas kulit putih pucat mulus milik suaminya. Han Seungwoo dengan jalan ceritanya yang malang. Han Seungwoo dengan segala macam hinaan dan cacian bahkan dari ayah kandungnya sendiri.

Dan si bodoh Seungyoun hanya bisa diam..

Seungyoun ingin mengutuk dirinya sendiri. Kenapa? Kenapa peranannya sebagai suami bagai tak berarti?

Bukan. Cho Seungyoun bukan takut pada ayah mertuanya. Bukan takut menjadi pembangkang. Bukan. Itu bukan alasannya.

Cho Seungyoun laki-laki sejati. Tangguh dan kuat. Tapi dia tak bisa jika harus dipisahkan dengan suaminya.

Han Seungwoo. Harta Karun terindah yang ia punya. Seungyoun tak ingin kehilangannya.

..

Suara tangis Seungwoo mengeras. Surainya dijambak dengan dahinya sibuk ditekan oleh ayahnya sendiri. Dicaci maki dengan nada tinggi.

Seungwoo juga tak ingin dilahirkan , terlebih dengan kondisi seperti ini. Ia ingin seperti orang lain. Tapi ia tak mengerti mengapa ia tak bisa.

Ia tak mengerti apa yang berbeda dari dirinya selain tinggi badannya yang sangat kontras jika dibandingkan teman bermainnya. Dongpyo buktinya. Bocah itu hanya setinggi pinggang Seungwoo. Seungwoo tak mengerti mengapa sejak lama, ayahnya sangat membencinya.

Ia membaca dongeng Cinderella. Cinderella bertemu ibu tiri yang sangat kejam, lalu menikah dengan pangeran dan mereka hidup bahagia bahkan bersama ibu tirinya yang telah menyesali perbuatannya.

Tapi Seungwoo berbeda dengan Cinderella. Ia tak menikahi pangeran. Seungyoun datang karena paksaan.

Malam ini. Saat Seungwoo meminta apa yang ia inginkan , pertama kali ayahnya murka setelah empat tahun belakangan.

'jangan menambah beban Seungyoun! Dasar anak tidak berguna!'

'jangan membuatnya pusing! Jaga sikapmu'

Memangnya kenapa? Apa yang salah ?

...

Seungwoo menangis kencang sekali. Seungyoun memeluknya erat. Mengelus punggungnya naik turun dengan lembut. Mengecup pipi tembamnya lama. Hati Seungyoun tentunya menjerit sakit. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.

..

Malam itu Seungwoo bertemu dengan wooseok dan jinhyuk. Salah satu kolega keluarganya . Wooseok menggendong bayi mungil yang sangat menggemaskan. Seungwoo menyukainya.

“Pinjam”

Katanya. Matanya menatap lurus pada kornea mata Wooseok, membuat Wooseok sedikit bingung meskipun masih memaksakan senyum.

“Pinjam apa?”

“Bayi. Pinjam bayi”

Seungyoun mengaduh, meminta maaf pada Wooseok dan Jinhyuk lalu mengusap tangan Seungwoo pelan.

“Pinjam bayi. Seungwoo suka bayi” katanya lagi. Seungyoun menggeleng, menyuruh Wooseok untuk tetap menggendong Jinwoonya. Tapi Wooseok gemas. Hingga akhirnya tangan Wooseok membimbing Seungwoo menggendong jagoannya.

Seungwoo memang menggendongnya dengan kaku, matanya menatap gemas pada bayi digendongannya.

“Seungwoo suka bayi”

“Namanya Jinwoo. Seungwoo suka?”

“Suka. Seungwoo suka Jinwoo. Suka bayi” lalu tertawa gemas. Menciumi pipi dan kening Jinwoo sayang. Hati mereka semua menghangat. Menatap bagaimana Seungwoo berlaku lembut pada anak kecil.

“Kenapa gak kasih saja Youn? Adopsi, mungkin?”

Seungyoun menaruh tehnya lalu tersenyum kecil, “bukan masalah Seungwoonya atau akunya. Masalahnya, ini agak berat dan serius. Lagipula , aku tak apa..”

“Kau takut?”

“Ya tentu”

“Pada ayah mertuamu.. atau tahtamu?” Wooseok menatap tajam lawan bicara didepannya. Wajahnya sudah tidak bersahabat. Ia tak main-main.

“Kau tak mengerti..”

“Kau takut kau akan kehilangan semuanya.. aku tahu dirimu, Seungyoun!” Ujarnya lagi. Seungyoun balas menatap tajam Wooseok.

“Tidak. Aku tidak masalah jika harus kembali ke rumah kecilku. Aku tidak masalah jika harus kembali pada posisi lamaku. Hanya saja, masalahnya akan sangat besar jika aku berpisah dengan Seungwoo. Aku tak bisa. Aku tak mau kehilangannya. Aku mencintainya dan kalian tidak mengerti keadaannya. Mengadopsi anak bukan hal mudah..”

Lalu keduanya membuang muka. Enggan menatap Seungyoun yang kini berderai air mata.

Iya. malam itu, adalah malam yang mengantarkan alasan mengapa ayahnya begitu murka.

Seungwoo ingin bayi. Sama seperti Jinwoo.

ㅡ

Seungyoun mengusap bekas tamparan keras ayahnya diatas kulit pipi Seungwoonya. Merah sekali. Berbekas sedikit lecet disana. Seungyoun menciuminya lagi. Membiarkan Seungwoo yang tengah memeluknya makin erat memeluknya.

“Seungwoo appo hiks hiks huwaaaaaa” sesekali seungwoo menjerit disela tangisannya.

Iya. Seungyoun juga sakit.

ㅡ

Dua jam. Dua jam yang sangat panjang. Dua jam yang sangat melelahkan. Seungyoun kini tengah memeluk Seungwoo yang duduk dipangkuannya sayang. Mengecup ujung kepalanya lembut dan mengusap Surai hitam legamnya.

“Seungyounie.. anak idiot seperti Seungwoo tidak boleh punya bayi?,” Suaranya masih serak. Tenggorokannya bengkak sebab terlalu lama menangis.

Seungyoun meringis kecil lalu menggeleng. “Jangan diteruskan ya? Seungwoo bobo aja yuk”

“Seungwoo suka bayi. Seungwoo bisa main sama bayi. Dongpyo sama Seungwoo sudah lama... Ayah tidak percaya” ujarnya lirih.

Seungyoun mengangguk pelan. Menggenggam tangan Seungwoo memberikan kehangatan.

“Seungwoo promises not to be naughty.. i'm pomish Seungyounie”

“Bukan Seungwoo yang nakal. Tapi kita memang belum bisa. Tunggu sebentar lagi,bisa kan?”

Seungwoo menengadah, menatap Seungyoun yang tengah tersenyum teduh. Seungwoo menyapukan telunjuknya diatas bibir Seungyoun lalu mengangguk kencang.

“Seungwoo akan menunggu”ujarnya bahagia.

Bagaimana ini?